Inilah perjalanan solo backpacker pertama saya di luar tanah Jawa. Yaps Tanah Batak (sumatera utara-red) menjadi tempat pertama yang saya arungi dan selami seorang diri. Kehidupan salah satu suku di sumatera ini memang cukup menggelitik hati untuk saya ketahui dan lihat secara langsung. Disamping memang keelokan alam dan panoramanya yang indah tak diragukan lagi bahkan terkenal seantero dunia. Danau toba dengan pulau Samosir adalah magnet kuat yang serasa selalu memanggil saya untuk mengunjunginya.
Perjalan ini lebih saya anggap sebagai sosial and culture trip. Saya benar-benar sedang ingin menikmati denyut-denyut nafas kehidupan di tanah Batak, menghirup rupa-rupa tatanan kehidupannya dan menikmati sensasi persentuhan dengan budaya setempat. segala informasi tentu telah saya kumpulkan, menjadi bekal dalam perjalanan lebih kurang satu minggu.
mengenakan Ulos |
Saya benar-benar menikmati perjalanan dibandingkan destinasi .Menikmati proses dibandingkan tujuan.segala akomodasi saya pilih yang paling ekonomis dan murah. Memang sangat jauh dari kata nyaman. Tapi disinilah saya bisa menikmati interaksi saya dengan penduduk lokal setempat. Berbagai aroma tubuh manusia harus saya santap walau kadang sangat sulit bagi saya, tapi yah saya nikmati. Akhirnya saya sadar bahwa kebahagiaan sesungguhnya ada di hati kita. jadi jika kondisi di luar hati cukup jauh dari kata membahagiakan maka pandai-pandailah berdamai dengan hati (pelajaran moral 1:p).
menikmati hari-hari dengan mereka |
Disepanjang perjalanan saya usahakan untuk selalu berdialog dan berinteraksi dengan orang-orang sekitar saya. banyak mereka yang hanya terheran-heran dan terkaget-kaget ketika tau saya berjalan seorang diri dan tanpa ada sanak saudara yang dituju. Beruntung menemukan orang-orang yang baik hati yang memberikan banyak informasi yang menurut saya sangat penting. Dan sampailah saya pada perkenalan dengan seorang bapak bermarga Simanjuntak, yang dari dialog panjang saya dengannya, saya ketahui ia adalah seorang kopasus yang bertugas di Solo Jawa Tengah. saya berdialog cukup panjang dengan sibapak. Dan sampai akhirnya dia bertanya:
"apa yang kamu cari dengan perjalanan sendiri seperti ini?. Saya yakin pasti ada alasan yang melatar belakangi setiap perjalanan yang kamu lalui ", tambah bapak itu lagi.
Pertanyaan yang berat menurut saya. tapi ini adalah point penting yang harus saya sampaikan agar semua orang paham bahwa ini bukan perjalanan gila. tapi inilah cara saya memahami dan mendalami makna dari kehidupan yang sesungguhnya. lalu saya jawab:
" perjalanan adalah sumber kebahagiaan bagi saya karena dengan berjalan saya bisa melihat banyak hal, Saya menemukan hal yang tak saya temukan pada habitat asli saya. Saya bisa melihat kehidupan dari dimensi orang lain, dimensi yang berbeda. sehingga dari situ saya paham bagaimana menghormati dan menghargai orang lain. meluluhkan keegoisan saya"
lalu sibapak bertanya lagi, " mengapa harus sendiri? tidak takutkah dengan banyak hal?"
" ini adalah pengujian bagi diri saya. selama ini kita selalu terkukung dalam segala ketakutan dan kecemasan sehingga akhirnya kita tak bisa berbuat apa-apa dengan kukungan itu. Kita terperangkap . Padahal kalo kita jalani, tidak separah apa yang kita pikirkan. walaupun segala kemungkinan itu ada. Waspada itu pasti. Harus pintar-pintar bertanya dan melihat gelagat orang lain. Informasi sebanyak-banyaknya harus dikumpulkan. Pengujian seberapa berani saya, seberapa mandiri saya, seberapa cakap saya mengambil setiap keputusan. karena di jalanan semua berubah secera cepat."
Sibapak hanya manggut-mangut mendengarkan penjelasan . Terakhir pertanyaan yang harus saya jawab: apa hikmah terbesar yang kamu ambil dari perjalanan kamu?
"ada banyak hal pak , tapi yang terpenting adalah bagai mana saya bisa melihat kehidupan dari dimensi yang berbeda dan saya sangat menyadari banyak pertolongan yang saya dapatkan di setiap perjalanan saya. saya yakin masih banyak orang baik. saya sadar saya bukan apa-apa tanpa pertolongan banyak orang"
>Tanpa terasa perjalanan panjang harus kami akhiri. Akhirnya si bapak cuma berpesan tetap waspada dan hati-hati.
Yah itulah alasan dari setiap perjalanan saya...orang bisa berpendapat apa saja. tapi saya tetaplah saya dengan segala keyakinan saya. Saya akan terus menapaki bumi ini. Lalu bagaimana dengan anda??? he..he...
nantikan cerita berikutnya...he..he...