16.6.11

PENGUKUHAN PROFESOR RISET

Profesor riset wow..wow... inilah puncak karier fungsional seorang peneliti.  Inilah yang menjadi impian dan cita-cita banyak peneliti. Tentu juga dengan saya. Dan tak tanggung-tanggung sebelum usia 40 tahun saya sudah  memimpikannya ia sudah di tangan saya..amin.  Alhamdulilah sampai saat ini saya telah diberi kesempatan 2 kali untuk menghadiri pengukuhan profesor. Yang pertama akhir tahun 2010 yang lalu dimana pada saat itu ada 3 orang peneliti kementrian pertanian yang di kukuhkan dan pada awal April lalu, salah satu peneliti dari balaiku pun dikukuhkan, yaitu bapak Dr. Istiqlal Amin. Ia lah guru yang setia mengajarkan banyak hal padaku. Sering kali tanpa sengaja kami terlibat dalam diskusi-diskusi panjang. Pengalamannya yang luar biasa banyak, sempat  bekerja menjadi konsultan pada banyak lembaga international sungguh membuka cakrawala berfikir. Beliau juga sempat menikmati pendidikan di tiga benua. Itu jualah yang beliau sarankan pada saya. Sarjana Asia, Pasca Sarjana Eropa,Phd Amerika dan sempat  grant research di australia.
pengukuhan Prof. Istiqlal oleh kepala LIPI
 Pada pengukuhan profesor riset seorang peneliti akan menyampaikan orasi ilmiahnya yang merupakan benang merah atau inti sari dari berbagai penelitian yang telah ia laksanakan selama ini. Naskah orasi ilmiahnya tentu telah melewati proses editing dan seleksi dari panitia yang dibentuk untuk pengukuhanya dibawah koordinasi LIPI.  Pada proses pengukuhannya  panitia ini dibawah pimpinan kepala LIPI indonesia memimping jalannya sidang pengukuhan. Di badang Litbang pertaniann disamping  panitia , sidang juga diikuti oleh seluruh profesor riset yang dimilikinya. Saat ini indonesi memiliki 300 orangan profesor riset dan 1/3 diantaranya ada dikementrian pertanian. Sebelum orasi ilmiah di sampaikan tentu melewati serangkaian seremonial yang hampir mirip proses pembukaan sidang terbuka wisuda waktu S1 dulu menurutku.


orasi ilmiah Prof. Istiqlal Amien
 Orasi disampakan dalam waktu kurang lebih 20 menit. Sebelum itu akan dibacakan riwayat hidup lengkap peneliti, mulai dari data pribadi sampai  hasil karya yang telah dihasilkan. Tidak ada pertanyaan dalam orasi ilmiah ini. Setelah orasi selesai maka dilakukan pemakaian topi pengukuhan. Lalu biasanya acara akan dilengkapi dengan kata sambutan menteri pertanian atau kepala litbang pertanian. Terakhir tentu ucapan selamat kepada para profesor yang baru dikukuhkan.
Bapak istiqlal dan keluarga

 Selamat untuk guru saya Bapak Prof. Dr. Istiqlal Amin yang telah dikukuhkan menjadi prof Riset. Semoga karya-karya bapak mampu merubah peradaban ini. Doakan kami segera menyusul dan jangan bosan ya pak mengajarkan banyak hal kepada kami


di pengukuhan profesor riset..insyaallah segera menyusul:p

10.6.11

MINISTERIAL CONFERENCE 2: MENDADAK JADI LO (liaison officer)

cihuy jadi LO
Mungkin inilah bagian yang paling kusuka dari pekerjaanku. Mengerjakan banyak hal fantastis tak terduga bahkan sedikit sporadis. Yaps, 11 Maret 2011 kemaren tiba-tiba aku ditunjuk untuk menjadi LO (liaison officer) pada acara  Ministerial Conference2 on Biodiversity, Food Security and Climate Change di Nusa Dua Bali tepatnya di Bali Convention Center, Westin Hotel.   Ministerial conference yang dilaksanakan  bersamaan dengan perhelatan akbar FAO- fourt session of Governing Body of International treaty on plan genetic Resources for Food and Agriculture merupakan ajang pertemuan menteri pertanian Se-dunia yang pada kesempatan ini membahas masalah biodiversity, Ketahanan pangan dan perubahan iklim.  Pada pertemuan kedua ini Kementrian Pertania indonesia, khususnya  Badan litbang pertanian di tunjuk sebagai penyelanggara.  Walau mengorbankan banyak hal, kesempatan ini akhirnya  tak kubiarkan begitu saja. karena aku memang selalu haus untuk mencoba pengalaman-pengalaman baru apa lagi ini acara besar berlevel international dan selevel menteri...maka jadilah punya first experience menjadi a Liaision Officer. Pengalaman pertama naik mobil Camry bareng menteri, pengalaman pertama berada berdampingan tanpa jarak dengan menteri. Sama menteri sendiri saja susahnya minta ampun. he..he...
Ministerial Conference and GB $
Banyak Persiapan yang dilakukan sebelum Hari H.  Persiapan pertama yang kami lakukan adalah memperlancar bahasa inggris kami sebagai bahasa utama yang akan digunakan dalam conference ini. Persiapan selanjutnya adalah pembekalan dari kementrian Luar Negeri Indonesia. Ternyata luar biasa ribet protokoler kenegaraan ini karena kami harus mendampingi tamu negara selevel menteri. Mulai dari sikap seorang LO, cara jalan, cara bertutur kata sudah di atur. Itu hanyalah secuil keribetan. yang lebih berat adalah proses penyambutan sang menteri di Bandara, mendampingi selama acara dan mengantarkannnya kembali berangkat menuju negara asalnya. Setelah beres dengan masalah ke protokoleran, kami pun di briefing masalah rangkaian acara karena kami adalah penghubung antara panitia dan sang menteri. jadi kami harus tahu detail acara dan dimana tempat pelaksanaannya. Tak cukup itu kami pun melaksanakan pembekalan berikutnya yaitu dari pihak hotel dalam hal ini westin hotel. Kami diberi tahu dimana menteri kami akan menginap dan kami pun harus hapal ruangan-ruangan hotel secara detail. kami pun mendapatkan pembekalan bagaimana proses penyambutan sang menteri di hotel dimana harus disambut oleh sang manajer hotel...ampun..ribet-ribet dan sangat ribet. Tapi wajarlah karena ini menteri bo..dan bagaimana pelayanan selama acara ini akan menjadi penilaian terhadap bangsa ini. oh ya satu lagi  kami harus hapal tempat-tempat utama di Bali. karena jika tiba-tiba sang menteri minta di antar jalan-jalan maka sang LO lah yang bertanggung jawab mendampinginya.
briefing di Ngurah Rai Airport
Kedatangan Para Menteri
    Sebelum kedatangan menteri, kami wajib mengetahui jadwal penerbangan menteri kami secara detail Jadwal kedatangan ini kami dapatkan dari panitia dan harus dikonfirmasi di kedutaan besar negara yang  bersangkutan yang ada di Indonesia. kami pun harus memastikan jumlah delegasi yang ikut bersama rombongan tersebut dan bersama kedutaan besar negara tersebut kami pun  harus  berdiskusi tentang proses penyambutan di Bandara karena ini berhubungan dengan hubungan diplomatik kedua negara. Setelah mendapatkan jadwal tersebut kami pun harus berhubungan dengan pihak bandara dan pihak airline untuk memastikan apakah pesat datang tepat waktu dan mencek manifes penumpang apakah benar sang menteri ada dalam maskapai tersebut  serta  berkorrdinasi  masalah pengambilan bagasi delegasi  supaya cepat demi kenyamanan mereka.  Setelah masalah itu beres pekerjaan selanjutnya adalah berkoordinasi dengan pihak angkasa pura untuk persiapan ruangan VIP  dan kendaran yang bisa digunakan untuk penyambutan  tamu langsung di  depan  maskapainya.  Tugas selanjutnya adalah berhubungan dengan pihak imigrasi untuk masalah pasport dan visa karena tidak mungkin sang menteri akan melewati prosedur seperti biasa. Dan terakhir adalah masalah keamanan yang langsung berkoordinasi dengan pihak Kapolda Balii yaitu masalah urutan mobil rombongan dan mobil pengamanan (forrider). selama acara ini satu orang LO akan dibekali oleh satu mobil Toyota Camry sebagai mobil utama sang menteri dan LO, Satu  Kijang untuk delegasi atau untuk bagasi jika sang menteri hanya datang dengan sedikit delagsi jadi kemanapun menteri pergi harus membawa forrider dan harus didampingi oleh LO. Tugas yang sangat berat ternyata. 
Kedatangan para menteri di Bandara akan disambut langsung oleh dua orang petugas dari kementrian Luar negeri langsung didepan maskapai dimana delegasi berada  menggunakan  mobil khusus yang disediakan oleh pihak angkasa pura.  Mobil tersebut akan  menuju ruanga VIP Ngurah Rai Airport. Di pintu masuk ruang VIP telah menanti pejabat eselon satu kementrian pertanian.  Pejabat ini harus berdiri berdampingan dengan  LO. Dua orang petugas dari kemenlu inilah yang akan memperkenalkan tamu pada pejabat essolon 1 dan selanjutnya pejabat esselon1 yang akan memperkenal LO pada menteri dan rombongannya. Setelah itu tamu, pejabat esselon 1 dan LO masuk ke ruangan VIP untuk beristirahat sejenak.  Setelah dirasa cukup maka perjalanan di lanjutkan menuju hotel dengan iringan mobil yang sudah di ataur oleh protokoler.  LO berada satu mobil dengan sang menteri yaitu duduk di samping sopir sedangkan menteri berada di belakang bersama pejabat esselon 1 kementan

Penyambutan di Hotel.
Karena tamu yang datang adalah menteri maka sejam sebelum kedatangan sang menteri , kami pun harus memberitahu pihak hotel untuk penyambutan di Hotel. Sesampai di Hotel sang menteri langsung di sambut oleh manajer hotel dengan kalungan bunga selanjutnya LO dengan persetujuan menteri mengantarkan sang menteri menuju  kamarnya dan sepanjang perjalanan menuju kamar sedikit memperkenalkan diri  serta menyerahkan kartu nama jika sewaktu-waktu sang menteri membutuhkan bantuan dan informasi.
para Menteri yang sedang makan pagi di westin Hotel
Selama Acara Conference.
Acara conference di mulai dengan welcome dinner  yang dilaksanakan di hotel westin. dalam acara ini sang LO harus tau dimana sang menterinya akan duduk  dan harus tau tipe dinnernya. Dalam welcome dinner kali ini sang menteri akan di servis langsung oleh para petugas hotel.  Wakil menteri pertanian hadir dalam acara ini untuk menyampaikan selamat datang dari pemerintahan Republik Indonesia. Berbagai tarian Bali pun ditampilkan  sebagai pembuktian kekayaan seni dan budaya Indonesia. 
welcome dinner
Para LO di welcome dinner
Hari H pelaksanaan konference para LO harus menyiapkan segala administari dan proses registrasi sang menterinya dan harus memastikan run down acara secara detail. Memastikan segala ruangan yang akan digunakan selama conference, memastikan tempat duduk sang menteri  dan terakhir memastikan posisi menteri masing-masing saat foto bersama. Dan yang tak kalah berat adalah jika sang menteri akan mengadakan pertemuan bilateral dengan negara lain. maka LO lah yang harus menghubungi negara yang diinginkan menterinya dan harus mencari ruangan untuk pertemuan bilateral tersebut.
Acara conference di buka oleh Menteri  Lingkungan Hidup
Menteri dan delegasi dari 50 negara
kementan indonesia Pak Saswono, DG FAO dan DG Litbang Kementan Indonesia memimping conference
Gala Dinner dan Penutupan
Acara ministerial conference kali ini ditutup dengan gala dinner dari  kementrian Kokesra yang dalam hal ini langsung di sambut oleh Agung  Laksono sebagai menterinya. acara ini dilaksanakan di Pelapa Pecatu Dreamland Bali. Ini adalah bagian penutup dari rangkaian acara ministerial conference.Dinner yang diadakan diruang terbuka di pinggir Laut ini pun menyajikan berbagai tarian Bali yang memang tak bosan-bosannya untuk dinikmatii.
Sambutan Agung Laksono dalam Gala Dinner
Tarian di Gala Dinner 
Dan besok harinya  para LO pun bertugas kembali untuk mengantarkan sang menteri ke airport menuju negara asalnya. Proses pengantaran ini lebih terasa mudah karena sebelumnya sudah punya pengalaman dalam proses penjemputan dan Pposesnya memang lebih sederhana dibandingkan proses penjemputan. Walau cuma tiga hari bersama sang menteri tapi ikatan batin  terasa sudah terjalin dengan mereka.  Dan betapa bangga nya ketika akan berangkat sang menteri pun mengucapakan terima kasih  yang ternyata memberikan kenang-kenangan bahkan uang yang jumlahnya tak terkira. Oh my God...subhanallah atas kesempatan ini 

Banyak cerita mengalir selama menjadi LO ini. Pengalaman luar biasa. acctually aku sangat menikmati pekerjaan yang satu ini walau capeknya luar biasa dah kayak setrikaan mondar-mandir. Beruntung dan bangga menjalankan tugas ini. Menjadi salah satu bagian bagi nasib pertanian dunia:p. Semoga suatu  saat nanti bisa kembali menikmati sensasi menjadi LO.

dinner ala LO setelah selesai melaksanakan tugas

9.6.11

Penaklukkan Pulau Samosir

kapal menuju Tomok Samosir
       Pulau Samosir adalah tujuan perjalananku selanjutnya. Dari Perapatan Merek perjalanan aku lanjutkan menuju Pematang Siantar. Yaps Sepadan yang ajib-ajib kembali menjadi armada yang kupilih. Merasakan sensasi luar biasa sopir batak di negerinya sendiri. Benar-benar lihai bo...Sayang pagi itu aku sedikit kurang beruntung, armadanya penuh,  dipenuhi oleh anak sekolah dan ibu-ibu yang akan berjualan di pasar. akhirnya Berdiri menjadi pilihan. Untunglahh kejadian itu tak berlangsung lama. Dari pematang siatar perjalanan kulanjutkan menuju Prapat. Pelabuhan tiga raja itulah nama pelabuhan yang kutuju untuk menuju samosir.
       Sedikit agak berlari aku menuju kapal yang akan membawaku. karena bunyi pluit telah didendangkan pertanda kapal akan berangkat. Dengan napas tersenggal akhirnya aku  duduk di sebuah bagian terbuka kapal itu. semilir angin danau toba cukup menyegarkan suasana yang memang cukup panas siang itu. Langit biru dengan hiasan awan cumulus menambah keindahan danau toba. Kira-kira 40 menit kapal yang kutumpangi pun merapat di Tomok yang merupakan pintu gerbang masuk ke Samosir.
       Ketika baru turun dari kapal seorang pemuda menawarkan jasanya padaku untuk mengantarkan ku kebeberapa tempat di samosir. Tawar menawar pun terjadi. akhirmnya kami dapatkan kesepakatan harga 20.000 per jam. Setelah mengumpulkan informasi akhirnya aku memutuskan untuk mengelilingi pulau Samosir. Lumayan lama 4 jam lebih waktu ku habiskan untuk menaklukkan pulau ini. tapi puas karena aku bisa memangdang danau Toba dari segala penjuru pulau ini. Bisa melihat pelosok dan sudut-sudut samosir yang memang masih jauh tertinggal. mudah-mudahan pemekaran kabupaten Samosir menjadi langkah baik bagi kemajuan pulau ini.

