9.7.13

BUSAN


Sebelas tahun yang lalu, tepatnya di kelas tiga SMU, saya hampir menginjakkan kaki di kota ini.  Yaps pada saat itu Olimpiade matematika International diselanggarakan di kota paling selatan Korea Selatan ini. Sayang pada kompetisi olimpiade nasional saya gagal masuk lima besar, akhirnya mimpi menjadi wakil Indonesia diajang bergengsi itu pupus sudah dan artinya mimpi menginjakkan kaki ke kota ini pun pupus juga.

Kota Busan di lihat dari  Busan Tower
Tapi nasib kita memang tak pernah tau, akhirnya saya terdampar juga di kota terbesar nomor dua di korea ini. Kota yang masih harus ditempuh dengan 45 menit penerbangan dari Seoul atau sekitar  5-6 jam  menggunakan kereta.  Kota ini cukup teratur dan bersih, sistem transportasinya juga sudah maju. Dan menurut pengalaman saya, transportasi di korea ini malah lebih baik dibandingkan beberapa negara Eropa Barat yang sempat saya kunjungi.

 Kota busan juga merupakan kota pelabuhan  terbesar di korea karena memang kota ini terletak di semenanjung korea yang berbatasan langsung dengan laut.Terdapat beberapa pantai yang cukup bagus menurut saya. salah satunya adalah Handeu. Kebetulan hotel saya menginap selama belajar di Busan tepat dipinggir pantai ini. Bahkan dari kamar hotel, saya bisa menikmati keindahan pantai ini.  Konon kata teman saya yang penggemar film korea, pantai ini cukup terkenal karena ada film yang mengambil latar pantai ini. Film yang menceritakan tragedi tsunami.   Saya sih bukan penggemar film korea, jadi tidak tau banyak tentang film-film ini he..he... harap maklum :p . 


Handeu Beach
Senja di Handeu
Bercerita tentang film, kota ini memang sangat dikenal. karena setiap tahun di kota ini, diselenggarakan  festival film busan.  Yang lagi-lagi, konon katanya salah satu ajang kompetesi film bergengsi di dunia. Sayang jadwal festivalnya tidak bersesuaian dengan jadwal saya selama  stay di kota ini. 

Kota Busan  konon katanya juga merupakan kota destinasi wisata terbaik di Korea. disamping menyajikan kehidupan modernitas, di kota ini  kita pun masih bisa menyaksikan budaya korea yang unik. Kita masih bisa menemukan traditional market even di kota ini menjamur pusat-pusat perdagangan modern.  Bahkan di kota ini terdapat pusat perbelanjaan yang konon katanya nomor lima terbesar di dunia. yaitu Shinsegae.  walau lagi sale besar-besaran tetep saiya tak  punya daya dan upaya untuk  beli barang-barang di sini.. Bagi anda Pengemar makanan, kota ini pun menyajikan kulineran yang tak boleh ditinggalkan. Bagi anda yang muslim memang sedikit harus berhati-hati. dan saiya pun baru tahu ternyata makanan Kimchi, salah satu makanan korea yang terkenal itu, ternyata  disetiap restoran dapat dinikmati secara cuma-cuma.

Bahasa memang akhirnya menjadi masalah di sini. Karena sangat jarang penduduk Busan yang bisa berbahasa Inggris.Kecuali dari kalangan muda. Tapi satu hal yang patut dibanggakan di kota ini adalah di setiap penjuru kota akses wifi (hotspot) tersedia  bebas  bahkan di bus dan di kereta. Yaps Busan Wajib menjadi desnitasi wisata anda jika ingin menginjakkan kaki di negeri gingseng ini
Di depan Gedung Busan Film Festival

Tidak ada komentar:

Posting Komentar