Nekat, mungkin itulah kata yang tepat kutujukan buat perjalananku kali ini. Perjalanan menuju perkampungan baduy, suku pedalam di daerah lebak banten. Setelah sempat tertunda, akhirnya aku bersama dua orang temanku (jadilah kita wondermen-red) memutuskan berangkat sabtu,15 agustus 2009. Walau dengan kondisi yang lelah karena malamnya aku baru kembali dari bimtek penginderaan di LAPAN yang menguras energiku.
Keinginan aku dan eza (teman yang setia menemani setiap perjalanan gilaku he....) yang begitu kuat mengalahkan semua ketakutan dan kekhawatiran yang menyelinap baik dalam diri kami maupaun kekhawatiran pada banyak orang termasuk orang-orang yang kami temui sepanjang perjalanan kami. Si eza juga mengajak temannya, gadis Batak si Eva yang sebentar lagi akan meninggalkan Indonesia ini. Kami hanya berbekal semangat dan info rute selain itu nol. sementara perjalanan kami bukanlah perjalanan biasa dan bukanlah perjalanan yang dilakukan kebanyakan orang
Kota rangkasbitung kami tuju dengan menggunakan kereta ekonomi, yang kondisinya jauh lebih parah dari kondisi kereta ekonomi KRL jabotabek. Pencopet beraksi dimana-dimana dan dengan mata kepala ku sendiri aku menyaksikan mereka beraksi. belum lagi ulah para pengamen dan pedagangnya yang sedikit memaksa.huh....benar-benar
jauh dari kata nyaman.
Dalam perjalanan menuju terminal awe kami berkenalan dengan pak pardi dan adik iparnya yang kebetulan juga mau ke cibologer. Si bapak sempat menggelengkan kepalanya melihat kenekatan kami tiga wanita gila he...Dari bapak ini pula lah kami banyak mengantongi informasi daerah yang akan kami tuju.
Perjalanan dilanjutkan menuju kecibologer. jalan menanjak, berkelok dan membelah hutan belantara. ditengah perjalanan akhirnya pak pardi menawarkan agar kami ikut beliau saja. katanya tak tega melepaskan kami tiga wanita ke baduy. setelah berunding akhirnya kami mengikuti tawaran si bapak. pak pardilah yang memperkenalkan kami pada pak RT perkampungan masyarakat di sekitar perkampungan baduy. dirumah pak RT inilah kami menginap dan pak RT ini jualah yang mencarikan kami guide untuk perjalanan kami.
setelah berisrtirahat sejenak, kami diantarkan kang yadi menuju perkampungan baduy. waw jalan menuju perbatasan bisa kami tempuh dengan motor tapi dengan kondisi yang amat dan sangat parah...jalan berbatu yang menanjak dan menurun. pokoknya selama perjalanan dengan motor harus berpegangan dengan erat kalo tidak maka terlempar adalah konsekwensinya. Dari daerah perbatasan kami harus berjalan kaki. perjalanan ini kami tempuh lebih kurang 6 KM. dengan kondisi menanjak dan menurun, hujan dan panas. Tapi semua Rasa capek terbayar dengan indahnya pemandangan alam sepanjang perjalanan ini. padang ilalang, perladangan, jajaran bukit-bukit, dan rumah-rumah ladang suku baduy luar bagaikan aliran yang terus menyemangati kami menuju perkampungan baduy dalam.
jembatan perbatasan masyarakat luar dan baduy Luar. Kehujanan..kembali kemasa lalu berpayung daun Pisang (jadi memori daun pisang deh..he...)
Rumah ladang Baduy Luar tempat kami sejenak beristirahat
Akhirnya keinginan kuat itu terwujud. Baduy dalam...aku datang menyapamu....huh...semuany
a terbayarkan. semuanya kami buktikan. kehidupan masyarakat baduy dalam ini benar-benar unik. Sayang kehidupan di baduy dalam ini tidak boleh kami rekam dalam kamera. itulah aturan yang harus kami patuhi.
Masih di Baduy Luar (daerah yang masih terekam kamera)
Bentuk rumahnya sangat khas dan tidak menggunakan paku. rumah-rumahnya tersusun rapi bisa dipindahkan. baru-baru ini ada sekelompok baduy dalam yang memindahkan perkampungan beserta rumahnya karena mereka sudah merasa terusik dengan kehidupan luar.
Pakaian-pakaian and perhiasan mereka juga cukup menarik perhatianku. belum lagi tata cara mereka menghormati pemimpinya. tata cara mereka melestarikan alamnya. bahkan di kawasan ini tidak boleh menggunakan deterjen dan sabun. setiap hari mereka mandi menggunakan daun yang aku lupa namanya tapi cukup wangi dan bisa membersihkan.serta banyak kisah dan cerita lainnya.. huh...intinya aku puas bangat and seru habis....
akhirnya aku haya bisa berkata" perjalanan adalah bagian terindah dalam putaran hidup ini, maka teruslah berjalan selama putaran ini masih berputar, agarkebahagian dan makna hidup bisa kita rasakan "
Terima kasih Ya Allah telah kau permudah jalan kami melakukan perjalanan ini sehingga aku pun bisa melihat dunia dari dimensi yang berbeda. and :
1. eza..makasih banyak telah menjadi teman pada banyak perjalanan gilaku...keep our spirit to around the world.
2. Eva, its my first travelling with u, but very nice. hm...selamat buat hari-harimu di eropa sana. kebetulan eva akan berangkat dan menjalani kehidupan barunya di Austria tanggal 30 Agustus nanti
3. Pak Pardi and adik iparnya, kang yadi , pak RT dan keluarganya. kalian telah kami rasakan sebagai bagian dari kehiduan kami walau kita bersua dalam waktu singkat. maybe next time I,ll come back to baduy.......