23.11.13

Pontianak, Sejenak di kota katulistiwa

Dan topik kita kali ini masih membahas Kalimantan setelah sebelumnya tentang derawan, kalimantan Timur dan Tanjung Puting, Kalimantan Tengah maka kita lanjutkan cerita tentang kalimantan ini. Sekarang saatnya bergeser ke Bagian Barat yaps Kota Pontianak Kalimantan Barat. Kalimantan Barat memang tidak sepopuler daerah lain perihal wisatanya.  Tapi bagi saya  traveling not just about the destination but  it is about the journey. Dalam hidup saya hal yang paling membahagiakan adalah ketika mampu berinteraksi dan menjalin cerita dengan orang -orang baru yang saya kenal. Bahagia adalah ketika saya bisa mempelajari dan bahkan memahami berbagai kebudayaan orang lain. Hal ini semakin menyadarkan saya bahwa ternyata kita diciptakan dengan latar belakang dan budaya yang sangat beragam, dunia ini maha kaya. Yap pada akhirnya saya akan kembali pada kesimpulan bahwa saya hanya makluk yang maha kecil. 

Sebenarnya ada satu tempat yang yang sangat saya ingin kunjungi di Provinsi ini yaitu danau Sentarum. Danau ini merupakan danau yang sangat unik, dimana pada musim kemarau air di danau ini sangat kering dan bahkan kita bisa melihat cekungan dananunya, tapi pada musim kemarau air danau ini akan melimpah kemana-kemana. Saat ini, beberapa lembaga riset dunia sedang melakukan penelitian intensif disana. Sayang saya belum punya cukup waktu untuk berkunjung ke Danau ini. Maklum perjalanan saya ke kalimantan barat kali ini hanyalah perjalanan transit menuju Kuching Malaysia. Jadi ini hanyalah sepenggal cerita tentang pontianak versi saya ... :D 

Tugu Khatulistiwa
Eits cerita kemana-mana ini. Back to the story about Pontianak. Yang paling populer di kota ini tentu adalah tugu khatulistiwanya. Kota ini memang berada  tepat pada nol derajat lintang. Artinya bila kita coba melibat bumi arah utara dan selatan maka kota ini tepat berada pada sumbu simetri lipatnya.  Tugu khatulistiwa ini menjadi agak wajib hukumnya jika anda berkunjung ke kota ini. Untuk mencapai lokasi tugu ini tidak terlalu susah. Biasanya ada tukang ojeg atau mobil rental yang siap mengantarkan anda sesuai tujuan. Sebelum memulai perjalanan ada baiknya anda bersepakat masalah harga agar tidak ada yang dirugikan. hehehe. Hal ini selalu menjadi perhatian saya, setiap bertransaksi dimanapun berada. Untuk masuk dalam tugu ini kita memang diminta bayaran. dan di dalam tugu ini kita bisa menyaksikan beberapa sejarah dan cerita tentang astronomi dan terutama tentang tugu ini sendiri. 
Tugu Khatulistiwa di Pontianak ini  jaraknya kira-kira 5 Km ke arah utara kota Pontianak. Hawa panas memang sangat terasa di sini. Konon katanya tempat ini ditemukan pada tahun 1928 oleh tim ekspedisi atronomi Belanda. oh ya sebenarnya paling asyik mengunjungi tugu ini adalah pada bulan Maret dan September. Dimana pada saat itu terjadi kejadia alam yang unik dimana posisi perpotongan matahari dan garis khatulistiwa berada pada  109 derajar Bujur timur atau disebut kulminasi. Dimana pada saat puncak kulminasi, semua benda disekitar tugu ini tidak memiliki bayangan. Pemerintah setempat biasanya mengadakan serangkaian acara untuk menyambut dan sembari menunggu peristiwa kulminasi ini. 

Kedaton Kadariah 
Selesai mengunjungi tugu khatulistiwa maka tempat lain yang wajib didatangi adalah Kedaton Kadariah. Keraton ini terletak  di daerah kampung dalam bugis, kecamatan Pontianak Timur ini, dapat di capai dalam waktu kurang lebih 15 menit dari pusat Kota Pontianak .Ini konon katanya adalah pusat pemerintahan Pontianak tempo  dulu,  Dan ini dibangun pada tahun 1771 dulu. Dalam bangunan tua ini tersimpan banyak sekali benda budaya seperti perhiasan yang masih dipake secara temurun semenjak zaman dahulu, Berbagai rekam dan jejak peninggalan masa lalu pun tergambar di sini .


Oh ya di museum ini juga tersimpan sebuah Alquran berukuran besar yang usianya sudah lebih dari 2 abad. 


Museum Kalimantan Barat 

Dan yang menarik dari kota Pontianak ini adalah dimana 3suku bangsa berbeda bisa hidup berdampingan dengan damai. Mudah-mudahan konflik SARA tidak pernah menghampiri daerah ini. Suku Melayu, Dayak dan Tiong Hoa. Sebuah perpaduan kehidupan yang pantas untuk dipelajari. Social life yang unik menurut saya. Maka tak heran di kota ini kita akan menenumkan pusat-pusat kebudayaan malayu, Dayak dan Tionghoa. Nah untuk melihat budaya ini secara utuh maka Museum Kalimanta Barat bisa menjadi pilihan. 

Dari barang-barang yang terpajang di Museum ini terlihat bahwa Kalimantan Barat  adalah daerah yang pernah ditempai oleh beragam budaya . Disini kita bisa melihat  keberadaan kebudayaan Hindu Budha, Islam, Cina, dan Eropa. Sayang tidak banyak waktu yang saya miliki untuk mengeklopre museum ini lebih lanjut. 



Sungai Kapuas


satu sisi kota praha dan sungainya

Melihat dan menyaksikan kehidupan masyarakat di sekitar sungai Kapuas pun menjadi pilihan yang menarik bagi saya. Melihat kehidupan mereka yang sebagian besar tergolong kurang mampu  bercengkerama dengan air yang warnanya sudah tak bisa didefinisikan lagi. Ah tiba-tiba saya langsung terbayang Elbe, Praha dan Wroklaw Polandia adalah tiga kota yang pernah saya kunjungi dimana sungai menjadi daya tarik tersendiri di sana. Berharap suatu saat sungai Kapuas akan menjadi kebanggaan Masyarakat Kalimantan tengah seperti kota-kota sungai utama lain di Dunia. wishing.... :D 


Kehidupan di Sungai Kapuas
Dan satu hal lagi yang patut anda coba di kota Pontianak adalah menikmati es nona dan es lidah buaya. Di Provinsi ini lidah buaya merupakan komoditas unggulan. Yaps lidah buaya ini ditanam di lahan-lahan gambut dan karena penyinarannya yang sangat cukup, maka kandungan gula pada parutan air lidah buayanya sangat tinggi, sehingga rasanya akan sangat berbeda dengan lidah buaya di provinsi lain. Bahkan konon katanya beberapa perkebunan lidah buaya saat ini dikembangkan menjadi agrowisata. 

21.11.13

ROMANTISNYA DERAWAN DAN UNIKNYA KAKABAN

Posisi kep. Derawan (sumber: http://id.wikipedia.org/)
Mumpung libur, mari  kita menulis lagi..  hehehe perasaan kuliah  di German ini banyak bangat liburnya. kembali mencoba mengingat satu persatu perjalanan. Yaps just to remain.. dan mumpung belum terlalu lupa. 
Masih tentang kalimantan, yaps kayaknya tahun 2012 kebanyakan trip saya bersama teman-teman share traveler adalah mengekplore Kalimantan. Jika sebelumnya berbicara tentang Tanjung Puting National park di kalimantan tengah, maka kali ini kita bergerak ke timur bagian utara hehehe. Yaps kali ini saya akan bercerita tentang pengalaman saya di Kepulau Derawan, bulan Juni 2012 yang lalu.hmmm. Ini salah satu lagi kekayaan Indonesia. Alam bawah lautnya  kekayaan alam pulau-pulau sekitarnya, dan keunikan danau Kakaban  akan selalu menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Kepulauan ini. Maka tak heran, kepulauan ini pun menjadi dalah satu destinasi utama wisata bahari Indonesia. 
complete team derawan 2012 
Kepulaun Derawan sebenarnya bisa dicapai dari Tanjung Redep, ibu kota Kabupaten Berau,  tapi pada trip kali ini kami memilih untuk mencapai derawan melalui Tarakan, dengan pertimbangan harga pesawat Jakarta-Tarakan itu lebih murah dibandingkana Jakarta-Tanjung redep karena Jakarta-Tarakan dilayani oleh lebih banyak maskapai penerbangan.  Tidak ada direct flight menuju daerah ini, biasanya kita akan transit dulu di BalikPapan. Namun dari tarakan menuju Derawan memakan waktu lebih lama dibandingkan dari tanjung Redep. Tarakan-Derawan itu kalo nga salah mencapai 6 jaman,  sedangkan tanjung redep derawan itu hanya 2 jam. Dan ditambah lagi, ini konon katanya Tarakan-Derawan itu daerah rawan perampokan dan pembajakan..yah semacam bajak laut lah ya. Alhamdulilah kami bisa menempuh perjalanan ini dengan selamat pulang dan pergi.

Senja di Derawan
Kepopuleran Derawan mulai terangkat sejak penyelenggaraan PON tahun 2008 dimana Kalimantan Timur sebagai tuan rumahnya. Untuk beberapa olah raga air, pulau ini sebagai salah satu venuenya. Salah satu promosi wisata yang cukup tepat dan ampuh untuk mempopulerkan keindahan pulau ini. Dan oleh pemerintah kalimantan timur, pulau ini pun dibenahi. Masyarakat di pulau kecil ini diberi pendidikan untuk melayani tamu dll. Maka tak heran, hampir semua rumah penduduk di pulau ini, saat ini dijadikan homestay dan memang wisata akhirnya menjadi penggerak utama ekonomi masyarakat di sini. 

Sebenarnya sangat banyak  travel yang menyediakan paket wisata ke pulau ini. Tapi lagi-lagi pertimbangan biaya kami memutuskan untuk mengorganisir trip ini sendiri dengan scheme sharing cost tentunya. Perjalanan kami kali ini lumayan lama, 5 hari 4 malam.  Kalo pake agen biaya yang harus kami keluarkan untuk jangka iwaktu seperti itu sekitar 2,5 jutaan diluar tiket Jakarta-Tarakan-derawan. Karena kami mengatur sendiri akomodasi kami, maka pada trip kali ini diluar tiket kami hanya membayar 1,1 juta per orang. Lumayan kan ciiinnnnn.. hehehhe. 

Derawan ini hanya kepulauan kecil di Kabupaten Berau Kalimantan timur. terdiri dari 4 Pulau yaitu pulau Derawan, Pulau Maratua , Pulau Sangalaki dan Pulau Kakaban. Dalam trip kali ini alhamdulilah berhasil mengexplore semua pulau-pulau ini. Tapi untuk urusan stay dan penginapan kami memang memilih di derawan karena lebih banyak pilihan dan lebih banyak penduduknnya. Sedangkan untuk mobilisasi dari satu pulau ke pulau lain kami menyewa kapal serta guide sendiri.

Pulau Derawan
Pulau ini adalah gugusan yang tidak terlalu besar. hamparan pantai biru dan pasir putih menjadi ciri khas pantai ini. Kita bisa menikmati sunset dan sunsrise dari pulau ini. Oh ya keunikan pantai di Derawan ini adalah pada pagi hari kita bisa melihat penyu-penyu berkeliaran di pasir pinggir pantai. Namun semakin beranjaknya hari, penyu-penyu ini akan kembali ke laut. Menikmati sunset dan sunsrise memang akan selalu menjadi pilhahn utama dalam menikmati keindahan pantai. Di sini ada beberapa Dermaga untuk menikmati sunset dan sunrise  Sambil bersenda gurau dan berkelalkar bahkan sambil menikmati makan kecil. Entahlah sunset dan sunsrise itu selalu akan memberikan sensasi dalam hidup manusia. Pendaran jingganya mengalirkan semacam energi dalam tubuh kita. hehehe..Disekitran pulau derawan kita bisa menikmati beberapa makanan khas laut. Seperti sate cumi dan udang. Nah kebetulan kami menyewa homestay include dengan penyediaan makananya. Dan alhmaudlilah pihak homestay pun sangat mengerti selera kami.
bercengkrama di keindahan pantai derawan



Jika bingung mau ngapaian di stay, berkeliling pulau ini dengan jalan kaki juga mengasikkan.. Karena pulau ini kecil, paling kurang 1-1,5 jam kita sudah bisa mengelilingi pulau ini.  Dan saya akan selalu menyempatkan diri untuk bercerita dengan penduduk setempat. Dan saya pun baru tau, bahwa kebanyakan penduduk derawan adalah berasar dari suku Bugis, Sulawesi Selatan. Jauh juga ya mereka berkelana.

Pulau Maratua.

Keindahan pantai Maratua
Hari berikutnya kami melanjutkan perjalanan dengan kapal sewaan menunju Pula Maratua. Pantai di pulau ini, juga tak kalah Indahnya nya dari pantai di pulau Derawan. Namun karena  di bagian utama pantai pulau ini berdiri sebuah cottage mewah yang dimiliki bangsa asing, maka kami tidak diperbolehkan untuk menikamti pantai ini lama-lama. KIta hanya boleh menikmati keindahannya sesaat saja. Lagi-lagi kenapa kita menjadi orang asing di Negeri sendiri? huhh..


Selanjutnya kami menuju ke salah satu bagian pulau maratua ini untuk menemui seorang bapak yang akan menjadi guide kami menuju  Danau Haji BUang. Danau haji buah adalah danau pribadi sang bapak yang terdapat ditengah-tengah ladang. Yaps di Danau ini kita bisa berenang bersama ubur-ubur yang ukurannya sangat kecil. Yah semacam berenang dengan cendol. ubur-ubur di sini sedikit berbeda dengan ubur-ubur di Pulau Kakakaban (yang akan dijelaskan pada bagian selanjutnya). Namun karena ini belum dikelola sebagai tempat wisata, jadi belum banyak orang yang tau.  Jadi belum ada infrastruktur yang mendukungnya.
Ubur-ubur keci di Danau Haji Buang
Kesan spooki  terasa sekali di sini. Karena ini ditengah ladang, dan jarang sekali orang ke danau ini. Tapi kami memutus untuk menikmati berenang bersama cendol ubur-ubur ini. hehehe. Luar biasa bisa berenang bersama ubur-ubur tampa di sengat sama sekali. Ubur-ubur akan banyak ditemukan di daerah yang terkena matahari. Maka untuk menuju tengah danau yang agak terbuka dan mendapatkan sinar matahari yang lebih banyak kami memutuskan menggunakan kapal kayu yang memang sudah disediakan sang pemilik kebun.
Yaps akhirnya punya pengalaman lagi berenang bersama  cendol ubur2.

Pulau Kakaban.
Nah ini adalah bagian utama dan yang paling terkenal dari kepulauan Derawan. Di pulau Kakaban ini terdapat sebuah danau yang bernama danau Kakaban. Di danau ini kita bisa berenang bersama ribuan ubur-ubur yang ukurannya lebih besar dari ukuran ubur-ubur di danau haji buang. Ke eksotismean pulau ini pernah di tampilkan pada beberapa iklan televisi. Dan danau ubur-ubur ini di dunia hanya ada di dua lokasi yaitu di Pulau Kakaban dan  di Jellyfish lake di Palau Micronesia di Kawasan Pacifik.
ubur-ubur dan danau kakaban 

Pulau Kakaban memiliki luas 2,6x1,5 kilometer. Dan yang unik dari danau ini adalah disampaing ubur-uburnnya yaitu airnya adalah air payau yang terbentuk akibat karang yang naik di atas permukaan laut dengan ketinggian hingga 50 meter. Kemudian, karang ini membuat sejumlah air terperangkap, dan terbentuklah danau. Proses terbentuknya danau kakaban ini sangat unik.  Danau air payau ini memiliki ekosistem yang unik, karena dihuni oleh hewan dan tumbuhan endemik yaitu  ubur-ubur yang kehilangan kemampuan menyengat, algae yang menjadi karpet di dasar danau, anemon yang berwarna putih. Dan di danau ini konon katanya terdapat 4 jenis ubur-ubur sedangkan di jelly fish hanya ada dua species 


Pantai-pantai di pulau kakaban ini juga tak kalah dengan pantai di pulau lain. Tapi tentunya tujuan utama ke pulau ini adalah berenang bersama ubur-ubur. Dari dermaga pantai ini kita akan sedikit menanjak dengan tangga-tanga yang sudah dibangun oleh pemerintah setempat. Oh ya untuk menjaga agar ubur-ubur tidak terluka maka bagi pengunjung tidak diperkenankan untuk menggunakan alat bantu berenang yang bisa melukai ubur-ubur. Dan biasanya ubur-ubur akan banyak ditemukan di daerah dengan penyinaran yang cukup.

Pulau Sangalaki.

sangalaki

Pulau berikut yang wajib dikunjungi  adalah pulau sangalaki. Pulau ini merupakan salah satu pusat konservasi penyu. Sehingga di pulau ini kita bisa melihat beberapa penangkaran penyu. Hal lain yang patut di coba di pulau ini adalah bersnorkling  di beberapa pantainya dan  jika beruntung kita akan bertemu dengan manta yang centil, Manta adalah semacam ikan dengan sayapnya yang lebar. Dan manta ini sangat bersahabat sekali dengan para penyelam. Jika kita menemukannya dan mencoba membidik kamrera, maka mata ini pun mencoba untuk meliuk-liukan badannya. Ah luar biasa memang bisa bercengkrama dengan makluh Allah lainnya.Namun kadang memang agak susah bertemu dengan manta-manta. alhamdulilah kami bisa bersua dengan manta hehehehe Pantai-pantai di pulau Sangalaki keindahnnya pun tak kalah dengan pantai lain. termasuk pasirnya yang putih.
saya dan pagi di derawan


Lagi-lagi ini menambah list kebanggaan saya akan Indonesia.  Meskipun  Dalam perjalanan ini kami harus mengapung-ngapung dilautan karena ada kerusakan kapal ketika kami akan kembali ke Derawan dari Sangalaki. Berbagai rasa sudah berkecamuk, mengapung hampir 6 jam di lautan. Dan ketakutan semakin bertambah ketika malam pun datang. Akhirnya sang punya kapal datang dengan segala kecemasannya. Merasa sangat khwatir, dan yakin terjadi sesuatu akhirnya sang punya kapal mencari kami yang teroambang ambing di lautan. Alhamdulilah kami selamat. Sesampai di daratan derawan, kami pun disambut dengan haru,karena selamat. Maklum beberapa bulan sebelum kedaatang kami , ada kapal yang hilang dan akhirnya ditemukan di peraoran philipina.
Dengan segala ceritanya, derawan adalah satu dari tempat terindah Indonesia yang telah saya kunjungi, dan tentu wajib anda kunjungi... :D

17.11.13

APCC Training Program








Damn... ini peristiwa tepat setahun yang lalu. Wow luar biasa waktu berjalan begitu cepat. Kadang Pergantian tahun berasa cuma berganti bulan. Melanjutkan cerita tentang korea yang terbengkalai, yang setahun lalu sempat di tulis. hehehehe

Tentang kesempatan yang saya dapatkan, mengikuti Climate Variability and  prediction training di APCC busan Korea selatan tepatnya 18 November 2012-1 Desember 2012. 

Peserta training ini berasal hampir 70 orang dari 30 negara, dan semuanya biaya akomodasi ditanggung oleh APCC. Ternyata dan ternyata peserta dari Indonesia itu ada enam orang. Dan saya baru mengenal mereka setelah berada di korea. Ada Nia, Ratna dan Mas Agie dari BMKG, ada Sandro yang sedang menempuh pendidikan S3 di German, setelah bercerita panjang, Sandro ternyata adalah adik kelas saya di IPB. Dan terakhir ada pak Joko yang merupakan Phd lulusan Kyoto University, Dosen Meteorology ITB. Dan kesemua manusia Indonesia Ini punya hobby jalan-jalan. Maka tak heran seluruh pelosok Busan kami jajajki. hehehehe. Paling tidak saya belajar dari rekan-rekan Indonesia ini. Ah we are Indonesia meteorologist. 

Indonesian team 
Training ini, bagi saya adalah golden moment. Karena saya bisa bertemu dan berinteraksi dengan meteorologist dari seluruh Dunia.  Setidaknya membuka mata saya tentang permeteorologian dunia, walau pun saat ini saya tidak lagi bekerja di lembaga meteorologi, tapi apa yang saya kerjakan tentu tidak jauh-jauh dengan meteorologi. yah sudah sangat aplikatif pada bidang Pertanian. Tapi saya toh tetap seorang meteorologist.hehehe

Banyak wacana dan ilmu yang didapat di sini. Kami pun mendapatkan kesempatan untuk bertemu para profesosor luar biasa, yang selama ini tulisannya cuma bisa kami baca di lembar-lembar jurnal.  Entah lah, selalu ada perasaan semacam bangga begitu, ketika bisa bertemu dengan orang yang selama ini tulisannya sering dijadikan referensi.  Diantaranya prof Saji, sang  profesor di salah universitas di Jepang yang banyak membahas tentang IOD. Bahkan boleh dibilang ia adalah bapak IOD. Tak heran kami harus menikmati perkuliahan tentang IOD seharian full dengan profesor ini. 

Profesor- profesor  dari universitas di Korea memang mendominasi pada training kali ini. Tapi debut mereka, di dunia permeteorologian dunia juga  sudah sangat di akui. dan satu yang saya patut acungi jempol  dengan bangsa Korea bahwa mereka dengan sangat bangga  bercerita tentang keberhasilan bangsa mereka. Maka tak heran, pada umumnya 10 menit pertama para professor korea ini akan bercerita tentang perusahaan-perusahaan besar mereka seperti samsung, hyunday, posko  dan bahkan bercerita tentang kekayaan budaya korea. 

Pada training ini, kami tak hanya mengikuti perkualiahan. Tapi kami juga di ajarkan bahassa pemrograman untuk climate prediction.  Dan diakhir training, kami mempresentasikan hasil kerja kami. karena dari Indonesia ada enam orang, maka kami tergabung dalam satu kelompok. Dan tentu dengan bangga pula kami mempersembahkan cerita tentang kekayaan iklim Indonesia. 

berbusana ala korea 
Panitia juga menyelenggarakan trip gratis ke beberapa perusahaan besar korea. Seperti Posko. yaitu salah satu perusahaan besar dunia dalam pengelolahan beji besi.  Dan juga mengajak kami menelusuri sejarah korea dengan mengunjungi kota tua Gyeongju. Dan tak hanya itu kami pun diberikan kesempatan untuk mengunjungi tempat wisata di kota Pohang. Untuk mengenal budaya korea lebih dekat kami pun diberi waktu dan kuliah khusus. Dan pada kesempatan itu semua peserta wajib memakai pakaian korea. :D 


Kesempatan luar biasa ini kembali memacu semangat saya. Thanks APCC.. Semoga ada kesempatan lain untuk bertemu manusia-manusia hebat ini... 

Gyeongju