27.1.12

DIALOG KECIL DENGAN MEREKA

Huaha waktu sudah mengalir saja ke tahun 2012. Tiba-tiba aku  tersentak dan sedikit terkaget. Begitu cepat dan teramat cepat. Sementara masih banyak ceceran mimpi, tugas, hutang dan tanggung jawab yang masih harus diselesaikan. Lagi-lagi hanya berguman andaikan waktu yang kita miliki lebih banyak dari tugas dan tanggung jawab yang kita punya. hu..hu...berdoa dan berharap semoga menjadi manusia yang lebih bijak dan efektif memanfaatkan waktu... toh dalam kitab suciku Allah pun telah menyampaikan pesannya untuk kita...tapi lagi- lalai dan lalai.

Lalu suatu siang beberapa waktu yang lalu, profesorku  tiba-tiba bertanya, bagaimana tahun 2011 bagi hidupmu. Tertegun sebentar mencoba menelaah pertanyaan pak prof. karena nga nyangka pertanyaan itu keluar dari mulutnya.  biasanya selalu bertanya nga jauh-jauh tentang report dan paper.   kujawab pertanyaan yang masih terasa asing itu, sebenarnya lebih ke curcol sih..he..he..(aji mumpung ...ada yang dengarin gundahan hati :P ).  "Jika ku coba mengkalkulasi hanya 30 % dari mimpi dan harapan yang terwujud di tahun 2011. sempat kecewa dan   bahkan sempat sedikit berputus asa. but come what may, i would do the best. Tapi luar biasa pak , aku mendapatkan sesuatu yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Ini akhirnya mampu menghapus kekecewaan dihati. Akhirnya saya percaya akan kata-kata keadilan pak, gagal di satu bagian,  insyallah dipermudah dibagian yang lain".Si bapak hanya manggut-manggut mendengarkan curhatan nga jelas dari ku. Tapi setelah itu si bapak kembali bertanya report yang selalu membuatku pusing...hu..hu....

Tak lama setelah itu tiba-tiba si bapak melanjutkan pertanyaannya...then what next plan?  dan tidakkah kamu memikirkan untuk segera menikah?. Huaha pertanyaan ini terasa lebih memusingkan dari report dan paper. Hanya bisa tersenyum dan terdiam menanggapi pertanyaan si bapak. "semua akan datang, jika kamu dinilai sudah siap untuk menjalaninya"  si bapak menimpali. Timpalan si bapak  mengakhiri pertemuan siang itu...Dalam hati aku berguman; berarti aku memang belum siap yah untuk menjalaninya... 

Dialog kecil inilah yang kadang dibelakannya membawa ku pada pikiran panjang. termasuk dengan orang-orang yang setia dan tulus membimbingku. celoteh sederhana yang kadang hanya disampaikan dengan kata singkat dan sulit dimengerti. Tapi itulah cara mereka mengajariku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar