19.2.10

KAPAN NIKAH

“Kapan nikah?,kapan kawin?”, Ini lah pertanyaan yang tak bisa kuhitung berapa kalinya ditanyakan banyak orang kepada ku. Seru juga kali ya menghitung berapa kalinya..he…tapi kurang kerjaan amat ya.

Akhir-akhir ini intensitas pertanyaan ini naik secara signifikan. Yah terpaksa pertanyaan itu kuangap sebagai angin lalu. Huh mungkin karena factor usiaku kali ya yang memang dinilai banyak orang adalah usia yang seharusnya sudah menikah . Cara menanyakannya macam-macam,mulai dari yang serius bertanya sampai yang hanya sebagai ice breaking, kebingungan membahas topic pembicaraan. Yah kadang dijawab dengan cara berbeda pula depend on question. Pun ada yang mengaitkan dengan fenomena tahun 2012 ..hay..hay…corelasi nya apa ya? (pura-pura nga tau gitu). Kadang pun ada yang bertanya ,”kapan nih? Kurang apa lagi, nunggu apa lagi?”,lalu dengan tersenyum ku jawab “menunggu takdir”…he…benarkan?.Jawab
an cukup telak yang membuat lawan bicaraku tak lagi bisa berkata-kata.

Berbeda ketika suatu malam, pertayaan itu ditanyakan dengan perasaan harap yang amat luar biasa dari sosok makku. Pertanyaannya sama dengan yang lain, tak ada yang berbeda...
malam itu adalah adalah pertama kalinya aku dan ibuku terlibat pembicaraan serius..ho..ho…. Ada harap yang amat dalam yang kutangkap dari kata-kata yang disampaikan ibuku.Inilah titik dimana pertanyaan ini membawaku pada renungan mendalam tentang ini. Sedih terharu,merasa bersalah semuanya bersatu dan setelah menyelesaikan dialog malam dengan ibu,aku pun menitikkkan air mataku. IBU………love u so musch…

Mungkin tidak jauh berbeda denganku,teman-teman lain yang belum dipertemukan dengan jodohnya, mungkin mengalami hal yang sama. Setelah kuamati , untuk perempuan..beranjak umur 23 tahun pertanyaan ini semakin sering ditanyakan. Tidak nyaman sih..tapi ya itulah…kadang memang harus dianggap sebagai angin lalu.Jodoh adalah misteri..kita tak pernah tau siapa, kapan dan dengan cara apa datangnya. Yah kemungkinan terjeleknya adalah memang tidak ada jatah untuk kita di dunia ini. Menurutku semua orang sudah tau statemen ini, tapi tetap kita yang dipersalahkan dalam hal ini.
Dibelakang kita pun banyak omong-omongan yang mengalir tentang kita-kita yang belum menikah ini(kita? Loe kali he..). Mulai dari yang terlalu pilih-pilih sampai yang lebih parah pada statemen nga laku-laku..jadi ingat lagunya wali band..he..yang belum nikah pasti pada hapal nih kayaknya…atau jangan-jangan jadi lagu kebangsaan.

Memilih? Salahkah jika kita memilih…yaps menurutku memang harus memilih..ini bukan keputusan sembarang,sebuah keputusan besar yang akan dipertanggung jawabkan dunia dan akhirat. Membeli cabe dipasar pun memilih masa buat pendamping hidup nga milih. Tentang statemen nga laku,emang kita barang dagangan? He..tapi kalo dianggap barang dagangan mungkin kita sedang menunggu penawaran dan pembeli yang tepat..

sekali lagi jodoh adalah misteri. sesuai janjiNya, telah dipersiapkan seseorang untuk kita..bersabarlah menunggunya,nikmati prosesnya…menikah adalah ikatan suci, menunaikan setengah agama,maka tempuhlah prosesnya dengan cara yang suci pula…kesabaran akan selalu berbuah manis.semakin panjang proses kesabaran yang kita jalani semakin besar hasil yang akan kita tuai..hukum kekelan energy telah mengajarkan kita tentang hal ini. Teruslah berdoa…dan berusaha
Buat kalian yang sudah menikah berbahagialah. Jagalah mahligai itu….

2 komentar:

  1. Biasanya begitu kita selesai kuliah pertanyaan kpn nikah akan sering bgt kita dgr, nanti setelah nikah pun pertanyaan kpn punya anak akan sering jg ditanyakan, seolah-olah jodoh dan anak bs dibeli di pasar. Tetap beriktiar itu penting, tapi jgn jg dijadiin beban Mbak,hehe...Semoga Mbak segera dipertemukan Allah dgn jodoh mbak, amin ;-)

    BalasHapus
  2. yaps mba...thank untuk doanya...semoga aku diberikan kekuatan untuk berjuang he...

    BalasHapus