Kembali ke Bali...yaps jika bulan September lalu sempat ke Bali ala gembel maka kali ini datang dengan cara berbeda dan tentu dengan tujuan berbeda pula. Semuanya bermula atas direkomendasikannya saya oleh Bapak Prof. Las ke Indonesian Council For Climate Change (DNPI) untuk mengikuti sebuah kongress di Inna Grand Beach Hotel, Sanur, Bali tanggal 14-18 November lalu. Kongres ini terselenggara atas kerjasama The International Society Southeast Asian Agriculture Sciences (ISSAAS) dan Society for Agricultural Education‐Research Development Abroad (SAEDA). Terimakasih luar biasa saya ucapkan untuk British Council yang telah membiayai semua biaya perjalanan dan akomodasi saya mengikuti kongres ini.
Kongres ISSAAS tahun 2010 kali ini diikuti oleh lebih kurang 300 peserta terdiri dari dosen, peneliti, pemerhati dan praktisis pertanian dalam arti luas dari enam negara yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Philiphina, Vietnam, dan Jepang. Kongres yang mengambil tema Agriculture Adaptation in Respon To Climate Change ini dibuka oleh gubernur Bali dan hadir sebagai keynote speaker Menteri Kementrian Lingkungan Hidup Indonesia. Kongres ini terdiri dari rangkaian acara general meeting, plenary session yang dibawakan oleh perwakilan tiap negara yang intinya menyampaikan upaya-upaya yang sedang dan akan dilakukan dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim terutama di sektor pertanian. disamping itu presentasin akademik pun dilaksanakan baik secara oral maupun poster secara paralel pada empat kelompok.
Bagi saya ini adalah kesempatan tak ternilai. Dari acara ini saya mendapatkan banyak hal terutama strategi dan kebijakan di negara-negara anggota ISSAAS terkait upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada sektor pertanian. Banyak hasil-hasil penelitian teranyar dipublikasikan pada kongres ini. Kembali membuka mata saya dan menyadarkan saya bahwa keilmuan yang saya miliki belum ada apa-apanya. Masih perlu perjuangan panjang dan usaha lebih untuk menjadi seperti mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar