9.12.13

TAPAK KAKIKU; SABANG-MERAUKE

Tugu O kilometer
"Dari Sabang-Merauke berjajar pulau-pulau", masih ingatkah anda lagu itu? he..he.. lagu yang sering kita nyanyikan semasa SD dulu. Yah itulah Indonesia. Lalu apa hubungannya lagu itu dengan tulisan ini? Sedikit agak berlebay.com sih.  "saya sudah resmi jadi warga negara Indonesia ciiiin ". Pengakuan pada diri sendiri, karena telah menginjakkan kaki di ujung timur dan barat Indonesia. Yaps Sabang dan Merauke. Dan semua itu terjadi pada tahun  yang sama yaitu tahun 2012 lalu.

Itulah mungkin keuntungan bekerja pada lembaga penelitian Nasional yang wilayah kajiannya  seluruh Indonesia. Pekerjaan dan kegiatan penelitianlah yang akhirnya membawa saya bisa menginjakkan kaki di ujung barat dan timur Indonesia bahkan diseluruh provinsi Indonesia ini. Gratis tentunya bahkan di bayar pula. hehehe.  Tentu memang, harus-harus pintar mencuri waktu, agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik.  Dan tentunya tidak melewatkan kesempatan untuk berplesir. Biasanya saya  akan extend beberapa hari setelah semua pekerjaan selesai.

Batas PNG dan Indonesia dari arah PNG
Meskipun pada tahun 2008 saya pernah hidup di tanah Papua selama lebih kurang 6 bulan, tapi kala  itu saya belum punya kesempatan mengunjungi garis batas Indonesia di timur itu. Baru akhirnya Oktober 2012 kemaren, saya bisa kembali ke Papua. Dan kesempatan itu tentu tidak saya lewatkan begitu saja. hehe. semaksimalkan digunakan untuk mengunjungi perbatasan dan list tempat-tempat lainya. Sedangkan perjalanan saiya ke Sabang, Pulau Weh juga di tahun yang sama yaitu pada bulan Mei 2012 lalu. Kebetulan pada tahun 2012 lalu saya menjadi penangung  jawab sebuah kegiatan penelitian yang mengharuskan saya melakuka survey  di seluruh provinsi di Pulau Sumatera.

Perjalanan ke Pulau Weh, adalah solo trip saya berikutnya. Keindahan tentang Pulau Weh akan saya tulis dalam bab tersendiri. Ternyata pulau kecil diujung utara provinsi Aceh ini adalah syurga  destinasi wisata Indonesia yang patut anda datangi. Pantai dan alam bawah lautnya tidak kalah dengan bunaken dan wakatobi..hehehe.Budaya aceh yang unik, memberikan cerita lain dari perjalanan ini. Dan perjalanan ke titik ujung pulau ini (titik Nol Indonesia) tentu adalah kebanggaan tersendiri. Sebenarnya bagi yang berminat, setelah mengunjungi pulau ini, kita bisa mendapatkan sertifikat..hehehe dengan membayar 20 ribu kalo nga salah. Tapi bagi saya itu tidak penting.

Perjalanan saya menuju titik 0 derjat saya lakukan sore hari. Alhamdulilah menikmati sunset yang Indah. Dan itu artinya, pada hari itu saya adalah penikmat terakhir matahari Indonesia hehehe. Sayang titik nol ini agak kurang terawat. Bekas vandalism ada dimana-mana. Ranting dan daun dibiarkan saya di rumah tempat dimana tugu ini berada. Oh ya di kawasan ini banyak sekali monyet berkeliaran, sehingga sangat disarankan untuk hati-hati dengan barang bawaan yang anda bawa.
Batas Indoenesia PNG arah Indoenisa 
Kesan berbeda, akan ditemukan di ujung timur Indonesia. Jika titik 0 ada di ujung pulau dan mendekati laut, maka ujung barat indonesia Indonesia adalah garis batas  darat Indonesia dengan negara tetangga, Papua Nugini. Kesan menakutkan perbatasan terasa sekali. hehehe. Polisi dan TNI dengan senjata lengkapnya siap siaga. Memasuki kawasan ini, kita pun harus menjalani proses pemeriksaan yang maha ketat. Yah itulah ciri khas negeri batas. lagi-lagi kadang bertanya mengapa kita harus disekat-disekat dengan garis batas ini..Arrrrrrggggg.

Yaps at least inilah salah satu bukti kecintaan saya pada Indonesia. Menginjakkan kaki di ujung barat dan timur sebelum berkelena jauh ke negeri orang. Melihat dan mengunjungi hampis sebagian besar wilayah Indonesia ini, semakin saya sadar bahwa  kita adalah negara maha kaya. Dan saya semakin mencintai negara ini. Hiks..hiks tiba-tiba rindu hangatnya negara tropis, Indonesia. :D

23.11.13

Pontianak, Sejenak di kota katulistiwa

Dan topik kita kali ini masih membahas Kalimantan setelah sebelumnya tentang derawan, kalimantan Timur dan Tanjung Puting, Kalimantan Tengah maka kita lanjutkan cerita tentang kalimantan ini. Sekarang saatnya bergeser ke Bagian Barat yaps Kota Pontianak Kalimantan Barat. Kalimantan Barat memang tidak sepopuler daerah lain perihal wisatanya.  Tapi bagi saya  traveling not just about the destination but  it is about the journey. Dalam hidup saya hal yang paling membahagiakan adalah ketika mampu berinteraksi dan menjalin cerita dengan orang -orang baru yang saya kenal. Bahagia adalah ketika saya bisa mempelajari dan bahkan memahami berbagai kebudayaan orang lain. Hal ini semakin menyadarkan saya bahwa ternyata kita diciptakan dengan latar belakang dan budaya yang sangat beragam, dunia ini maha kaya. Yap pada akhirnya saya akan kembali pada kesimpulan bahwa saya hanya makluk yang maha kecil. 

Sebenarnya ada satu tempat yang yang sangat saya ingin kunjungi di Provinsi ini yaitu danau Sentarum. Danau ini merupakan danau yang sangat unik, dimana pada musim kemarau air di danau ini sangat kering dan bahkan kita bisa melihat cekungan dananunya, tapi pada musim kemarau air danau ini akan melimpah kemana-kemana. Saat ini, beberapa lembaga riset dunia sedang melakukan penelitian intensif disana. Sayang saya belum punya cukup waktu untuk berkunjung ke Danau ini. Maklum perjalanan saya ke kalimantan barat kali ini hanyalah perjalanan transit menuju Kuching Malaysia. Jadi ini hanyalah sepenggal cerita tentang pontianak versi saya ... :D 

Tugu Khatulistiwa
Eits cerita kemana-mana ini. Back to the story about Pontianak. Yang paling populer di kota ini tentu adalah tugu khatulistiwanya. Kota ini memang berada  tepat pada nol derajat lintang. Artinya bila kita coba melibat bumi arah utara dan selatan maka kota ini tepat berada pada sumbu simetri lipatnya.  Tugu khatulistiwa ini menjadi agak wajib hukumnya jika anda berkunjung ke kota ini. Untuk mencapai lokasi tugu ini tidak terlalu susah. Biasanya ada tukang ojeg atau mobil rental yang siap mengantarkan anda sesuai tujuan. Sebelum memulai perjalanan ada baiknya anda bersepakat masalah harga agar tidak ada yang dirugikan. hehehe. Hal ini selalu menjadi perhatian saya, setiap bertransaksi dimanapun berada. Untuk masuk dalam tugu ini kita memang diminta bayaran. dan di dalam tugu ini kita bisa menyaksikan beberapa sejarah dan cerita tentang astronomi dan terutama tentang tugu ini sendiri. 
Tugu Khatulistiwa di Pontianak ini  jaraknya kira-kira 5 Km ke arah utara kota Pontianak. Hawa panas memang sangat terasa di sini. Konon katanya tempat ini ditemukan pada tahun 1928 oleh tim ekspedisi atronomi Belanda. oh ya sebenarnya paling asyik mengunjungi tugu ini adalah pada bulan Maret dan September. Dimana pada saat itu terjadi kejadia alam yang unik dimana posisi perpotongan matahari dan garis khatulistiwa berada pada  109 derajar Bujur timur atau disebut kulminasi. Dimana pada saat puncak kulminasi, semua benda disekitar tugu ini tidak memiliki bayangan. Pemerintah setempat biasanya mengadakan serangkaian acara untuk menyambut dan sembari menunggu peristiwa kulminasi ini. 

Kedaton Kadariah 
Selesai mengunjungi tugu khatulistiwa maka tempat lain yang wajib didatangi adalah Kedaton Kadariah. Keraton ini terletak  di daerah kampung dalam bugis, kecamatan Pontianak Timur ini, dapat di capai dalam waktu kurang lebih 15 menit dari pusat Kota Pontianak .Ini konon katanya adalah pusat pemerintahan Pontianak tempo  dulu,  Dan ini dibangun pada tahun 1771 dulu. Dalam bangunan tua ini tersimpan banyak sekali benda budaya seperti perhiasan yang masih dipake secara temurun semenjak zaman dahulu, Berbagai rekam dan jejak peninggalan masa lalu pun tergambar di sini .


Oh ya di museum ini juga tersimpan sebuah Alquran berukuran besar yang usianya sudah lebih dari 2 abad. 


Museum Kalimantan Barat 

Dan yang menarik dari kota Pontianak ini adalah dimana 3suku bangsa berbeda bisa hidup berdampingan dengan damai. Mudah-mudahan konflik SARA tidak pernah menghampiri daerah ini. Suku Melayu, Dayak dan Tiong Hoa. Sebuah perpaduan kehidupan yang pantas untuk dipelajari. Social life yang unik menurut saya. Maka tak heran di kota ini kita akan menenumkan pusat-pusat kebudayaan malayu, Dayak dan Tionghoa. Nah untuk melihat budaya ini secara utuh maka Museum Kalimanta Barat bisa menjadi pilihan. 

Dari barang-barang yang terpajang di Museum ini terlihat bahwa Kalimantan Barat  adalah daerah yang pernah ditempai oleh beragam budaya . Disini kita bisa melihat  keberadaan kebudayaan Hindu Budha, Islam, Cina, dan Eropa. Sayang tidak banyak waktu yang saya miliki untuk mengeklopre museum ini lebih lanjut. 



Sungai Kapuas


satu sisi kota praha dan sungainya

Melihat dan menyaksikan kehidupan masyarakat di sekitar sungai Kapuas pun menjadi pilihan yang menarik bagi saya. Melihat kehidupan mereka yang sebagian besar tergolong kurang mampu  bercengkerama dengan air yang warnanya sudah tak bisa didefinisikan lagi. Ah tiba-tiba saya langsung terbayang Elbe, Praha dan Wroklaw Polandia adalah tiga kota yang pernah saya kunjungi dimana sungai menjadi daya tarik tersendiri di sana. Berharap suatu saat sungai Kapuas akan menjadi kebanggaan Masyarakat Kalimantan tengah seperti kota-kota sungai utama lain di Dunia. wishing.... :D 


Kehidupan di Sungai Kapuas
Dan satu hal lagi yang patut anda coba di kota Pontianak adalah menikmati es nona dan es lidah buaya. Di Provinsi ini lidah buaya merupakan komoditas unggulan. Yaps lidah buaya ini ditanam di lahan-lahan gambut dan karena penyinarannya yang sangat cukup, maka kandungan gula pada parutan air lidah buayanya sangat tinggi, sehingga rasanya akan sangat berbeda dengan lidah buaya di provinsi lain. Bahkan konon katanya beberapa perkebunan lidah buaya saat ini dikembangkan menjadi agrowisata. 

21.11.13

ROMANTISNYA DERAWAN DAN UNIKNYA KAKABAN

Posisi kep. Derawan (sumber: http://id.wikipedia.org/)
Mumpung libur, mari  kita menulis lagi..  hehehe perasaan kuliah  di German ini banyak bangat liburnya. kembali mencoba mengingat satu persatu perjalanan. Yaps just to remain.. dan mumpung belum terlalu lupa. 
Masih tentang kalimantan, yaps kayaknya tahun 2012 kebanyakan trip saya bersama teman-teman share traveler adalah mengekplore Kalimantan. Jika sebelumnya berbicara tentang Tanjung Puting National park di kalimantan tengah, maka kali ini kita bergerak ke timur bagian utara hehehe. Yaps kali ini saya akan bercerita tentang pengalaman saya di Kepulau Derawan, bulan Juni 2012 yang lalu.hmmm. Ini salah satu lagi kekayaan Indonesia. Alam bawah lautnya  kekayaan alam pulau-pulau sekitarnya, dan keunikan danau Kakaban  akan selalu menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Kepulauan ini. Maka tak heran, kepulauan ini pun menjadi dalah satu destinasi utama wisata bahari Indonesia. 
complete team derawan 2012 
Kepulaun Derawan sebenarnya bisa dicapai dari Tanjung Redep, ibu kota Kabupaten Berau,  tapi pada trip kali ini kami memilih untuk mencapai derawan melalui Tarakan, dengan pertimbangan harga pesawat Jakarta-Tarakan itu lebih murah dibandingkana Jakarta-Tanjung redep karena Jakarta-Tarakan dilayani oleh lebih banyak maskapai penerbangan.  Tidak ada direct flight menuju daerah ini, biasanya kita akan transit dulu di BalikPapan. Namun dari tarakan menuju Derawan memakan waktu lebih lama dibandingkan dari tanjung Redep. Tarakan-Derawan itu kalo nga salah mencapai 6 jaman,  sedangkan tanjung redep derawan itu hanya 2 jam. Dan ditambah lagi, ini konon katanya Tarakan-Derawan itu daerah rawan perampokan dan pembajakan..yah semacam bajak laut lah ya. Alhamdulilah kami bisa menempuh perjalanan ini dengan selamat pulang dan pergi.

Senja di Derawan
Kepopuleran Derawan mulai terangkat sejak penyelenggaraan PON tahun 2008 dimana Kalimantan Timur sebagai tuan rumahnya. Untuk beberapa olah raga air, pulau ini sebagai salah satu venuenya. Salah satu promosi wisata yang cukup tepat dan ampuh untuk mempopulerkan keindahan pulau ini. Dan oleh pemerintah kalimantan timur, pulau ini pun dibenahi. Masyarakat di pulau kecil ini diberi pendidikan untuk melayani tamu dll. Maka tak heran, hampir semua rumah penduduk di pulau ini, saat ini dijadikan homestay dan memang wisata akhirnya menjadi penggerak utama ekonomi masyarakat di sini. 

Sebenarnya sangat banyak  travel yang menyediakan paket wisata ke pulau ini. Tapi lagi-lagi pertimbangan biaya kami memutuskan untuk mengorganisir trip ini sendiri dengan scheme sharing cost tentunya. Perjalanan kami kali ini lumayan lama, 5 hari 4 malam.  Kalo pake agen biaya yang harus kami keluarkan untuk jangka iwaktu seperti itu sekitar 2,5 jutaan diluar tiket Jakarta-Tarakan-derawan. Karena kami mengatur sendiri akomodasi kami, maka pada trip kali ini diluar tiket kami hanya membayar 1,1 juta per orang. Lumayan kan ciiinnnnn.. hehehhe. 

Derawan ini hanya kepulauan kecil di Kabupaten Berau Kalimantan timur. terdiri dari 4 Pulau yaitu pulau Derawan, Pulau Maratua , Pulau Sangalaki dan Pulau Kakaban. Dalam trip kali ini alhamdulilah berhasil mengexplore semua pulau-pulau ini. Tapi untuk urusan stay dan penginapan kami memang memilih di derawan karena lebih banyak pilihan dan lebih banyak penduduknnya. Sedangkan untuk mobilisasi dari satu pulau ke pulau lain kami menyewa kapal serta guide sendiri.

Pulau Derawan
Pulau ini adalah gugusan yang tidak terlalu besar. hamparan pantai biru dan pasir putih menjadi ciri khas pantai ini. Kita bisa menikmati sunset dan sunsrise dari pulau ini. Oh ya keunikan pantai di Derawan ini adalah pada pagi hari kita bisa melihat penyu-penyu berkeliaran di pasir pinggir pantai. Namun semakin beranjaknya hari, penyu-penyu ini akan kembali ke laut. Menikmati sunset dan sunsrise memang akan selalu menjadi pilhahn utama dalam menikmati keindahan pantai. Di sini ada beberapa Dermaga untuk menikmati sunset dan sunrise  Sambil bersenda gurau dan berkelalkar bahkan sambil menikmati makan kecil. Entahlah sunset dan sunsrise itu selalu akan memberikan sensasi dalam hidup manusia. Pendaran jingganya mengalirkan semacam energi dalam tubuh kita. hehehe..Disekitran pulau derawan kita bisa menikmati beberapa makanan khas laut. Seperti sate cumi dan udang. Nah kebetulan kami menyewa homestay include dengan penyediaan makananya. Dan alhmaudlilah pihak homestay pun sangat mengerti selera kami.
bercengkrama di keindahan pantai derawan



Jika bingung mau ngapaian di stay, berkeliling pulau ini dengan jalan kaki juga mengasikkan.. Karena pulau ini kecil, paling kurang 1-1,5 jam kita sudah bisa mengelilingi pulau ini.  Dan saya akan selalu menyempatkan diri untuk bercerita dengan penduduk setempat. Dan saya pun baru tau, bahwa kebanyakan penduduk derawan adalah berasar dari suku Bugis, Sulawesi Selatan. Jauh juga ya mereka berkelana.

Pulau Maratua.

Keindahan pantai Maratua
Hari berikutnya kami melanjutkan perjalanan dengan kapal sewaan menunju Pula Maratua. Pantai di pulau ini, juga tak kalah Indahnya nya dari pantai di pulau Derawan. Namun karena  di bagian utama pantai pulau ini berdiri sebuah cottage mewah yang dimiliki bangsa asing, maka kami tidak diperbolehkan untuk menikamti pantai ini lama-lama. KIta hanya boleh menikmati keindahannya sesaat saja. Lagi-lagi kenapa kita menjadi orang asing di Negeri sendiri? huhh..


Selanjutnya kami menuju ke salah satu bagian pulau maratua ini untuk menemui seorang bapak yang akan menjadi guide kami menuju  Danau Haji BUang. Danau haji buah adalah danau pribadi sang bapak yang terdapat ditengah-tengah ladang. Yaps di Danau ini kita bisa berenang bersama ubur-ubur yang ukurannya sangat kecil. Yah semacam berenang dengan cendol. ubur-ubur di sini sedikit berbeda dengan ubur-ubur di Pulau Kakakaban (yang akan dijelaskan pada bagian selanjutnya). Namun karena ini belum dikelola sebagai tempat wisata, jadi belum banyak orang yang tau.  Jadi belum ada infrastruktur yang mendukungnya.
Ubur-ubur keci di Danau Haji Buang
Kesan spooki  terasa sekali di sini. Karena ini ditengah ladang, dan jarang sekali orang ke danau ini. Tapi kami memutus untuk menikmati berenang bersama cendol ubur-ubur ini. hehehe. Luar biasa bisa berenang bersama ubur-ubur tampa di sengat sama sekali. Ubur-ubur akan banyak ditemukan di daerah yang terkena matahari. Maka untuk menuju tengah danau yang agak terbuka dan mendapatkan sinar matahari yang lebih banyak kami memutuskan menggunakan kapal kayu yang memang sudah disediakan sang pemilik kebun.
Yaps akhirnya punya pengalaman lagi berenang bersama  cendol ubur2.

Pulau Kakaban.
Nah ini adalah bagian utama dan yang paling terkenal dari kepulauan Derawan. Di pulau Kakaban ini terdapat sebuah danau yang bernama danau Kakaban. Di danau ini kita bisa berenang bersama ribuan ubur-ubur yang ukurannya lebih besar dari ukuran ubur-ubur di danau haji buang. Ke eksotismean pulau ini pernah di tampilkan pada beberapa iklan televisi. Dan danau ubur-ubur ini di dunia hanya ada di dua lokasi yaitu di Pulau Kakaban dan  di Jellyfish lake di Palau Micronesia di Kawasan Pacifik.
ubur-ubur dan danau kakaban 

Pulau Kakaban memiliki luas 2,6x1,5 kilometer. Dan yang unik dari danau ini adalah disampaing ubur-uburnnya yaitu airnya adalah air payau yang terbentuk akibat karang yang naik di atas permukaan laut dengan ketinggian hingga 50 meter. Kemudian, karang ini membuat sejumlah air terperangkap, dan terbentuklah danau. Proses terbentuknya danau kakaban ini sangat unik.  Danau air payau ini memiliki ekosistem yang unik, karena dihuni oleh hewan dan tumbuhan endemik yaitu  ubur-ubur yang kehilangan kemampuan menyengat, algae yang menjadi karpet di dasar danau, anemon yang berwarna putih. Dan di danau ini konon katanya terdapat 4 jenis ubur-ubur sedangkan di jelly fish hanya ada dua species 


Pantai-pantai di pulau kakaban ini juga tak kalah dengan pantai di pulau lain. Tapi tentunya tujuan utama ke pulau ini adalah berenang bersama ubur-ubur. Dari dermaga pantai ini kita akan sedikit menanjak dengan tangga-tanga yang sudah dibangun oleh pemerintah setempat. Oh ya untuk menjaga agar ubur-ubur tidak terluka maka bagi pengunjung tidak diperkenankan untuk menggunakan alat bantu berenang yang bisa melukai ubur-ubur. Dan biasanya ubur-ubur akan banyak ditemukan di daerah dengan penyinaran yang cukup.

Pulau Sangalaki.

sangalaki

Pulau berikut yang wajib dikunjungi  adalah pulau sangalaki. Pulau ini merupakan salah satu pusat konservasi penyu. Sehingga di pulau ini kita bisa melihat beberapa penangkaran penyu. Hal lain yang patut di coba di pulau ini adalah bersnorkling  di beberapa pantainya dan  jika beruntung kita akan bertemu dengan manta yang centil, Manta adalah semacam ikan dengan sayapnya yang lebar. Dan manta ini sangat bersahabat sekali dengan para penyelam. Jika kita menemukannya dan mencoba membidik kamrera, maka mata ini pun mencoba untuk meliuk-liukan badannya. Ah luar biasa memang bisa bercengkrama dengan makluh Allah lainnya.Namun kadang memang agak susah bertemu dengan manta-manta. alhamdulilah kami bisa bersua dengan manta hehehehe Pantai-pantai di pulau Sangalaki keindahnnya pun tak kalah dengan pantai lain. termasuk pasirnya yang putih.
saya dan pagi di derawan


