8.8.11

Gunung Sindoro: Pendakian menembus kabut dan Hujan

Pendakian menuju puncak SIndoro (3153 mdpl) adalah pendakian terrempong yang pernah saya alami. Tapi tetap dimaklumi karena pendakian ini kami lakukan pada musim hujan awal Februari 2011 yang lalu. Perjalanan pun dimulai dengan hujan dan kembalipu masih di hiasi hujan. Malam tenda kamipun sempat dihantam badai. Beruntung kami bisa kembali dalam keadaan selamat, hanya kaki-kaki kami yang somplak. Alhamdulilah juga kami masih bisa sampai kepuncak SIndoro walau disana kami hanya menikmati kabut, kesegala arah memandang hanya ada putih dan putih. 
masih ada senyum disini..menjelang pos 1
Jalur menuju sindoro dominan adalah jalur batuan..nah jalur batuan ini yang paling tidak saya sukai dalam menggunung. Karena dengan jalur batuan ini kita seperti menaiki anak tangga. Dan dengan  membawa cariel  , Baik naik maupun turun akan terasa sangat berat sekali. Bagian kaki yang paling menderita adalah lutut. (jadi ingat iklan produk susu berkalsium tinggi: p).  Dan jika tak hati-hati sering kali terjatuh dan tentu mengakibatkan luka atau benturan yang keras karena langsung berhadapan dengan tajamnya batuan.  Belum lagi hujan, batuan menjadi licin dan beban kami berasa bertambah berat. 
Bersiap menyambut hujan
Sebenarnya dari Sindoro kita bisa menikmati Indahnya gunung Sumbing. Jika cuaca cerah kita bisa menikmati sunset yang indah. dimana pendaran jingga mentara menyelip dibalik gunung tersebut. Jika keadaan berawan maka pada ketinggian 3/4 tinggi gunung tersebut biasanya terdapat awan yang menyerupai kap topi gunung dan seolah-olah puncak gunungnya adalah kerucut dari topi tersebut.  Awan Topi inilah yang sebenarnya dicari oleh para pendaki yang berekpedisi ke Sindoro. Tapi nasib kami memang kurang beruntung sehingga tidak bisa menikmatinya. 
 Pendakian ini awalnya direncanakan untuk dua gunung sekaligus yaitu SIndoro dan Sumbing. karena posisinya yang memang berdekatan. Tapi karena semua kami kakinya sudah somplak semua maka pendakian ini dicukupkan untuk SIndoro saja dan sisa waktunya kami sempatkan untuk ke Dien dan sekitarnya.
Kayuan matid an kabut sindoro
Whateverlah, yang penting kaki sudah menginjak puncak . Dan perjalanan ini tetap indah bersama sahabat-sahabat luar biasa yang pernah hadir. Kebersamaan yang luar biasa. Canda dan tawa adalah milik bersama yang selalu menghiasi setiap perjalanan kami. 

Pendakian Sindoro ini meninggalkan pelajaran moral buat ku," berfikir ulanglah kembali jika melakukan pendakian pada musim  hujan"

4.8.11

Menapaki keindahan belitung 5: Melihat Sisi Lain Kota Tanjung Pandan

Cerita tentang kota  Tanjung Pandan ini menjadi penuntas perjalanan kami di Pulau Belitung. Tanjung  Pandan adalah kota kecil  pusat pemerintahan dan ekonomi masyarakat di Pulau Belitung. Puanas itulah kata pertama yang keluar dari mulutku ketika menginjakkan kaki di kota ini. Harap makluim, pinggir pantai. Tapi di kota ini kita  bisa menikmati banyak suguhan budaya dan cerita. Dan itu tentu wajib dinikmati terutama bagi para photographer (sunda-aksen: p). Karena banyak spot-spot foto yang siap dijadikan bahan bidikan.
di depan museum Tanjung Pandan

Musem Belitung adalah tujuan pertama kami di kota ini. Museum yang tidak terlalu besar ini merekan jejak sejarah kota belitung dan yang tak kalah penting adalah sejarah penambangan timahnya. berbagai macam bentuk penambangan mulai tradisional sampai berteknologi tinggi dipamerkan di museum ini. Jenis batuan dan timahnya pun tak luput dari perhatian para arkelog pengelola museum ini. sedikit disayangkan museum ini kurang terawat. Debu dimana-mana dan bangunannya terlalu kecil. Dibelakang museum ini terdapat beberapa permainan yang lebih cocok untuk anak-anak menurut saiya.

Pelabuhan
Inilah pusat lalu lintas Bangka-Belitung. Dari sini pun banyak kapal-kapal  kecil yang melayani perjalanan menuju pulau-pulau sekitar  belitung. Bagi anda yang tidak suka kesemrautan maka not recommended ke sini. Jika mencari spot foto terutama bertema human activities tempat ini bisa menjadi salah satu pilihan.
Gerbang Pelabuhan dan bangunan tuanya
satu sisi pelabuhan tanjung pandan
Rumah adat Belitung
Di kota tanjung pandan kita bisa menikmati dan melihat rumah adat kebanggaan bangsa Belitung. Kebetulan pas kedatangan kami ke rumah adat ini sedang ada ritual keagaaman orang-orang Budha dari  Laos yang konon katanya punya keterkaitan masa lalu yang kuat dengan penduduk belitung yang sebagian besar memang dihuni oleh penduduk Tionhoa.  Lumayan dapat tontonan gratisa karena kebetulan mereka tidak keberatan untuk disaksikan malah boleh di foto.
Rumah Adat Belitung

Ritual Keagamaan di rumah adat belitung
salah satu saprodi pertanian masyarakt belitung


Pusat Oleh-oleh Belitung
Nah ini yang tak boleh ketinggalan jika berkunjung ke tempat wisata, itupun kalo punya budget lebih. Karena dengan membeli oleh-oleh di daerah wisata itu artinya kita membantu membagkitkan roda ekonomi masyarakat setempat. di Kota Tanjung Pandan terdapat pusat UMKM Belitung. Berbagai macam makanan yang tentu terbuat dari ikan tersaji ditempat ini.. Souvenir dan cindera mata pun tersedia termasuk kaos.

Pusat Oleh-oleh di tanjung pandan
cinderamata

WELL.BELITUNG LAYAK DAN HARUS MASUK DALAM SALAH SATU LIST DESTINASI WISATA ANDA....Heee..He....