24.8.10

MERAH PUTIH TERUSLAH KAU BERKIBAR




Biar saja ku tak sehebat matahari
Tapi ku slalu mencoba tuk menghangatkanmu
Biar saja ku tak setegar batu karang
Tapi ku slalu mencoba tuk melindungimu

Biar saja ku tak seharum bunga mawar
Tapi slalu kucoba tuk mengharumkanmu
Biar saja ku tak seelok langit sore
Tapi slalu kucoba tuk mengindahkanmu
Kupertahankan kau demi kehormatan bangsa
Kupertahankan kau demi tumpah darah
Semua pahlawan-pahlawanku
Merah putih teruslah kau berkibar
Di ujung tiang tertinggi di Indonesiaku ini
Merah putih teruslah kau berkibar
Di ujung tiang tertinggi di Indonesiaku ini
Merah putih teruslah kau berkibar
Ku kan selalu menjagamu
(Bendera, Coklat)

Dirgahayu pertiwiku...ucapan yang sedikit terlambat...tapi percayalah ini bukan karena ketidakcintaanku pada mu. INDONESIA LOVE YOU FULL.
di Usia yang ke 65 tahun ini ternyata bangsa ini semakin terpuruk. Perlu perjuangan panjang mewujudkan cita-cita proklamasi. Miris memang...di usia 65 tahun  seharusnya  kita telah mencapai kemapanan dan kematangannya sebagai bangsa.
 
Teringat dengan status temanku di sebuah situs pertemanan:
"Cara terbaik untuk mencintai indonesia saat ini adalah dengan melihat keindahan alamnya" dan status lain menyebutkan, " kalo bukan karena keindahannya mungkin aku sudah pindah negara". Saya sendiri sangat idem dengan dua status di atas. Terlalu pusing memikirkan begitu banyak permasalahan bangsa ini. Bukan bermaksud lari dari kenyataan ya...
jadi kesimpulannya: mari kita telusuri pelosok-pelosok negeri ini.. beribu hidden paradise telah menanti...

Merah Putih Teruslah kau berkibar...
semakin jauh aku melangkah di alam pertiwi ini semakin aku tersadar bahwa julukan negara terkaya pantas diberikan untukmu. Tapi semakin ku tau juga penduduk negeri mu semakin banyak terpuruk dalam kemiskinan.....

we love Indonesia

20.8.10

Untung Saya Ngeblog.

"untung saya ngeblog", kata itu terluncur dibibirku dalam sebuah Rapat Tengah Tahun Kelompok peneliti dimana kubernaung. Sore itu di sebuah wisma di daerah Pacet  dalam rapat itu pak Aris tiba-tiba memintaku untuk  mengajarkan materi klimatogram  untuk para teknisi. Wah dulu aku memang sangat memahami materi yang satu ini tapi dalam rentang waktu yang cukup panjang aku tak lagi pernah membuka halaman-halama materi itu pun tak pernah lagi menggunakannya.
 "wes poho pak", celutukku dalam bahasa sunda merespon permintaan pak aris
" masa gitu aja nga bisa", balas pak aris
perkataan pak aris itu ku respon dengan refleks, " okelah pak, saya coba"

Lalu apa yang terjadi? Aku jadi berfikir panjang dengan pernyataan terakhir itu. Kucoba-coba memanggil kembali memori ingatan otakku tentang materi ini tapi ternyata ku tak mampu mengingat banyak hal kecuali pengertiannya dan sedikit keguaannya. suddenly, aku teringat pernah menulis materi ini di blogku . Tanpa pikir panjang aku segera berseluncur ke halaman blog itu. Hasilnya pemahamanku akan materi ini kembali pulih. dan siap untuk mengajarkannya.

Peristiwa sederhana memang... inilah salah satu manfaat yang kurasakn dengan menulis apapun di blog yang kuluncurkan sejak tanggal 14 Februari 2009  lalu. Menulis di blog, bagiku seperti menabung dan menyimpan ilmu yang bisa diakses kemana kupergi (yah selama ada jaringan internetnya). Tuntutan pekerjaan yang sering mobile.."Tua di jalan istilah temanku". Sering ke lapangan, dan kadang di sana, dalam keadaan yang serba terbatas, aku  diminta untuk menulis atau malah mengajar untuk orang lain, seperti kutipan peristiwa di atas. lalu aku kembali bertekad akan terus menulis..

"Untung saya ngeblog", kata itu terucap lagi ketika Ketua Jasa penelitian di Kantorku meminta ku untuk menjadi reporter pada sebuah website.
" wah saya nga bisa pak",
ujarkan merendahkan diri, tapi sisi hati saya yang lain berguman boleh juga tuh,  pengalaman jurnalistik  semasa di SMU diasah kembali.
 " kemaren saya membaca blog kamu, kebetulan kita butuh reporter. dan menurut saya kamu layak, pantas dan bisa untuk itu"
"wah bapak tau  dari mana  blog saya", tanyaku lagi
" ada deh..." , sibapak menimpali.
Dengan pertimbangan ini adalah kesempatan untuk kembali belajar, saya menyambut baik permintaan sang bapak.

19.8.10

Melihat Perubahan Iklim dari Puncak Jaya

Puncak Jaya: Dok. Zadrak Herman

Kisah seorang peneliti Belanda Jan Cartensz, tahun 1623 mengejutkan orang-orang Eropa. Bahwa ia melihat gletser dan salju di sebuah puncak gunung Papua yang terletak pada garis Khatulistiwa. Nama Cartensz pun di abadikan sebagai nama puncak ini. Namun kini setelah 387 tahun, gletser Puncak Jaya itu bakal sirna 4-5 tahun lagi, karena perubahan iklim yang sangat ekstrem sejak tahun 1970an. Perubahan iklim sejak tahun 1970 an ini tidak hanya menyusutkan gletser di puncak jaya tapi juga di zona-zona lain.


Kisah hampir serupa juga datang dari glacilog Lonnie Thompson asal Ohio University, Amerika Serikat. Pertengahn Juni 2010 ia memimpin proyek penelitian pengeboran inti es Papua 2010 yang dilakukan atas kerja sama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dengan Byrd Polar Research Center (BPRC) The Ohio State University, beranggotakan sejumlah peneliti dari Amerika Serikat, Rusia, Prancis dan Indonesia.

ekspedisi  Thompson

Thompson mengebor bongkahan es di puncak Jaya 4.884 meter. Puncak jaya adalah gunung tertinggi di Ocenia dan satu-satunya tempat di kawasan Asia Pasifik Tropis dengan es gletser yang dapat dipelajari oleh para ahli untuk melihat bagaimana iklim berubah selama berabad-abad. Usai mengobar bongkahan es Thompson melihat bahwa gletser di Puncak Jaya sekarat” these Glacier are dying” (reuters,2010)

Satu gletser adalah massa es yang bertahun-tahun bergerak di atas tanah. Satu gletser terbentuk pada wilayah yang akumulasi massa salju es melebihi ablasi selama bertahun-tahun. Kata gletser berasal dari bahasa latin Glacia atau glacies yang berarti es.

Es gletser adalah reservoir air segar di daratan, selain lautan sebagai reservoir terbesar air. Gletser adalah indicator iklim, perubahan permukaan laut dan menjadi sumber air. Gletser ada pada sekitar 47 negara seperti di Antartika, Patagonia Cile, Kanada, Alaska, Greenland, dan Iceland. Geletser di puncak gunung terdapat di Andes, Himalaya, rocky Mountains, Caucasus, dan Alpen.

Salju Puncak Jaya dapat dicapai peneliti Belanda Hendrik Albert Lorentz tahun 1909. Ia dipandu oleh penunjuk jalan asal dayak Kenyah, Apo Kayan, Kalimantan. Sejak itu sampai tahun 1962, tidak ada ekspedisi ke Puncak Jaya, kecuali ekspedisi yang dipimpin oleh ahli pendaki gunung asal Austria, Heinrich Harrer, bersama rekannya Temple, Kippax dan Huizenga.

Meskipun tidak ada es di puncak Jaya, namun ada beberapa gletser di lerengnya seperti Cartensz Glacier dan Northwall Firn. Letaknya di garis khatulistiwa dengan sedikit variasi suhu rata-rata pertahuan sekitar 0,5 derajat celcius sedangkan gletsernya berubah musiman.
Hasil analisis catatan sejarah gletser yang langka di garis khatulistiwa ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan besar gletser puncak Jaya sejak tahun 1850. Gletser di puncak Trikora Gunung Maoke sirna natara tahun 1936-1962. Sejak tahun 1970an data image satellite menunjukkan bahwa gletser Puncak Jaya mencair sangat cepat. Gletser Leren Mencair antara tahun 1994-2000.

Kelompok peneliti pimpinan Lonnie Thompson selama 13 hari tinggal di tiga titik gletser yang masih ada di Papua yaitu gletser Cartensz, E.Nortwall Firs dan W.Northwall Firs yang hampir habis atau hilang.Menurut pengakuan Lonnie Thompson, selama 13 hari berada di kawasan gletser Papua, gletser setempat mengalami penurunan sekitar 30 centimeter. Ia memperkirakan, setiap tahun gletser Papua hilang beberapa meter.

Lonnie Thompson mengatakan, proses pencairan es pada gletser Papua sangat cepat akibat dari faktor iklim, di mana setiap hari di kawasan itu selalu turun hujan.
"Benar kalau gletser di sini kemungkinan akan cepat habis karena setiap hari turun hujan. Hujan merupakan salah satu faktor cuaca yang paling cepat menghabiskan gletser," katanya.
Selama berada di kawasan gletser Papua, Lonnie dan rekan-rekannya mengambil sampel 88 meter Ice Core dengan mengebor enam inti es sampai dasar es, lalu dipotong-potong menjadi satu meter dan dimasukan ke dalam freezer untuk diteliti lebih lanjut di Ohio State University Amerika Serikat.

Thompson telah memimpin 57 misi riset gletser pada 16 negara dari Cina sampai Peru. Namun gletser di Puncak Jaya, sangt istimewa baginya. Karena gletser ini berada sepanjang tepi lautan pasifik yang paling panas di dunia dan dapat member petunjuk tentang pola cuaca kawasn yang merupakan misiing link yang belum dipelajari. Dari kawasn inilah asal badai elnino, pemanasn periodic di timur dan tengah pasifik dapat bergerak ke Asia Tenggara dan Australia sehingga mempengaruhi musim Glester puncak Jaya adalah satu-satunya arsip tentang kisah fenomena khatulistiwa. Es penutup sebagian besar puncak Jaya ribuan tahun silam, kini hanya seluas 1 mil persegi laurnya dan 32 yar kedalamannya. Gletser dunia telah menyusut sepanjang Alaska, Alpen, Andes dan zona lainnya.
Sample es yang di ambil dikirim ke gudang dingin di Columbus, Ohio. Ahli gletser akan menganalisa lapisan-lapisan e situ. Serpihan debu yang jatuh musiman memudahkan peneliti menghitung tahun-tahun. Isotop-isotop oksigen yang terperangkap di lapisan es membantu peneliti memamhami cuaca. Tim Thompson berharap dapat m menemukan abu vulkanik dari letusan gunung Karakatau dan gunung Tambora.

yeli sarvina dari berbagai sumber,
1. www. antaranews.com
2. Fierra setyawan, M.Si.  Research Program on Puncak Jaya ice Core Climate History: Premilinary result, disampaikan dalam International Symposium on equatorial Monson System 28-29 Juli 2010
3. Dinas Kehutanan Papua

18.8.10

Memburu Kehangatan Ramadhan di Kampung Halaman

Tak terasa sembilan tahun saya tidak menikmati awal Ramadhan bersama keluarga di kampung halaman.Hm...Runut waktu yang sangat panjang. Yah nasib anak rantau. Serial perwujudan seribu satu mimpi. hm...

Tapi tidak dengan Ramadhan kali ini. Saya membuat keputusan yang berbeda. Mudik di awal Ramadhan dan memutuskan untuk pertama kalinya tidak menikmati Iedul Fitri di kampung halaman. Tapi sanggup nga ya?.


Jumat tanggal 13 Agustus saya menuju Padang dengan Maskapai Sriwijaya Air. Hujan deras menyambut kedatangan saya. Bandara International Minang Kabau yang biasa terasa panas hari ini berubah menjadi begitu dingin. Di beberapa bagian Bandara juga sedang ada perbaikan.

Keinginan menikmati berbuka puasa begitu membucah, membuat saya memutuskan untuk langsung menuju kampung halaman saya yang masih berjarak 114 km ke arah Selatan kota Padang.

Solok Selatan itulah kampung halaman saya tepatnya di Sungai kalu.Di sungai kalu ini terdapat sebuah rumah makan yang lumayan terkenal dengan masakan khasnya " Goriang Baluit Balado"..maknyos..Solok Selatan terkenal dengan sebutan negeri 1000 rumah gadang, merupakan pemekaran dari Kabupaten Solok. Pembangunan sedang bergeliat di kabupaten yang berada di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat dan merupakan kabupaten paling selatan Sumatera barat yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kerinci Jambi.
nelayan di danau diateh

keelokan negeri kampung halamanku selalu kurindu. Perjalanan dari kota Padang menuju Solok Selatan disuguhi dengan indahnya pemandangan. Pendakian Sitinjau Lauit adalah tanjakan yang sangat curam dan tinggi yang membawa kita dari ketinggi dibawah 100 mdpl langsung ke ke tinggikan melebihi 1000 mdpl.

di ketinggian ini kita bisa menikmati hutan khas daerah khatulistiwa yaitu Taman Nasional Bung Hatta. Daerah ini banyak dijadikan sebagai area camp bagi pemuda-pemudi di sumatera Barat.

Melanjutkan perjalanan sampailah di pertigaan menuju solok selatan dan kota Solok. ke arah kanan adalah menuju solok selatan. Tidak berapa lama dari belokan ini, sampailah pada hamparan hijau, bagaikan permadani yang dihamparkan di permukaan bumi ini. dibelakangnya tersembul Gunung Talang, gunung yang menurut beberapa temanku memiliki pemandangan tak tertandingi dengan gunung-gunung lain di indonesia. tapi aku malah belum pernah menaklukkan gunung ini.seolah-olah hamparan perkebunan teh ini berada di pinggang gunung talang.

Udara semakin menusuk tulang..dingin...brur...ini pertanda saya sudah hampir dekat dengan alahan panjang. yaps di alahan panjang ini terdapat dua danau yang terkenal dengan sebutan danau di ateh dan danau di bawah. Uniknya danau di ateh malah berada di bawah dan danau dibawah berada di ateh. Danau yang bisa dinikmati dari jalan padang-solok selatan adalah danau diateh. dari satu view danau di ateh ini kita pun dapat menikmati keindahan gunung talang.Tak hanya itu alahan panjang merupakan salah satu sentra produksi sayuran dan buah markisa di sumatera barat. Sepanjang jalan kita bisa menikmati pemandang kebun dan ladang sayur masyarakat setempat.
satu sisi danau diateh

Dari Alahan Panjang ini, desaku masih harus ditempuh satu jam lagi. dengan jalan berkelok-kelok. kanan jurang dan kiri bukit. Bagi anda yang terbiasa menikmati jalan lurus seperti kebanyakan di Pulau jawa, maka bersiaplah dengan sensasi goncangan di perut dan menyediakan kantong untuk menumpahkannya..he....

dan Akhirnya sampailah saya dirumah itu..he..rumah dimana saya dilahirkan. rumah dimana saya merasakan kehangatan kasih dan sayang dari amak dan apah. bercengkrama dengan kakak dan adik serta keponakan saya...

keponakanku.....

12.8.10

Penyimpangan Iklim 2010

“Sekarang musim apa mba?’, “ Kenapa hujan di musim kemarau ? “, “ Ada apa dengan musim di Indonesia Saat ini?”. Itulah tiga pertanyaan yang banyak ditanyakan ketika aku berada di pameran Pekan Serelia Nasional I di Maros akhir pekan lalu. Wajarlah mereka menanyakan itu padaku , maklum aku berdiri di bawah sebuah banner bertuliskan iklim. Tell the truth, pertanyan ini tak hanya menjadi pertanyaan masyarakat, tapi pun di pertanyakan oleh sebagian besar climatologist dan meteorologist di dunia ini. Fenomena sampai Juli 2010, di luar prakiraan. Ini lah salah satu indicator bahwa saat ini pola iklim telah berubah sehingga sangat sulit untuk diprediksi. Frekwensi Anomali dan kondisi ekstrim semakin sering terjadi.

Sampai Juli 2010 ini curah hujan masih sangat tinggi di sebagian wilayah Indonesia. BMKG melalui info berjalan di TV One menyebutkan pada bulan Juli ini tercatat 150 kali Kejadian hujan Ekstrim. Tapi sayang kita tidak bisa mengetahui dimana hujan ekstrim itu terjadi dan berapa intensitas keekstrimannya. Info terakhir mengenai hujan ekstrim di web site resmi BMKG yang tersedia adalah bulan Juni. Saya sendiri memberikan apresiasi bagi teman-teman di Stasiun Klimatologi Pondok Betung yang membahas setiap kejadian iklim ekstrim di wilayah kerjanya dan di publish di websitenya. Tapi di website stasiun klimatologi Bogor , dimana saya berada, keadaan tersebut tidak dibahas. Harapan saya dan tentu harapan sebagian masyarakat Indonesia, setiap stasiun UPT BMKG melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan Staklim Pondok Betung. Membahas iklim ke kinian di web site resminya. Sehingga masyarakat mendapatkan info yang tepat dari orang yang tepat dan dapat dipertanggung jawabkan dan dibahas secara spesifik lokasi.

Sebenarnya ada beberapa lembaga lain yang melakukan pemantaun iklim di Indonesia, Tapi jika hasil pantaun ini di publish ke kalangan umum maka menyalahin UU BMKG. Sehingga BMKG benar-benar diharapkan dapat memberikan infomasi dan ulasan lebih akurat dan lebih cepat (real time).

Prakiraan musim Kemarau 2010

Pada kompas edisi Rabu, 10 Maret 2010 pada sebuah berita bertajuk “El Nino dan Tiga Indikator Pengaruhi Musim Kemarau” disebutkan bahwa hasil pemantauan El Nino pada akhir Februari 2010 masih berlangsung dengan intensitas moderat. Sementara prediksi Maret hingga Juni 2010, El Nino melemah hingga berubah netral. Nilai indeks Dipole Mode pada Februari 2010 berkisar antara minus 0,4 dan 0,4. Ini mengindikasikan pergerakan uap air Samudra Hindia dari arah selatan India atau timur Afrika menuju wilayah Indonesia dalam intensitas normal. Intensitas Madden Julian Oscillation (MJO) pada Februari 2010 terpantau 0,8 yang terus melemah hingga minggu pertama Maret 2010. Kondisi demikian mengindikasikan tidak ada penambahan awan hujan. ”Kesimpulannya, kemarau akan normal,” kata Sri Woro. Berdasarkan data yang disampaikan Kepala Humas BMKG Edison Gurning, musim kemarau di beberapa wilayah di Indonesia—sebagian besar di wilayah Jawa Timur—mulai lebih awal.

Sebuah sumber lain menyebutkan: El Nino telah terjadi sejak Juni 2009, diprediksi berlangsung hingga pertengahan musim kemarau 2010 dan cenderung menyebabkan musim kemarau datang lebih cepat, meskipun demikian intensitasnya lemah-moderat karena lautan di sekitar wilayah Indonesia masih cukup hangat. Sampai akhir Januari 2010 perpindahan massa udara dan uap air telah terjadi dari wilayah Indonesia menuju ke samudera pasifik equator. Ini terlihat dari pola angin udara atas paras 850 mb. Model iklim “Decadal Prediction System” yang dikembangkan Meteorologi Office, Inggris memprakirakan tahun 2010 merupakan tahun dengan suhu global terpanas dalam sejarah meteorologi dunia, melampaui suhu panas El Nino 1998.

Dalam buku prakiraan Musim Kemarau Indonesia 2010 yang dikeluarkan BMKG pada Maret 2010, untuk pulau Jawa disebutkan sebanyak 27 ZOM, awal musim kemarau (MK) antara dasarian 1-III April 2010, 53 ZOM, awal MK antara dasarian I-III Mei 2010 dan 14 ZOM, Awal MK dasarian I-III Juni 2010. Prakiraan ini pun pada beberapa bulan berikutnya di Update bahwa awal MK akan jatuh pada pertengahan dan akhir Juli 2010. Tapi realitas dilapangan Musim hujan masih berlansung hingga awal agustus ini.

peta awal MK Jabar-Banten_DKI

Kondisi Saat ini.
Secara sederhana hasil prakiraan musim kemarau tahun 2010 bisa dikatakan tidak tepat . Sampai saat ini hujan masih tinggi di sebagian besar wilayah Indonesia. Bulan Juni dan Juli biasanya adalah puncak musim kemarau di sebagian wilayah Indonesia terutama di daerah monsunal. Tapi tahun 2010 menunjukkan penyimpangan. Mengapa ini terjadi dan apa penyebabnya? Berikut saya kutip hasil Jumpa pers BMKG tentang iklim ekstrim dan penyimpangan iklim pada 11 Agustus 2010

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan,cuaca yang terjadi sepanjang tahun ini merupakan terekstrem selama 12 tahun terakhir.
Penyimpangan musim kemarau serta ditandai memanasnya suhu permukaan laut hampir di seluruh wilayah Indonesia merupakan bukti ekstremitas cuaca tahun ini. “Kondisi seperti ini mirip 1998 tapi intensitasnya jauh lebih tinggi. Bisa dikatakan,2010 ini unik sekali karena lebih ekstrem,”kata Deputi Bidang Klimatologi BMKG Soeroso Hadiyanto di Jakarta kemarin. Menurut Soeroso,fenomena ini bukan terjadi secara periodik dalam 12 tahun sebab sebelum 1998 tidak terjadi cuaca seekstrem 2010. menurut dia, hal itu terjadi tergantung fenomena global yaitu arah angin maupun curah hujan.

“Saya tidak bisa mengatakan kalau ini sebuah fenomena periodik karena sangat tergantung dari tekanan udara, curah hujan, dan lainnya,” tambahnya. Berdasarkan hasil pantauan BMKG maupun sejumlah badan cuaca seperti NOAA milik Amerika Serikat,BOM Australia, dan Jamsfe Jepang,prediksi El Nino atau La Nina menunjukkan indeks negatif. Pada Agustus hingga September 2010 diprediksi terjadi La Nina moderat sedangkan pada Oktober 2010 hingga Januari 2011 berupa La Nina kuat.

“Saat ini, pada Agustus 2010 terjadi fenomena global La Nina dengan intensitas moderat. Dampak El Nino sangat memengaruhi suhu perairan di Indonesia,” katanya. Kondisi tersebut memengaruhi cuaca pada Agustus 2010 yaitu memasuki masa pancaroba atau transisi dari musim kemarau ke musim hujan.Pada masa tersebut terjadi kemarau namun disertai dengan hujan atau dinamakan kemarau basah. “Mungkin menjadi pertanyaan bagi masyarakat kenapa musim kemarau juga terjadi hujan.Hal ini karena memasuki masa pancaroba. Meskipun kemarau, tapi terjadi hujan,” ujarnya.

Faktor lain penyebab hujanterusmenerusdengan curah hujan ekstrem yaitu di atas 150 mm/hari karena memanasnya suhu permukaan laut yang berdampak pada tingginya intensitas penguapan sehingga membentuk awan dan menyebabkan hujan. Di sisi lain,BMKG memprediksi puncak musim hujan di Indonesia akan terjadi pada Oktober mendatang. Soeroso mengatakan, sebanyak 42,3% daerah di Indonesia akan mengalami hujan. “Musim hujan akan mulai masuk pada September namun pada bulan tersebut hanya 19,1% daerah yang akan mengalami hujan. Selanjutnya, puncak musim hujan akan terjadi pada Oktober dengan 42,3%, sedangkan pada November terjadi 33,3%,”jelasnya.

Dia menjelaskan,pada Agustus hingga September mendatang dipastikan akan terjadi hujan lebat disertai petir dan angin kencang, serta gelombang tinggi. Kondisi tersebut menjadi bagian yang harus diwaspadai oleh masyarakat Indonesia. Sejak Juli lalu BMKG sudah mencatat terjadinya hujan ekstrem sebanyak 125 kali di beberapa tempat di Indonesia. Sedangkan pada Agustus, meski baru memasuki 10 hari pertama,BMKG sudah mencatat 52 hujan ekstrem yang terjadi. “Juli lalu hujan ekstrem terjadi sebanyak satu kali di Jakarta, sedangkan Agustus ini belum terjadi sama sekali,” paparnya.

Dengan adanya cuaca ekstrem seperti ini, BMKG kembali mengingatkan kepada masyarakat di wilayah selatan Pulau Jawa karena di kawasan ini gelombang yang terjadi bisa mencapai 2,5 hingga 4 meter. Sedangkan di wilayah utara Jawa, gelombang akan terjadi 2,5 hingga 3 meter.“Karenanya,para awak kapal dari Surabaya menuju Kalimantan harus meningkatkan kewaspadaan mereka,”tukasnya. Sedangkan untuk saat ini hingga 16 Agustus mendatang, beberapa wilayahyangakanmengalamihujan adalah Aceh,Sumatera Utara,Riau, Lampung,Jawa Barat,DKI Jakarta, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan sekitar Kepulauan Seram.

“Daerah-daerah itu masih akan mengalami hujan karenanya tetap harus waspada,” tandas Soeroso. Analis Cuaca dan Iklim BMKG Yogyakarta Sigit Hadi Prakoso mengatakan, musim kemarau tahun ini akan berlangsung singkat, sekitar empat bulan, dimulai awal Juni hingga akhir September. Dari Agustus hingga awal September merupakan puncak kemarau. “Meski puncak kemarau, tapi kondisinya cerah berawan. Ada awandilangittapibukanmendung,” kata Sigit saat dihubungi kemarin terkait kondisi cuaca di Yogyakarta.

Menurut Sigit,masyarakat tidak perlu khawatir dengan kondisi cuaca yang terjadi selama bulan Ramadan. Sebab, cuacanya masih dalam kondisi normal sehingga tidak akan mengakibatkan dehidrasi akibat suhu yang panas.Cuaca dikatakan ekstrem jika suhunya melebihi35derajatCelsius.Meskidi puncak musim kemarau, masih dimungkinkan hujan turun dengan intensitas rendah. (megiza/ abdul malik mubarak/ant)
Source:Seputar-indonesia

10.8.10

WAIT ME THERE


Minggu ke dua Agustus 2010 hm... inilah minggu yang sedikit menyakitkan.hiks..hiks. Minggu inilah seharusnya saya sudah berada di Negara impian saya untuk melanjutkan pendidikan saya. dan 6 September 2010 adalah hari pertama saya berada di di kampus itu...but semuanya sudah saya pastikan tinggal catatan dan impian di kepala saya.

Proses ini menghantarkan saya pada suatu kesimpulan," Apa yang sudah di tangan kita, belum tentu menjadi milik kita,  masih bisa jatuh dan terlepas. kita masih butuh sedikit energi dan waktu untuk mengemgam. Menyakitkan memang...Tapi inilah ujian keiklasan dan kesabaran sesungguhnya kita.

Disaat saya akan meneriakkan kemenangan saya, suara saya tercekat..ia  hanya sampai kerongkongan. Ternyata saya tak bisa melanjutkan getaran pita suara itu terucap...inilah keputusan yang telah saya ambil. Semoga masih ada waktu bagi saya untuk melanjutkan  serial 1001 mimpi yang telah tersusun dalam buku-buku rencana hidup.

Menunggu...yaps saya saya harus menunggu. Mungkin bagi kebanyakan orang menunggu adalah hal paling membosankan. Tapi dengan menunggu, saya akan menemukan  banyak hal dan mungkin melakukan banyak hal.

Buat dua  sahabatku selamat berjuang disana...impian kita untuk berteriak  dan melompat bersama di Bandara Schiphol ternyata sebatas mimpi (bagi saya red)...Tapi percayalah 2011, Insyaallah waktu bagi saya..wait me there....hm ....

5.8.10

Kembali Ke Anyer


Anyer, 2006 lalu bersama hanana crew, aku pernah menikmati sore dan sunset disini. Perjalanan diluar rencana dan full wanita-wanita perkasa. Dan kini setelah empat tahun aku pun kembali ke pantai ini. Pun diluar rencana. Bersama tiga orang Bapak dan ibu  Dr yang luar biasa.


Mampir ke Anyer setelah melalui rangkaian acara pelatihan Analisis data telemetri."Sekali merangkuh dayung dua tiga pulau terlampau", ungkap bu Erna. Walau cuma sebentar tapi lumayan melepasskan kerinduan pada suasana sunset. sebuah keindahan yang selalu diburu.Kerinduan ketika pendar-pendar mentari menyentuh lembutnya garis laut...


Empat tahun anyerpun berubah.Cottage dan hotel -hotel  semakin menjamur disepanjang bibir pantai. Udara terasa semakin panas.  industri dan pabrik  semakin bergeliat. Tapi  jalan menuju anyer dari pertigaan Karakatau steel masih hancur seperti empat tahun yang lalu.
suasana itu.....

sisi lain pantai Anyer

Pasir PutiH Anyer di belakang Hotel Mirabella

Dalam Siluet Bersama Pak Bayu (BPTP) dan Bu Erna ( Bu Dosen)

MIrabella Hotel

Tiga orang Dr. Dari Tiga instansi berbeda khusuk berdiskusi

Edelweis (Anaphalis javanica) di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Edelweis (Anaphalis javanica) merupakan bunga yang hanya tumbuh pada ketinggian 2000-3000 Mdpl dan merupakan tumbuhan asli dan endemic Indonesia. Bunga ini pulalah yang menjadi kebanggaan para pendaki gunung untuk membawanya bila pendakian berhasil. Dan edelweiss adalah symbol juara atau dijadikan trofi. Tapi karena alasan konservasi beberapa kali pendakian kami tidak lagi mengambil bunga yang satu ini.


Edelweis disebut bunga abadi karena bunga ini kelihatannya
tidak akan pernah layu tetapi langsung mengering tanpa berubah bentuk dan penampilannya. Bunga ini jualah bagi para pengagum cinta digunakan sebagai symbol dan keabadian cinta. Bunga abadi ini, untuk gunung-gunung di Indonesia biasanya hanya bisa dinikmati keindahannya pada bulan Maret hingga Agustus Karena untuk mekarnya bunga ini memerlukan cahaya matahari.

Bunga ini juga dilaporkan merupakan tumbuhan pioneer di daerah gunung merapi yang masih aktif pada berkas-berkas lahar dan daerah kawah. Edelweis di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango bayak ditemukan pada ketinggian 2850 mdpl yaitu di alun-alun surya kencana dengan luasan mencapai 50 hektar dan alun-alun Mandalawangi.

The International Symposium On EQuatorial Monsoon System

Seperti telah banyak dibahas dan dipelajari oleh para ilmuan salah satu sirkulasi yang mempengaruhi iklim dan cuaca di Indonesia adalah Monsoon. Monsoon telah mempengaruhi pola iklim di Indonesia demikian beragamnya. Sehingga penelitian dan kajian mengenai pola dan pengaruh monsoon terhadap pola dan perilaku iklim di Indonesia semakin diperlukan.

Simposium ini diadakan oleh Badan Litbang BMKG pada tanggal 28-29 Juli 2010 bertempat di Hotel Grandeur. Pentingnya simposium ini diadakan agar tindakan preventif penanggulangan bencana dapat dirancang dengan lebih baik. topik dalam simposium ini difokuskan pada iklim Indonesia ditinjau dari segi teori dan observasi karena Prediksi iklim dan monsoon dipengaruhi oleh sirkulasi atmosfer lokal dan regional. &
nbsp;                                       Prof. Niger On General Lecture

Kedatanganku ke acara ini awalnya adalah dalam rangka mendampingi mba Mila yang akan mempresentasikan makalah , hasil riset tesisnya. Tapi pada hari yang telah dijadwalkan mba mila tak bisa hadir karena harus mengurus administrai sidang dan ujian tesisnya. jadilah saya sendiri datang ke acara ini.

Hadir dalam acara ini empat orang pembicara International yaitu Prof. Dr. Fredolin Tangang dari research center for climate change system-national university of Malaysia, Prof. Dr. Niger Tapper Monash Weather and Climate Program-Monash University, disamping membawakan makalahnya, prof Niger pun memberikan General Lecture about The Climate Change -urban climate nexus: some reflections from Melbourne Australia.Prof Dr. Shigeo Yoden dari Division of Earth and Planetary Sciences-Kyoto University terakhir Dr. K. Kumar adri Indian Institute For Tropical Meteorology.

Selalu banyak ide dan semangat mengalir setiap saya selesai mengikuti berbagai seminar, simposium dan workshop. Sebuah motivasi untuk selalu belajar dan belajar. Tangtangan dunia climate dan meteorology indonesia dan dunia semakin berat. Semoga suatu saat nanti saya mampu memberikan sumbangsih bagi kemajuan pada bidang keilmuan ini...cayyyyyyyyyyyyyyyyyyyyoooooooooooooo...

3.8.10

LOSARI, "KESEJUKAN ANGINGMAMIRI"

Akhirnya aku menginjakkan kaki kembali di Makasar. Yaps ini adalah kunjungan ku yang ketiga kalinya di Kota terbesar di Indonesia Timur ini. Inilah perjalanan menuju makasar yang paling kunikmati. Menyusuri malam di jalanan kota , merasakan semilir angin malam di pantai losari, menikmati wisata kuliner,  mencicipi kesegaran makanan laut di sebuah cafe yang konon katanya sangat terkenal di seantero negeri ini. Terakhir berburu sauvenir di Jalan somba Opu.

Inilah perjalanan pertama dimana aku adalah penumpang terakhir yang masuk pesawat. Hampir telat. Pesawat take off pukul 6.00 WIB, eh pukul 5.40 masih berada dalam antrian untuk  chek in. Suara panggilan untuk masuk pesawat sudah terdengar beberapa kali.  dan sampailah aku mendengar panggilan ini "panggilan terakhir kepada penumpang tujuan Makasar ....". Tapi tetap bersyukur, maskapai masih menunggu kami...

Sampai di Makasar kami sengaja memilih hotel di sekitar Pantai Losari. Yaps menikmati pemandangan pantai dari hotel. Alasaan lain, akses menuju sumba OPU dan pusat kuliner di Kota Makasar sangat mudah dari kawasan ini.

Pantai LOSARI

Pantai Losari merupakan icon Kota Makassar. Dulu, pantai yang panjangnya kira-kira satu kilometer ini pernah dijuluki sebagai pantai dengan meja terpanjang di dunia, karena warung-warung tenda berjejer di sepanjang tanggul pantai. Kini, warung-warung tersebut telah direlokasi ke sebuah tempat yang tidak jauh dari kawasan wisata. Pemerintah Kota Makassar telah mempercantik pantai ini dengan membuat anjungan seluas 100 ribu meter persegi, sehingga tampak lebih indah, bersih, bebas polusi dan nyaman untuk dikunjungi.

Pantai Losari memiliki keunikan dan keistimewaan yang sangat mempesona. Salah satu keunikannya adalah para pengunjung dapat menyaksikan terbit dan terbenamnya matahari di satu posisi yang sama, dapat menikmati indahnya deburan ombak yang memecah tanggul pantai dan kesejukan “angingmamiri” yang bertiup sepoi-sepoi, sambil menyaksikan detik-detik terbenamnya matahari secara utuh di balik cakrawala, yaitu mulai dari perubahan warna hingga pergeseran posisinya sampai benar-benar hilang dari pandangan.


Para pengunjung juga dapat menikmati berbagai macam makanan laut yang masih segar. Di sebelah selatan anjungan Pantai Losari, terdapat sebuah kafe dan restoran terapung yang menggunakan kapal tradisional Bugis-Makassar “Phinisi” dengan menu bervariasi, kami pun dapat mencicipi berbagai jenis makanan khas Kota Makassar, seperti pisang epek, pallu butung, pisang ijo, coto Makassar, sop konro, dan lain-lain.

Jl. Somba OPU
Jalan Somba Opu, tidak jauh dari obyek wisata LOSARI, merupakan pusat perbelanjaan kerajinan emas dan souvenir khas Kota Makassar.Harga souvenir di jalan ini sangat-sangat murah. Sutra Makasar adalah salah satu kerajinan khas makasar yang paling diburu. Kerajinan khas Bugis dan makanan untuk oleh-oleh pun dapat kita peroleh dengan harga yang sangat murah.Jikan dibandingkan dengan harga di pasar lain bisa setengahnya apalagi dibandingkan dengan harga di Bandara Hasanuddin.Untuk sarung bugis sutera di jalan Somba Opu Rp. 12.500, di Bandara Hasanuddin di jual dengan harga Rp. 50.000. (berbeda cukup signifikan) .



Menikmati Makanan Laut
Hmh..kesegaran makanan laut (sea food) di Indonesia Timur benar-benar berbeda dengan indonesia Bagian lainya. Restauran Lae-Lae adalah salah satu restoran sea food terkenal di kota Makasar . Tempatnya biasa, tapi rasa makanannya luar biasa..harganya pun terbilang murah. Menurutku rugi  jika anda ke Makasar, tidak mencicipi makanan di restauran ini. he.. (gw dibayar berapa ya ama restauran lae-lae).


hm...kota makasar, terakhir kedatangan ku ke kota ini mengingatkan ku pada episode lama hidupku. Yaps 5 tahun yang lalu hatiku pernah tertambat pada seseorang di kota ini. Dulu Berharap menjadi bagian dari salah satu suku penghuni negeri anging mamiri ini, tapi takdir mengatakan lain. ....Tiba-tiba semuanya terlintas kembali di memoriku..arggggggggghhhhhhhhhhhh

2.8.10

TAMAN NASIONAL BANTIMURUNG: KINGDOM OF THE BUTTERFLY




Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung adalah satu taman nasional yang dimiliki indonesia berlokasi di kabupaten Maros dan kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. alhamdulilah dalam sebuah perjalanan" mengintip keindahan negeri angin Mammiri", langkah kakiku pun sampai di taman nasional dengan penangkaran kupu-kupu terbesar di Indonesia ini.

Akses mencapai kawasan Taman Nasional ini sangat mudah. Kawasan ini berjarak kira-kira 10 KM dari Bandara Internasional Hasanuddin Makasar atau berjarak sekitar 15 KM dari Kota Makasar dengan perjalanan kira-kira 1,5 jam.

Di Bantimurung ini awalnya terdapat sekitar 300 spesies kupu-atau sekitar 10,8% dari  spesies kupu-kupu yang dimiliki Indonesia tapi konon katanya kini yang tersisa tinggal 108 spesies.Kupu-kupu Bantimurung sejak lama sudah dikenal luas wisatawan. Biolog Naturalis Inggris Alfred Russel Wallacea (1823-1913), menjuluki Bantimurung "Kingdom of The Butterfly". Saat ini masyarakat sekitar Bantimurung banyak memburu binatang dengan warnanya yang unik ini untuk dijadikan souvenir dan dijual dengan harga yang menggiurkan. Inilah salah satu ancaman bagi kelestarian fauna ini.




Air Terjun Bantimurung
Disamping penangkaran kupu-kupu di Taman Nasional ini juga terdapat air terjun Bantimurung dan beberapa goa, diantaranya adalah gowa mimpi dengan panjang sekitar 1,5 km. Bantimurung sendiri berasal dari dua kata bahasa bugis halus yaitu Benti berarti air dan merrung yang berarti bergemuruh, karena dialek daerah setempat maka benti merrung berubah nama menjadi bantimurung. Namun ada juga sebagian orang yang yang mengartikan bantimurung dengan banting murung, jadi kita harus buang murung di area ini..


Air Terjun di Bantimurung ini menyajikan keindahan yang berbeda dibandingkan dengan air terjun yang ada didaerah Bogor dan sekitarnya. Butiran air terasa halus seperti sentuhan kapas, pun bisa menikmati seluncuran air yang bermuara di sebuah kolam alam yang cukup  indah.

Di dalam kawasan ini pun terdapat museum kupu-kupu. Yaps dimuseum ini kita bisa menikmati keindahan warna dan pesona kupu-kupu indonesia dengan berbagai bentuk dan ukuran. Koleksi dan kekayaan plasma nutfah yang luar biasa.  Lagi-lagi hanya kebeseran Tuhan yang teringat melihat alam ini.Lets Mencari Ayat-Ayat Allah lewat alam dan penciptaannya.