Lagi-lagi ini menambah list kebanggaan saya akan Indonesia.  Meskipun  Dalam perjalanan ini kami harus mengapung-ngapung dilautan karena ada kerusakan kapal ketika kami akan kembali ke Derawan dari Sangalaki. Berbagai rasa sudah berkecamuk, mengapung hampir 6 jam di lautan. Dan ketakutan semakin bertambah ketika malam pun datang. Akhirnya sang punya kapal datang dengan segala kecemasannya. Merasa sangat khwatir, dan yakin terjadi sesuatu akhirnya sang punya kapal mencari kami yang teroambang ambing di lautan. Alhamdulilah kami selamat. Sesampai di daratan derawan, kami pun disambut dengan haru,karena selamat. Maklum beberapa bulan sebelum kedaatang kami , ada kapal yang hilang dan akhirnya ditemukan di peraoran philipina.
Dengan segala ceritanya, derawan adalah satu dari tempat terindah Indonesia yang telah saya kunjungi, dan tentu wajib anda kunjungi... :D

17.11.13

APCC Training Program








Damn... ini peristiwa tepat setahun yang lalu. Wow luar biasa waktu berjalan begitu cepat. Kadang Pergantian tahun berasa cuma berganti bulan. Melanjutkan cerita tentang korea yang terbengkalai, yang setahun lalu sempat di tulis. hehehehe

Tentang kesempatan yang saya dapatkan, mengikuti Climate Variability and  prediction training di APCC busan Korea selatan tepatnya 18 November 2012-1 Desember 2012. 

Peserta training ini berasal hampir 70 orang dari 30 negara, dan semuanya biaya akomodasi ditanggung oleh APCC. Ternyata dan ternyata peserta dari Indonesia itu ada enam orang. Dan saya baru mengenal mereka setelah berada di korea. Ada Nia, Ratna dan Mas Agie dari BMKG, ada Sandro yang sedang menempuh pendidikan S3 di German, setelah bercerita panjang, Sandro ternyata adalah adik kelas saya di IPB. Dan terakhir ada pak Joko yang merupakan Phd lulusan Kyoto University, Dosen Meteorology ITB. Dan kesemua manusia Indonesia Ini punya hobby jalan-jalan. Maka tak heran seluruh pelosok Busan kami jajajki. hehehehe. Paling tidak saya belajar dari rekan-rekan Indonesia ini. Ah we are Indonesia meteorologist. 

Indonesian team 
Training ini, bagi saya adalah golden moment. Karena saya bisa bertemu dan berinteraksi dengan meteorologist dari seluruh Dunia.  Setidaknya membuka mata saya tentang permeteorologian dunia, walau pun saat ini saya tidak lagi bekerja di lembaga meteorologi, tapi apa yang saya kerjakan tentu tidak jauh-jauh dengan meteorologi. yah sudah sangat aplikatif pada bidang Pertanian. Tapi saya toh tetap seorang meteorologist.hehehe

Banyak wacana dan ilmu yang didapat di sini. Kami pun mendapatkan kesempatan untuk bertemu para profesosor luar biasa, yang selama ini tulisannya cuma bisa kami baca di lembar-lembar jurnal.  Entah lah, selalu ada perasaan semacam bangga begitu, ketika bisa bertemu dengan orang yang selama ini tulisannya sering dijadikan referensi.  Diantaranya prof Saji, sang  profesor di salah universitas di Jepang yang banyak membahas tentang IOD. Bahkan boleh dibilang ia adalah bapak IOD. Tak heran kami harus menikmati perkuliahan tentang IOD seharian full dengan profesor ini. 

Profesor- profesor  dari universitas di Korea memang mendominasi pada training kali ini. Tapi debut mereka, di dunia permeteorologian dunia juga  sudah sangat di akui. dan satu yang saya patut acungi jempol  dengan bangsa Korea bahwa mereka dengan sangat bangga  bercerita tentang keberhasilan bangsa mereka. Maka tak heran, pada umumnya 10 menit pertama para professor korea ini akan bercerita tentang perusahaan-perusahaan besar mereka seperti samsung, hyunday, posko  dan bahkan bercerita tentang kekayaan budaya korea. 

Pada training ini, kami tak hanya mengikuti perkualiahan. Tapi kami juga di ajarkan bahassa pemrograman untuk climate prediction.  Dan diakhir training, kami mempresentasikan hasil kerja kami. karena dari Indonesia ada enam orang, maka kami tergabung dalam satu kelompok. Dan tentu dengan bangga pula kami mempersembahkan cerita tentang kekayaan iklim Indonesia. 

berbusana ala korea 
Panitia juga menyelenggarakan trip gratis ke beberapa perusahaan besar korea. Seperti Posko. yaitu salah satu perusahaan besar dunia dalam pengelolahan beji besi.  Dan juga mengajak kami menelusuri sejarah korea dengan mengunjungi kota tua Gyeongju. Dan tak hanya itu kami pun diberikan kesempatan untuk mengunjungi tempat wisata di kota Pohang. Untuk mengenal budaya korea lebih dekat kami pun diberi waktu dan kuliah khusus. Dan pada kesempatan itu semua peserta wajib memakai pakaian korea. :D 


Kesempatan luar biasa ini kembali memacu semangat saya. Thanks APCC.. Semoga ada kesempatan lain untuk bertemu manusia-manusia hebat ini... 

Gyeongju 

12.10.13

Wilkommen in Dresden

Ketika roda pacu berpisah dengan landansan maka episode baru kehidupan dimulai...
Yap episode baru saya sudah dimulai at least for next two years.  Setelah menempuh perjalanan almost 16 jam  flight dan 8 jam transit, sampai juga saya di Dresden, kota di Bagian Timur German ini. Emirat mengantarkan saya sampai ke kota Dussedolf setelah tentunya transit dulu di Dubai International airport. Selanjutnya Dussedolf- Dresden saya tempuh selama 45 menit dengan penerbangan lokal German, Air Berlin.

Saya memutuskan untuk naik Emirat karena beberapa pertimbangan. pertimbangan utama sebenarnya adalah bagasinya. jika lufthasa dan KLM cuma menyediakan 23 kg untuk bagasi dan 7 kg untuk kabin, maka emirat dan beberapa penerbangan timur tengah lainnya seperti Qatar dan Ejtihad  menyediakan 30 kg bagasi. Maklum karena mau pergi jauh dan tidak sebentar maka jumlah Kg bagasi ini menjadi sangat penting. Disamping karena dari dulu, memang pengen naik emirat karena tulisannya biasanya tertulis di jersey competisi liga utama di Eropa..hehehe*lol. 

Sebelum terbang ke Eropa saya sempatkan dulu pulang ke kampung halaman, bertemu dengan keluarga dan pamitan.Alhamdulilah sempat syukuran kecil-kecilan di rumah seraya menghaturkan doa untuk keselamatan dan kelancaran study saya selama di Eropa.  Dalam persiapan keberangkatan, waktu memang terasa berjalan begitu cepat. Pusing dan bahkan sempat nangis dengan ribetnya urusan birokrasi dan dokumen di negara kita tercinta ini, maklumlah akan melanjutkan kuliah di empat negara. Walaupun mereka sudah dibawah naungan Uni Eropa tetap saja tiap negara punya aturan sendiri-sendiri untuk izin permitnya. Belum lagi urusan beberapa pekerjaan di kantor dan Urusan rumah saya di Bogor. Alhamdulilahnya ada teman yang mau menempati rumah saya.Jadi urusan rumah beres hehehe.

Dan pada harinya saya harus berangkat, perasaan benar-benar campur aduk. Terlalu sulit dungkapkan, terlalu sulit untuk didefenisikan. Alhamdulilah kantor menyediakan mobil untuk mengantar saya ke soeta. Dan hari itu saya hanya ditemani sepupu yang kebetulan juga kuliah di IPB dan septi, sinyonya   yang menempati rumah saya. 

Ngek Ngok...kaget juga pas timbang bagasi. Ternyata bagasi saya hampir 35 kg..hehehe.  Dan pihak Emirat tidak mengizinkan kita untuk membawa bagasi lebih. bahkan kelebihan bagasi pun tidak mau dibayar. like it or not, yah terpaksa dibongkar deh tuh koper di bandara. Mengurangi hal-hal dirasa kurang penting. Setelah berfikir agak lama dan bongkar sana-sini akhirnya ketemu juga deh angka 30. Untungnya Ayu dan Septi teman saya belum pulang, sehingga kelebihan bagasi bisa dibawa pulang. 

Perjalanan Panjang pun dimulai,
Hari itu pesawat Emirat terlihat sangat padat sekali...hehehe kalo perjalanan panjang begini berharap kursi disebelah saya kosong jadi bisa agak berleha-leha. Tapi itu ternyata mimpi saudara-saudara. untungnya saya selalu dapat tempat duduk di row. karena kebiasan saya yang memang nga bisa jauh-jauh dari toilet. Disebelah saya ada dua orang wanita bule, yang pada akhirnya saya simpulkan bahwa mereka adalah pasangan sesama jenis. Sempat-sempatnya mereka ciuman hot di atas pesawat. sempat jijik juga melihatnya. Setelah 7 jam lebih pesat pun mendarat dengan sempurna di Dubai International Airport, setelah dalam perjalanannya pesat yang kami tumpangi menghadapi kendala cuaca yang cukup extreme. Baru kali ini naik pesawat yang pramugarinya berlari-lari dan diperintah untuk menghentikan seluruh aktivitasnya. Goncangan pesawat malam itu memang luar biasa dan itu berlangsung cukup lama.  Maklumlah emirat memilih jalur pesisir barat sumatera untuk  penerbangannya. dan setau saya daerah tersebut memang daerah dengan pembentukan awan yang sangat aktif. 

Transit untuk beberapa jam di Dubai International Airport. Wow... Bandara ini memang luar biasa. Jauh lebih besar dari Schipol menurut saya dan tentu dengan segala kemegahanya. saya harus transit beberapa jam di sini. Sebenarnya pengen tidur, merebahkan punggung seperti yang dilakukan banyak orang.  Dengan cueknya mereka bergelatakkan di ruang tunggu bandara. Tapi fasilitas yang disediakan memang cukup nyaman untuk itu. Cuma karena takut  kebabablasan, saya memutuskan untuk tidak tidur. To kill the time, Alhamdulilah ada wifi gratis jadi bisa menghubungi sanak keluarga dulu dan tentu up-date status dulu ciiiiiin.....xixixi...

Perjalanan kembali dilanjutkan untuk lebih kurang 7 jam kedepan. Alhamdulilah perjalanan Dubai_Dussedolf  cuaca sangat cerah dan pesat terbang dengan begitu tenang dan damai. :D.  Ternyata dan ternyata salah satu pramugari kali ini ada yang keturunan Indonesia. tepatnya ibunya orang Indonesia. Karena face saya yang mungkin sudah bisa ditebak dari mana. Makanya sang pramugari langsung bertanya. Setelah tau pasti saya dari Indonesia, sang pramugari tersebut pun menggunakan bahasa Indonesianya yang cukup lancar tapi masih dengan dialeg yang agak aneh hehehe.. Disela-sela pekerjaanya, saya dan sang pramugari sempat bercerita dan sebelum turun saya pun dibekali makanan yang buaaaanyaaak rek. Katanya buat bekal di Dussedolf. Maklum di Dussedolf saya akan transit untuk beberapa jam juga.  " ah...begitu banyak pertolongan, dan yakin Allah bersama saya" guman saya dalam hati. 

Untuk perjalanan selanjutanya Dussedolf-Dresden ditempuh dengan  pesat kecil Air Berlin.  Perjalanan ditempuh hampir 45 menit. Perjalanan Dussedol-Dresden ini saya benar-benar tepar. Jadi selama perjalanan saya tertidur dengan sempurna. Karena cuapek rek dan juga jam biologisnya harusnya sudah tidur karena itu jam 5 sore waktu German yang artinya jam 10 malam WIB. Alhamdulilah  mendarat selamat di Dresden. Hari itu mba astria yang juga EM awardee menjempuku ke Bandara. dan aku juga menginap dulu di asramanya mba astria karena datang pas minggu malam, maka belum bisa masuk asramaku.

Wilkommen in Dresden.. kota paling besar di German Timur..
Over all, aku suka kota ini. Tidak terlalu rame dan cocoklah untuk belajar. Barang-barang pun secara umum lebih murah dibandingkan dengan German Barat sana.  Dan enaknya di German,  dengan student card, transportasi gratis. Jadi lumayan bisa ngirit dan nabung hehhehe...
Tapi bahasa akhirnya menjadi kendala. karena memang tak pernah punya bayangan akan sekolah ke German, maka memang tak satu kosa kata pun yang saya mengerti..Awalnya beberapa bulan sebelum berangkat pengen les german dulu. Tapi nga kesampaian. Maklum ini german timur maka jangan heran jarang-jarang orang di sini menggunakan bahasa Inggris. akhirnya belanja dan aktivitas sehari-hari lainya dijalani dengan  bahasa Tarzan.  Akhirnya mau nga mau ambil kursus bahasa german di sini. Perlahan, satu per satu bisa dimengerti.hehehe... memang semuanya perlu waktu dan proses, so enjoy it.

Semoga enam bulan di sini bisa betah dan semuanya berjalan lancar ...amin 
"Oktober,2013. Lembah Peradaban ELBE"

31.7.13

Desau angin Maatstrich

Desau angin Maatstrich adalah satu dari sekian banyak novel  yang menginspirasi saya untuk menginjakkan kaki ke tanah Belanda.  Yaps Novel ini saya baca  pertama kali beberapa tahun yang lalu,  saat baru menyelesaikan pendidikan  sarjana saya.  Intinya novel ini mengajarkan bahwa dengan melihat dunia luar dengan luas kita akan menemukan banya hal yang lebih penting untuk difikirkan dari pada sekedar urusan cinta dan hati yang taka da ujung pangkal nya…ngenes memang :p.  Ceritanya trip patah hati..:( 


Maka dari itu ketika mendapatkan kesempatan untuk Stay di Holland maka Maatstrich  menjadi kota yang wajib  saya kunjungi.  Maatsrich adalah  Kota diujung  selatan Belanda yang berbatasan langsung dengan German dan Belgia. Bahkan di daearah ini terdapat tugu drailenderec, yang merupakan tugu pertemuan garis batas tiga negara tersebut ( akan diceritakan lengkap pada episode berikutnya). Maka tak heran kota ini masih harus ditempuh sekitar tiga jam perjalanan dari Delft.  Mengingat transportasi adalah hal yang sangat mahal di Belanda maka  untuk menempuh kota-kota yang jauh kami berusaha menggunakan dackkart. Dakcard adalah semacam tiket promo seharga 17 euro yang bisa digunakan seharian kemanapun di Belanda ini.  Sayang tiket ini hanya dijual pada waktu-waktu tertentu dan biasanya langsung habis. He..he.. Dan beruntung kami mendapatkan banyak dakcard selama stay di belanda berkat bantuan salah serorang teman yang sedang menempuh pendidikan Phd nya di Utcrect University. 
Secara umum Maatstrich adalah kota yang sepi seperti waganingen dibandingkan dengan kota-kota lainnya di Belanda. Tapi sebenarnya suasana pedesaan Belanda ini lah yang pengen saiya nikmati. Denyut kehidupan pedesaan modern yang sepi, teratur dan cukup mendamaikan. Sepanjang perjalanan kami disugugi pemandangan yang menakjubkan. Lahan-lahan pertanian tertata dengan baik. Padang gembala yang tertata dengan apik dan  sapi-sapi berwarna hitam putih  yang gemuk dan subur. Serta dilengkapi dengan kastil-kastil yang unik, yang menjadi penciri, It is Holland.
Maatsricht  juga merupakan salah satu tujuan belajar mahasiswa asing karena di kota ini terdapat salah satu universitas terbaik juga yiatu Maatstrich University.  Namun sedikit disayangkan di kota ini penduduknya kebanyakan tidak bisa berbahasa Inggris, terutama generasi tuanya :p
Dan setiap tahun di kota ini dilaksanakan “ The Maastrich Festival” . ini merukan agenda budaya yang  cukup dinanti. Berbagai atraksi dan pergelaran budaya di tampilkan. Tentu dengan nuansa orange nya.  Biasanya pada ajang ini Mahasiswa dari berbagai penjuru Belanda yang dating dari berbagai belahan dunia dating meramaikan. Sangat disayakan saya belum sempat menikmati Festival ini.. Wishing someday.he..he…


11.7.13

Hello Netherland


kinderdijk
 Perjuangan panjang dan berliku, akhirnya membuahkan hasilnya. Tak Tanggung-tanggung 5 tahun berjuang demi sebuah mimpi.. Sebuah keyakinan bahwa Allah  akan bersama Kegigihan hambanya, terus menyemangati. Dan dalam perjalanannya begitu banyak pelajaran yang patut direnungi.  Bahkan ketika mimpi-mimpi itu di tangan,  harus lepas begitu saja. Pelajaran berharga bahwa ketika mimpi itu sudah ditangan masih dibutuhkan usaha dan kekuatan untuk menggemgamnya. huh..... tarik napas dalam-dalam...he..he...


