10.3.10

SENDIRI DISINI

Berteman sebuah keyboard tempat menumpahkan segala keluh. (Ya Rabb, Engkau lah penggenggam hati hati kami.. Dan disisi-Mu lah tempat kembali segala urusan kami..). Dalam sebuah keheningan malam, kala rumah rumah sekitar begitu ramai dengan sanak keluarga berkumpul, bercengkrama sambil menonton tayangan favorit mereka. Disebuah sudut rumah, di temani lampu temaram, di pojok sudut nya, nampak seorang gadis mengetik bait demi bait catatan hati nya.. (dramatisasi.mode. on ^^).

Masih jua gerimis di hatinya. Masih jua menatap sebuah telepon genggam, mengharap ia membawa sebuah kabar gembira. Namun sayang, benda elektronik itu hanya diam membisu. Tak mau bekerja sama dengan pemiliknya. Tak ada satu pun kabar dari nya… Maka kisah Cinderella ini cukup hanya akan menjadi kisah pelengkap dalam rak buku ku. Unreal, fairytail. Aapakah salah ia mengharap. Ketika cerita cerita negeri dongeng terdengar begitu indah, ketika keletihan dalam sebuah babak kesendirian dalam hidup begitu mendera.

Di tengah demonstrasi centuri dan penangkapan teroris yamg marak (hehe gak nyambung sie..). Dan dia,sempurna mengaduk aduk kembali bingkai malamnya, menjadikan sebuah tanda Tanya yang selalu ia tujukan kepada-Nya, Sang Maha Pemberi Kehidupan. Benarkah dia.. Seseorang itu yang kan kelak bergandengan tangan dengan-Nya sampai ke jannah-Nya. Gadis itu hanya mampu tertegun. Keraguan menatap pekat dalam hati nya. Ia sendiri pun bimbang. Seakan kisah yang dulu pernah ia rajut dalam mimpi nya berpendar jauh. Seakan benang yang pernah di rajut nya indah dalam hati nya kembali jatuh terurai, lepas dari genggamannya. Dan ia harus merelakan semua.

Jika memang kisah ini tak berakhir seperti dalam angannya. Ia (harus) belajar untuk tak memiliki garis kehidupan ini, bukan ia yang mencatat suratan takdir-Nya, bahwa ia hanyalah gadis biasa, penuh khilaf, penuh cacat, yang berjalan sendiri mencari sepasang sayap nya yang entah dimana. Ketika semua nya memang harus berakhir.. Tuhanku.. Ku mohon satu.. Berikan aku hati sekuat baja, untuk menerima ini semua..

(Belajar Menggores Kuas Warna ku dalam Kehidupan yang singkat ini).

1 komentar:

  1. Tidak semua keinginan kita bisa terwujud, terkadang keinginan itu memang bukan yang terbaik buat kita. InsyaAllah ada jalan yang lebih baik lagi. Tetap semangat ya..

    BalasHapus