Bukit Panatapan
Inilah sebuah perbukitan sekitar 900 dari permukaan danau Toba.  Masyarakat setempat kebanyakan menyebutnya bukit panatapan karena keindahan danau toba tertanggkap sempurna jika di lihat dari bukit ini. Dari tomok tempat ini bisa dijankau kira-kira 40 menit dengan jalan banyak yang rusakUdara disini pun semakin dingin dibandingkan dengan tomok. Dalam perjalanan menuju bukit ini ternyata ada air terjun tapi ketika ku tanya namanya penduduk setempat puntak tau namanya apa.hm...di samping air terjun ini ada sumur kecil yang dianggap sedikit sakral oleh masyarakat setempat. "air untuk berdoa" mereka menyebutnya. 
danau toba dari panatapan
bergaye di  danau tobe..he..he..
Aik Tonanng
        ini tempat selanjutnya yang kusinggahi. yah ini adalah keajaiban bagi masyarakat Samosir. Ada danau di atas danau. Lumayan luas dengan airnya yang tenang makanya dinamakan aik tonang. Lama aku menikmati angin sepoi-sepoi di danau ini. Tempat ini ramai di kunjungi pada malam minggu. karena pada malam tersebut banyak acara digelar di tempat ini.
ain nak tonang...(air yang tenang)
Sisi lain masyarakat Samosir
Sepanjang perjalanan di daerah pedalaman hanya sisi-sisi ketertingalan yang kudapati.  rumah-rumah se adanya dengan ukuran kecil menjadi pemandangan di daerah yang tak ku tau namanya apa. di warung pun banyak kutemukan laki-laki yang sedang minum tuak dan mabok-mabok. Dari mas ojek yang membawaku kudapatkan banyak cerita tentang kebiasaan mabuk-mabuk sebagian besar laki-laki di daerah itu. Udara dingin menjadi alasan mereka. karena dengan mengkonsumsi tuak akan menghangatkan tubuh mereka. Dan yang membuatku sedikit terkaget adaalah jumlah keturunan penduduk setempat yang jumlahnya aduhai. Dan untuk membuktikan keterkagetan ku sang tukang ojek  mengajakku mampir di salah satu rumah penduduk yang jumlah anaknya 17 orang. ow..ow...ow...banyak pertanyaan berkecamuk difikiranku tentang anak 17 itu tapi ya sudahlah...terlalu panjang waktu untuk membahasnya...


Tomok dan sekitarnya 

Di Tomok tempat pertama yang ku kunjungi adalah museum. Museum ini berbentuk sebuah rumah adat dan didalamnya di pamerkan segala macam bentuk peninggalan suku batak mulai dari pakaian, peralatan rumah tangga, peralatan perang dan mata uang. tidak terlalu lama aku di sini karena tempatnya kecil. Sempat berfoto-foto menggunakan pakaian daerah setempat.  
           Pertunjukkan sigale-gale menjadi tujuan berikutnya. Beruntunglah hari itu ada rombongan SMP yang menyewa si gale-gale. jadi aku tidak perlu mengeluarkan kocek untuk menikmati salah saru kesenia batak ini dan sempat juga ikut menari bersama pengunjung lainnya. 
satu padu dalam pertunjukan sigale-gale



Stone Chair/ Ambarita
       Spot selanjutnya yang kukunjungi adalah Stone Chair/Ambarita setengah jam dari Tomok, masuk kearea kompleks, langsung melihat jejeran rumah panggung khas batak, diantara rumah itu ada yg satu dijadikan rumah contoh yang bisa dimasuki, sisanya masih berpenghuni, didalamnya ada alat kebutuhan hidup sehari2-hari  seperti kompor dari pasir, alat tenun, kain ulos juga ada alat musik semacam gamelan tersaji, kain2 ulos ini juga ternyata juga dijual. Dipekarangan ada meja perundingan lengkap dengan bangku dari batu yang berindangkan pohon besar, dibelakangnya ada contoh patung manusia dari kayu terpasung letaknya ada dibawah pendopo rumah panggung, sedang didepannya tepat diatas bukit tersedia rumah besar seperti pendopo untuk pertemuan-pertemuan. Didalam kompleks ini juga ada meja perundingan namun kalau diteliti lagi disini juga terdapat eksekusi pemenggalan kepala diatas mejanya lengkap golok untuk memenggal, seorang guide sempat menawarkan jasa contoh pengeksekusian.

jejeran rumah panggung adat batak
stone chair...
stone chair dan tempat pemenggalan kepala

      Sayang perjalanan saya kesini menjadi kurang nyaman oleh ulang pedangan yang memaksa untuk membeli produknya. Demi rasa kasihan dan karena terpaksa agara bisa ke luar dari area itu akhirnya aku membeli sebuah baju. Seperti dugaanku baju itu hanya bertahan dua kali pakai. setelah itu yah sobek-sobek. sedikit ketidaknyamananku. tapi ini penting untuk kita perhatikan demi kemajuan wisata indonesia ini. But whatever inilah seni dalam perjalanan.