Dan kita akan menuai apa yang kita tanam, ternyata benar adanya. Semakin panjang perjuangan kita, insyallah akan semakin besar hasil yang kita peroleh.  Dan akhirnya kaki kecil ini menginjakk  juga di salah satu negeri impian..Netherland.   “ aku menyapa mu, hi negeri tulip dan kincir angin”. Entahlah sejak duduk di bangku sekolah dasar, Belanda begitu menarik perhatian ku.  Mungkin karena begitu banyak cerita-ceriata  tetang Belanda dari guru-guru sejarah di sekolahan.  Tentang Penjajahan tentunya.   Yaps mimpiku mekar bersama tulip-tulip dan  akan selalu kokoh seiring putaran dan percikan air di kincir2 angin raksasa itu.



Alhamdulilah dapat kesempatan  untuk belajar  walau cuma sebentar di negeri orange ini tepatnya  di Unesco IHE Institute For Water Education, salah satu universitas yang terletak di kota delft.  BTW, ini kampusnya Pangeran Willeam juga lho...he..he.. bangga dong satu almamater dengan orang nomor satu Belanda Saat ini :p.  Dan konon katanya Delft adalah kota Kanal  yang cukup terkenal setelah Venesia tentunya. Yaps kota kecil yang terletak antara Rotterdam dan Den Haag ini memang cukup untuk nyaman ditinggalin.   Apalagi selama stay di Belanda, Saya tinggal di sebuah Apartemen di pinggiran kanal. romantis bo...pokoknya banyak ide dan imajinasi yang mengalir di sini.


salah satu kanal kota Delft

Kadang dalam perjalanan dari apartemen ke kampus  ketika melintasi kanal-kanal yang indah ini, saya  berguman sendiri, luar biasa memang Belanda dalam mendesain kota-kotanya. Makanya tak heran Belanda memang tujuan banyak orang di dunia untuk belajar Water Management. Termasuk saya yang juga belajar  yang nga jauh-jauh dari air dan iklim he..he.... 



Lagi-lagi kesempatan singkat ini tentu tak hanya saya gunakan untuk belajar. Ada misi utama yang lebih utama yaitu Jalan-Jalan he..he... Full time traveler, Part Time Student :P. Apalagi kedatangan saya ke Belanda bertepatan dengan  musim Spring, Udara cukup bersahabat, meskipun masih merasa kedinginan. dan tulip-tulip pun bermekaran indah.  Dan yang lebih penting adalah menemukan travel buddy yang heboh dan asyik..he..he...
Bersama tulip :D

9.7.13

BUSAN


Sebelas tahun yang lalu, tepatnya di kelas tiga SMU, saya hampir menginjakkan kaki di kota ini.  Yaps pada saat itu Olimpiade matematika International diselanggarakan di kota paling selatan Korea Selatan ini. Sayang pada kompetisi olimpiade nasional saya gagal masuk lima besar, akhirnya mimpi menjadi wakil Indonesia diajang bergengsi itu pupus sudah dan artinya mimpi menginjakkan kaki ke kota ini pun pupus juga.

Kota Busan di lihat dari  Busan Tower
Tapi nasib kita memang tak pernah tau, akhirnya saya terdampar juga di kota terbesar nomor dua di korea ini. Kota yang masih harus ditempuh dengan 45 menit penerbangan dari Seoul atau sekitar  5-6 jam  menggunakan kereta.  Kota ini cukup teratur dan bersih, sistem transportasinya juga sudah maju. Dan menurut pengalaman saya, transportasi di korea ini malah lebih baik dibandingkan beberapa negara Eropa Barat yang sempat saya kunjungi.

 Kota busan juga merupakan kota pelabuhan  terbesar di korea karena memang kota ini terletak di semenanjung korea yang berbatasan langsung dengan laut.Terdapat beberapa pantai yang cukup bagus menurut saya. salah satunya adalah Handeu. Kebetulan hotel saya menginap selama belajar di Busan tepat dipinggir pantai ini. Bahkan dari kamar hotel, saya bisa menikmati keindahan pantai ini.  Konon kata teman saya yang penggemar film korea, pantai ini cukup terkenal karena ada film yang mengambil latar pantai ini. Film yang menceritakan tragedi tsunami.   Saya sih bukan penggemar film korea, jadi tidak tau banyak tentang film-film ini he..he... harap maklum :p . 


Handeu Beach
Senja di Handeu
Bercerita tentang film, kota ini memang sangat dikenal. karena setiap tahun di kota ini, diselenggarakan  festival film busan.  Yang lagi-lagi, konon katanya salah satu ajang kompetesi film bergengsi di dunia. Sayang jadwal festivalnya tidak bersesuaian dengan jadwal saya selama  stay di kota ini. 

Kota Busan  konon katanya juga merupakan kota destinasi wisata terbaik di Korea. disamping menyajikan kehidupan modernitas, di kota ini  kita pun masih bisa menyaksikan budaya korea yang unik. Kita masih bisa menemukan traditional market even di kota ini menjamur pusat-pusat perdagangan modern.  Bahkan di kota ini terdapat pusat perbelanjaan yang konon katanya nomor lima terbesar di dunia. yaitu Shinsegae.  walau lagi sale besar-besaran tetep saiya tak  punya daya dan upaya untuk  beli barang-barang di sini.. Bagi anda Pengemar makanan, kota ini pun menyajikan kulineran yang tak boleh ditinggalkan. Bagi anda yang muslim memang sedikit harus berhati-hati. dan saiya pun baru tahu ternyata makanan Kimchi, salah satu makanan korea yang terkenal itu, ternyata  disetiap restoran dapat dinikmati secara cuma-cuma.

Bahasa memang akhirnya menjadi masalah di sini. Karena sangat jarang penduduk Busan yang bisa berbahasa Inggris.Kecuali dari kalangan muda. Tapi satu hal yang patut dibanggakan di kota ini adalah di setiap penjuru kota akses wifi (hotspot) tersedia  bebas  bahkan di bus dan di kereta. Yaps Busan Wajib menjadi desnitasi wisata anda jika ingin menginjakkan kaki di negeri gingseng ini
Di depan Gedung Busan Film Festival