12.2.19

KELILING DUNIA DENGAN BEASISWA KENAPA TIDAK?

Judul tulisan ini memutar kembali memoriku pada dialog 10 tahun lalu. Sebuah dialog singkat dan sebenarnya sangat sederhana. Namun dialog itulah yang membuat aku sangat yakin dan sangat percaya diri untuk bermimpi tentang apapun setinggi-setingginya.Kadang memang inspirasi itu datang dengan cara yang kita tak pernah duga.

Dialog itu bermula saat temanku sebut namanya Eza membuat blog dengan nama yang sangat fantastis (http://eza-kelilingdunia.blogspot.com/).
" Za, blog lu namanya songong amat" , Tanyaku memulai obrolan. Aku yang saat itu sedang semangat-semangatnya jadi blogger hanya menuliskan inisial namuku untuk blog itu dan menurutku itu sudah cukup.
" Iya yel, kenapa namanya fantastis ya?" Response Eza sambil kembali bertanya padaku
" Aku yakin yel, suatu saat aku akan mampu keliling dunia, entah dengan apa caranya. Ini bukan songong, tapi mimpi dan doa yel", Eza menambahkan.
" wow...aku mah nga berani bermimpi setinggi itu za", tambahku lagi
" Hidup harus yakin yel, dan percayalah sama gue, lue InsyaAllah akan bisa keliling dunia dan entah dengan cara apapun itu juga, dan mungkin dengan beasiswa salah satu caranya"
" won amin... ?" aku menimpali perkataan eza.
 Kebetulan saat itu aku memang sedang berjuang sekuat tenaga berjuang untuk mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikanku.  Eza memang sering menjadi "korban" ajakanku menemaniku menghadiri berbagai pameran beasiswa atau workshop apapun yang aku ikuti.  Eza dengan senang hati selalu menemani. "iseng, sambil nambah ilmu" itu komen Eza setiap aku tanya mengapa mau nemanin aku.. hehehhe..

Anyway Thanks Za sudah jadi bagian perjuanganku..

Itu cuplikan dialog singkat itu.. Sederhana sekali bukan?. Tapi siapa yang menyangka obrolan sederhana ini, hari ini menjadi nyata.. Jadi merinding..
Alhamdulilah setelah sepuluh tahun berlalu dari dialog itu hari ini aku menulis di sini mengabarkan pada dunia bahwa aku sudah keliling dunia, menginjakkan kaki di lima benua. Amazingly, semuanya dengan sponsorship dan beasiswa. Peristiwa dialog di atas pada akhirnya mengajarkanku banyak hal beberapa diantaranya selalu membangun kalimat positif dalam kehidupan, membangun mimpi tak boleh tanggung-tanggung, dan terakhir adalah berupayalah mencari sahabat yang membangun mimpi  dan hindari orang-orang yang mencuri mimpi. Sadar atau tidak sadar itu akan mempengaruhi alam bawah sadar dan kehidupan kita. 

Petualanganku mengembara dunia berawal dari bergabungnya aku di program Flood Risk Management Erasmus Mundus Program. Program ini membawaku menginjakkan kaki dan mewujdukan mimpi menempuh pendidikan di benua biru, Benua Eropa.   Tak pernah disangka, program ini pulalah yang telah membawaku menginjakkan kaki di benua lain yaitu Amerika, Asia dan Afrika. Cerita perjuangan di empat benua ini sudah aku  bukukan dalam buku  bertajuk " Menggenggam Empat benua" (yang minat bisa Japri ya hehhehe.. maaf cerita mengandung iklan). Lalu bagaimana dengan Australia? Alhamdulilah tahun 2018 kemaren melalui perjuangan yang tidak mudah juga saya diberi kesempatan untuk menginjakkan kaki di benua Australia melalui beasiswa conference. Finally tahun 2018 menjadi sejarah besar dalam hidupku, pernah menginjakkan kaki di lima benua.
Benua kelima; Australia...
Berikut adalah scholarship dan Beasiswa yang pernah saya peroleh:
Flood Risk Management Erasmus Mundus Master Program  (2013-2015)
Unesco Water Ambasador 2014 ( Florida USA)
Netherland Fellowship Program (Nfp)  2012
Asian Pacific Climate Center Scholarship  (South Korea) 2012
Asian Pacific Climate Center Scholarship  (South Korea) 2015
Asian Pacific Climate Center Scholarship  (South Korea) 2017
Uncecar– Un Nation ( Jepang- Srilangka) 2014
Conference Scholarship  Australia  2018
Asean Science Diplomat 2018 

Insya Allah dalam waktu singkat  akan share semua pengalaman ini dalam beberapa acara dan rencananya melalui kuliah wathsapp juga.. Be Ready ya!  hehehehhe...

Dalam kehidupan tak ada yang tak mungkin...
anak petani desa, di perbatasan Jambi dan Sumatera Barat telah menunjukkan pada dunia bahwa kekuatan mimpi itu nyata..
Aku bisa, kenapa kamu tidak?

Tulislah mimpi-mimpi sebagai doa yang akan melangit tinggi dan suatu hari nanti semoga kembali menjelma menjadi nyata....
Maka Bermimpilah !
Lalu Tulislah !
Tulislah mimpi-mimpi itu...

1 komentar:

  1. Kerrrrreeennn...banggadeh pernah kenal sama yeli sukses trus ya

    BalasHapus