5.3.10

EPISODE KEMATIAN: SELAMAT jALAN PAK BAMBANG(KTU BALITKLIMAT)

Aku masih tertegun lama sehabis menyaksikannya, dan entah bagaimana perasaan keluarga yang mendengar, dan mengetahui kejadian itu. Namun ketika namna-Nya disebut menjelang detik terakhir sebuah kehidupan, semua yang mendengar pun pasti ikut merasakan sesuatu yang berkecamuk. Entah ngeri, takjub, merinding, dsb.


dekat...sungguh kematian itu begitu dekat. Pelajaran kehidupan pagi ini yang kembali menyadarkan ku akan hakikat kehidupan sesungguhnya. Tak percaya, kaget , syok dan sedih menyatu ketika sebuah kecelakaan tragis di depan balitklimat, kantorku, merenggut nyawa Ka TU balitklimat, Pak Bambang Kaslan. padahal beberapa menit sebelumnya aku pun masih bercerita dan senam pagi persis dibelakangnya dan sempat sedikit berdiskusi. Ya Allah hanya dalam hitungan menit semuanya berubah..

Selamat Jalan Pak Bambang, kau adalah bapak yang telah mengajarkan banyak hal padaku. Nasehat-nasehatmu kan terus kujadikan modal dalam hidupku. Semoga Semua Amal ibadahmu di terima disisi Allah dan Jannah adalah tempat abadimu. amin...


Akhir sebuah kehidupan yang mungkin bagi sebagian orang Menyeramkan, Tragis, namun tentu kita sebagai hamba-Nya tak mampu menggores episode kehidupan kita, apakah kita akan mengakhiri kisah perjalanan hidup di dalam Bus, Pesawat, Kereta Api, dalam keadan Sakit, kecelakaan, Sedang bertugas, ada yang mendapat serangan Jantung, sedang menuntut Ilmu, dalam sebuah Rapat sekali pun, kematian menghampiri kita dengan cara yang misterius. Semua adalah kehendak-Nya.
Namun satu yang akan selalu kita pinta, semoga, Bahwa kita mengakhiri ini semua dengan Indah, penuh ridho-Nya, ,membawa segudang prestasi yang terukir di langit. Dan amalan kita persembahkan untuk-Nya semata, bukan karena makhluk.

kematian telah membungkus kalimat kehidupan itu pergi, kematian datang tanpa ada pemberitahuan sebelumnya, namun sungguh ia adalah keniscayaan.

Maka semoga Alah Swt memberikan kita semua ahkir kehidupan yang indah, menggenggam sebuah nafas melafadzkan asma-Nya, dalam langkah kebaikan, dan sebuah perjalanan cinta untuk mencari ridho-Nya. Semoga kepingan amal yang terkecil pun dapat dimaknai-Nya , agar bernilai pahala, sebagai bekal pulang kita kelak. Semoga.

Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku. Masuklah ke dalam surga-Ku”
(QS Al-Fajr [89]:27-30)

Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan"] (QS. al-Jumuah: 8).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar