Selasa Malam tanggal 17 November 2009, ketika hendak keluar dari ruang sidang simposium PERHIMPI, Pak Dr. Aris Pramudia memanggilku. Setelah kuhampiri, ternyata pak aris memintaku untuk menggantikan beliau menjadi pembicara pada rapat tahunan Dewan Teh Nasional Indonesia Di Bandung. Aku kaget, karena ini menjadi pembicara bo...dan saat itu aku langsung menyatakan ,"aku belum bisa pak". Tapi pak Aris meyakinkan ku bahwa aku bisa menjadi pembicara dalam acara itu. Setelah berfikir sejenak, kesempatan takkan pernah datang untuk kedua kalinya, lalu dengan keberanian yang dipaksakan akupun mengatakan ia.
Pak Arispun menyampaikan hal-hal yang nanti harus aku presentasikan. dan memperlihatkan beberapa slide yang telah beliau buat. lalu aku pun memohon kepada pak aris agar jam 11 malam slide yang telah jadi dikirim ke emailku. Agar aku bisa mempelajarinya lebih dulu sebelum presentasi. Pak Aris langsung menyatakan ketidaksanggupannya menyelesaikan slidenya malam itu. tapi berjanji akan mengirimkannya esok paginya.
Malamnya sesampai dirumah semua persiapan aku lakukan. termasuk membaca kembali beberapa buku, dan mendownload beberapa hal tentang tanaman teh. Beruntunglah kameraku menggunakan macro fokus sehingga teori -teori di beberapa buku bisa kufoto halaman demi halamannya, dan bisa kubaca dalam perjalanan menuju Bandung. Jadi aku tidak perlu lagi memboyong buku-buku yang tebal-tebal itu."Hmmmm teknologi itu benar-benar luar biasa telah membantu ku, my camera, thanks very much" he...
Perjalanan menuju Bandung
Tepat jam 5 pagi akupun dijemput oleh Travel Cipaganti. Travel inilah yang akan mengantarkan ku ke Hotel Horison, Buah Batu Bandung. Di dalam travel ini pulalah aku akhirnya mendowload email slide presentasi yang dikirim oleh pak aris. Untung aku membawa modem,sehingga slide-slide itu segera kupelajari.
Pengalaman Pertama itu
Bersama dengan dua pembicara lainnya akhirnya akupun hadir di depan para pengurus/anggota dewan teh nasional, para pengusaha-pengusaha teh dan pihak terkait lainnya. Benar-benar semuanya serasa mimpi. Pengalaman pertama sebagai pembicara tentang prediksi iklim dan hubungannya dengan tanaman teh, langsung didepan para pejabat dan didepan direktur berbagai perusahaan teh nasional.
Pembicara pertama adalah direktur PTPN yang membawakan materi tentang rencana dan taget PTPN kedepan. pembicara kedua adalah dari BPOM yang membawakan materi tentang prosedur pengurusan sertifikasi pangan. Dan aku pun membawakan materi tentang iklim tentunya.
kata pembuka
Inilah kata pembuka yang kusampaikan hari itu, benar-benar takkan terlupakan
Bapakdan Ibu Pengurus dan Anggota Dewan Teh Nasional yang saya Hormati
Perkenankan saya menyampaikan permintaan maaf dari bapak Dr. Aris yang tidak bisa hadir hari ini di tengah bapak/ dam ibu semua karena hari ini beliau harus mengikuti rapat dan arahan dari wakil menteri. AKhirnya sayalah, yang masih seumur jagung ini yang hadir di depan Bapak/ dan Ibu semua.
Bapak dan Ibu semua, rasanya benar-benar sebuah mimpi bagi saya bisa berdiri di depan ibu dan bapak. Saya belum menjadi apa-apa harus berdiri ditengah bapak dan ibu yang kaya pengalaman dan benar-benar luar biasa. Tapi apapun itu inilah tantangan dan pengalaman berharga bagi saya. Mohon maaf jika apa yang saya sampaikan jauh dari sempurna.
Hari itu pun terlewati
Setelah selesai presentasi dan diskusi, benar-benar plong dan lega rasanya. Sebuah Sukses besar untuk diriku pun telah kuukir hari ini sambil berkata, " hari ini pun terlewati". Bahkan ketika makan siang aku pun dihampiri oleh beberapa pengusaha teh menanyakan banyak hal tentang iklim kepadaku. yah kujawab semampuku. dan Banyak juga dari mereka yang meminta slide presentasi dan kartu namaku.
Pulang akhirnya aku pun dapat tumpangan dari seorang ibu-ibu peserta rapat tahunan dewan teh itu. Aku pun bercerita panjang lebar dengan si ibu. Banyak hal yang kami diskusikan, pun dengan gaya bicaraku yang apa adanya. Tiba-tiba si ibu memberiku kartu nama, dari situ aku baru tau ternyata si ibu adalah General Manajer perusahaan yang menaungi teh botol sosro. Pun Hari ini tak menyangka bisa berinteraksi dengan seorang GM. Dan si Ibupun menanyakan, "punya teman nga yang bisa marketing, kalo punya langsung kirim lamaran via email saya". "Yah bu nanti akan ku cuba tanya", jawabku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar