29.6.09

IBARAT PISAU BERMATA DUA...........

Seringkali kita menginginkan sesuatu, tapi keinginan itu terwujud disaat yang tidak kita inginkan. Tapi itu mungkin dalam versi pemikiran kita, yang tentu jelas berbeda dengan versi Tuhan yang memberikan keputusan itu. Ada satu kata yang ternyata harus kita pahami bahwa tuhan memberikan sesuatu sesuai kebutuhan kita bukan sesuai keinginan kita.

Begitu juga dengan diriku. Dari dulu aku memang berjuang untuk bisa pindah ke Balai klimat bogor, tapi tidak dalam tahun ini. Kerana aku merasa peluang belajar dan kesempatan untuk kegiatan dan projec lagi banyak di BPTP tahun ini. Yah tentu semua berkolerasi positif dengan honor dan pendapatan yang kuperoleh di luar gaji bulanan he....aku berencana mau mengajukan pindah Desember nanti setelah semua projec dan penelitianku disini selesai.

Dan disaat semua kegiatan itu mulai menunju titik klimaksnya, aku dimutasi ketempat mimpiku tanpa mengajuin pindah.Doaku terkabul sudah. Wah senang luar biasa tapi setelah itu ada bisikan lain disisi hatiku yang lain" Lho kegiatan mu disini gimana, huh.....andai aku bisa menunda aku akan menunda." tapi memang nga bisa karena SK nya sudah keluar.

Yah akhirnya...kaputusan ini aku terima, mungkin ini godaan sesaat dan godaan setan-setan terkutuk he...apapun itu aku iklaskan keputusan ini. Semoga tuhan menggantikan dengan kegiatan lain yang lebih baik.

Memang akan ada yang kita korbankan untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Ibarat pisau bermata dua...after that tergantung sebijak apa kita menyikapinya.

25.6.09

MAKANAN TERSADIS DI DUNIA




Kecuali anda vegetarian, yang namanya steak atau ayam goreng akan sangat menarik bukan? Dan pastinya anda tahu nasib bahan makanan ini ketika harus dibantai di rumah pembantian.

Tapi ternyata hal ini masih kurang kejam, jika anda ingin tahu, masih ada banyak cara lebih ajaib lagi dalam menyajikan makanan, dan makanan yang dibahas dibawah ini, walaupun dikatakan sangat nikmat, tetap, penyajiannya luar biasa kejam (setidaknya menurut gue sih)

6. Ikizukuri, Jepang

Penyajiannya: Begitua anda pesan, koki akan segera mengambil ikan segar, yang masih hidup, langsung disisik, dipotong-potong dalam kondisi masih bergerak-gerak, setelah dipotong-potong, langsung disajikan di depan anda, dengan masih menggelepar.

Ikizukuri, berarti 'disiapkan dalam keadaan hidup'. Untuk mempersiapkan makanan seperti ini tentunya si koki harus benar-benar canggih dalam mempersiapkan makanan yang ada, ia harus bisa memotong-motong daging ikan tanpa membunuhnya! . Terkadang beberapa koki yang sangat hebat dapat memotong sedemikian rupa, sehingga ia dapat memisahkan daging dan kemudian mengaturnya kembali agar tampak utuh, dalam kondisi si ikan masih menggelepar!


5. Ortolan, Perancis

Burung Ortolan adalah burung yang panjangnya enam inci dan beratnya sekitar 2 ons. Warnanya hijau zaitun dan kuning, dengan sentuhan merah di sana sini, sangat cantik.

Penyajiannya: Burung ini ditangkap, matanya dibutakan dengan ditusuk, kemudian di beri makan paksa dalam sangkar yang sempit sampai tidak dapat bergerak, dan karena makanan paksa, badannya mengembang sampai dua atau empat kali lipat ukuran bisanya. Setelah dirasa cukup, burung ini akan ditenggelamkan dalam Armagnac (jenis minuman keras)

Setelah itu, burung ini disajikan dengan dibakar, dan dimasukkan kedalam mulut dalam kondisi kepala diluar. Yang anda tinggal lakukan adalah menggigitnya, sehingga kepalanya terlepas dan anda mengunyah tubuhnya lengkap dengan semua bagian, tulang dan jerohan lengkap!


4. Foie Gras, Perancis

"Foie Gras" ini berarti hati berlemak, dan hati ini biasanya diambil dari bebek atau angsa. Pada awalnya bebek atau angsa ini bebas bermain suka-suka, dan menikmati masa mudanya dengan penuh keceriaan dan kegembiraan, tapi sampai akhirnya di usia tertentu, mereka akan diberi makanan jagung secara paksa sampai hati (liver) mengembang enam kali lipat ukuran biasanya.

Cara memberi makanan paksa ini lumayan sadis, si bebek atau angsa, dimasukin pipa lewat mulutnya, terus campuran jagung dengan minyak dipaksa masuk ke dalam sistem pencernaannya, yang tentunya, lemak yang masuk ditumpuk di liver angsa. Nah.. selama si bebek atau angsa tadi dipaksa makan dengan cara sadis ini, dia disimpen dalam kotak kayu yang rapet dan nggak memungkinkan sama sekali si bebek atau angsa tadi bergerak!



3. Dojo Tofu, Jepang

Makanan ini dibuat dari tahu dan loach (semacam belut)

Penyajiannya:

Gampang banget kok, rebus air sampai panas, terus masukin tahu di dasarnya, segera tambahkan ikan-ikan kecil ini. Dan cara mereka berusaha melarikan diri adalah dengan masuk dan memaksakan diri mereka ke dalam tahu yang masih adem tadi.

Masalahnya, mereka cuman bisa bertahan sementara, karena ujung2nya tahunya jadi panas juga kan? dan akhirnya ikan2 kecil ini matang bersamaan dengan tahu tadi! Akhirnya tahu tadi akan bolong-bolong gara-gara ikan yang tadi berusaha lari kesana kemari nyelametin diri.

Sayangnya, masakan ini luar biasa susah dibuatnya, jadi ndak segampang itu si ikan masih bisa selamet lari kedalam tahu, telat satu detik aja, makanan ini harus diulang....


2. Feng Gan Ji, Tibet/Cina

Arti secara literal adalah "Ayam kering angin", jadi ayamnya dikeringkan karena angin!. Yang anda butuhkan? Ayam (ya pasti lah), pisau yang luar biasa tajam, plus koki yang berhati hitam dan dingin.

Penyajiannya:

Kalo penyajiannya sih biasa, tapi cara persiapannya. Ayam dibelah perutnya hidup-hidup, diambil isi perutnya, dan diganti dengan berbagai macam bumbu. Setelah itu perutnya dijahit lagi, dan digantung gitu aja sampai kering! Kalo kokinya sudah ahli banget, ayamnya kadag masih hidup pas isi perutnya dibuang... hiiiii



1. Keledai Segar, Cina

Masalahnya: Nomor satu: keledai! emang bener sih, daging, tapi kan ndak umum? yaa... ok deh, masih daging juga sih. Tapi namanya daging sih harusnya ndak dimakan pas hewannya masih hidup kan?

Masalahnya, penyajiannya: makanan yang disebut Huo Jia Lu (Keledai Hidup) ini disiapkan dengan cara, si keledai diikat kakinya, dan badannya ditidurkan, kemudian si 'chef' memotong-motong badan si keledai dan membagikan dagingnya pada saat si keledai berteriak-teriak kesakitan.

Ada lagi cara yang lebih sadis: Jiao Lu Rou (arti harfiah: Daging Keledai). Persiapanya mirip, tapi kali ini si keledai dikuliti dan akhirnya disiram dengan air panas mendidih... sampai matang.....

Sumber: Milis sekolah kehidupan

18.6.09

RASANYA SEMUANYA BAGAI MIMPI

Huh....rasanya semuanya bagai mimpi...Wah belum setahun sebagai PNS aku sudah mendapatkan banyak SK (kayaknya bisa masuk rekor MURI nih he...). SK CPNS di BMG, SK CPNS di Didepartemen Pertanian, SK pemberhentian BMG, SK PNS deptan, SK penggatian NIP dan hari ini SK Mutasi. Semuanya diluar batas pemikiranku dan kebanyakan orang tapi karena Kehendak Allah semua terjadi. lalu nikmat tuhan mana lagi yang harus kudustakan??????

Kaget, shock dan nga percaya dengan kabar yang kuterima pagi ini. Alhamdulilah aku dimutasikan ke Balai Agroklimat dan hidrologi Bogor. sebuah balai penelitian skala nasional yang benar-benar sesuai dibidang ilmuku. Sebenarnya SK ku itu sudah turun hari senin kemaren tapi beberapa hari yang lalu aku sedang tidak berada di kantor karena lagi dinas luar ke kota Tasimalaya.

Walaupun penempatan di BPTP memang kurang pas, tapi aku bisa menikmati setiap tugas-tugas dan penelitian ku disini. Toh disini aku juga bisa mengkombinasikan bidang ilmuku dengan penelitian-penelitian disini walau skalanya bukan penelitian murni tapi penelitian pengkajian. semuanya kunikmati saja. Tapi alhamdulilah tanpa mengajuin pindah dan mutasi aku dapat SK pemindahan dengan alasan kesesuain bidang ilmu dan aku benar-benar di butuhkan di lembaga itu.

Akhirnya hanya ada sebuah kesimpulan, tuhan maha tau mana yang terbaik bagi umat dan hambanya. jika kita sudah ditetapkan dengan keputusan hidup kita maka jalani semuanya dengan baik, percayalah tuhan akan membalas keiklasan kita. Jangan pernah mengeluh apalagi menyalahi keputusan hidup....sekali lagi buat teman-temanku dimanapun berada yang merasa masih kurang beruntung dengan hidupmu hilangkanlah perasaan itu, ingatlah keiklasan dan kesabaran akan dibalas dengan sesuatu yang indah.

11.6.09

KALIAN BISA, AKUPUN BISA!

Hari ini aku ingin mengucapkan trimakasih buat sahabat-sahabatku yang telah banyak memberikan inspirasi untuk perjuaganku saat ini. Kalian benar-benar menjadi semangat dan tempat belajar bagiku. Apa yang telah kalian lakukan dan kalian dapatkan meyakinku bahwa aku Insyaallah Juga bisa mendapatkannya. Tentu semua diperoleh dengan usaha. setelah itu kita serahkan semuanya kepada Allah SWT.

1. Dian Nuratri
Ini Teman sekelasku semasa di Meteorologi IPB. Calon ibu yang calm ini terkenal sebagai mahasiswa paling rajin di kelasku. Catatan kuliahnya jadi incaran untuk dicopi bila UTS/UAS menjelang. Catatanya penuh gambar dan warna. Dan Tak hanya itu hampir seluruh perkataan dosen bisa tercatat olehnya. Beda bangat sama aku. Kuliah kerjaanya tidur, nga pernah nyatat. Payah deh.....

Dian sekarang tercatat sebagai pegawai BMKG, bagian Analisis iklim. Berkat perjuangannya akhirnya ia mendapat scholarsip ke Australia lewat ADS. Tapi teman ku ini belum milih universitas dan program study. Yang pasti dia mau ngambil program study Science Earth. Sejak Maret kemaren dian bersama rekan-rekan ADSer yang lain telah dikarantina, dan akan ke Australia Akhir tahun ini.

Demi cita-cita dan mimpinya, dian yang sedang hamil ini juga aka meninggalkan suaminya yang kebetulan juga pegawai BMKG pada divisi yang sama. Yang lucunya baru beberapa hari mereka menikah suaminya harus meninggalkanya, karena suaminya melanjutkan pendidikannya di INDIA. eh pas suaminya pulang, Malah diannya yang pergi.

Dian...cayo..


2. Mba Nilam

Mba yang satu ini adalah salah satu peneliti di unit Biologi LIPI Bogor. Dua tahun kita sempat bersama di Hanana Bogor. Benar-benar wonder women. Tak hanya sukses dengan karirnya, tapi bersama mba ini aku juga belajar bisnis. karena memang dia orang pernah terlibat dalam bisnis. Jadi ingat saat-saat dulu kami berjualan tas. Huh......very nice.

Kebersamaan kami terakhiri, karena mba nilam harus berangkat ke Thailand. Mba nilam dapat scholarship dari Himpunan Peneliti Jamur sedunia, di Departemen Plant Phatology, Changmai University Thailand. Dan yang lebih dasyatnya lagi beasiswa yang ia dapatkan adalah beasiswa master sekaligus Phd. Risetnya pun dilaksanakan di 3 negara yaitu thailand, hongkog dan Belanda.

Tak hanya mampu memperoleh beasiswa, mbaku ini pun telah menemukan beberapa species jamur. Yang akhirnya namanya pun bertengger di belakang nama latin speciesnya. Benar-benar totaly dalam bekerja. Ampe semua benda yang busukpun, nga peduli dimana akan diambil dan dipungutnya untuk diamati laboratorium.

Dialah orang pertama yang mengubah imageku tentang PNS. Bila sebelumnya image PNS dikepalaku adalah orang-orang kurang kerjaan, maka apa yang dilakukan mba nilam benar-benar telah mengubah pikirannku bahwa tidak semua PNS seperti itu. Hampir tiap hari, pulang malam dari lab bahkan sabtu minggu pun dihabiskan di Lab.

Ketika mengurus Visa ke Belanda di kedubes Belanda, Tuhan mempertemukannya dengan jodohnya. seorang Protokoler Istana kepresidenan Indonesia. hanya dengan perkenalan dua minggu mereka sepakat mengakhiri masa lajangnya. akhirnya agustus 2008 mereka meucapkan janji suci itu.


3. Mba Ferly
ini adalah kakak tingkatku di IPB. Kebetulan kita satu pembimbing, pak Yoni Koesmaryono.
Mbaku yang satu ini sekarang sedang berada di belanda. melanjutkan masternya di salah satu universitas disana.

Tapi jurusan yang dipilihnya benar-benar nga nyambung ama jurusan S1nya. Jurusan S1nya di IPB Meteorologi eh masternya malah dibidang komunikasi. Ini mah bukan banting setir lagi tapi patah setir..he....

Sama mba ferly aku banyak nanya-nanya tentang salah satu universitas dimana aku nanti akan short course (amin)



4. Mba Meksi
Mba meksi adalah teman sekantorku sekarang. Peneliti dalam bidang ekofisiologi ini telah menamatkan masternya di IPB dengan IPK summa Cumlaude. Nilai IPK yang sempurna 4.00.
Sebenarnya mba ini mendapakat beasiswa master ke Belanda. Tetapi keberangkatannya gagal karena alasan kesehatannya yang tidak memungkinkan.

Tapi tahun ini mba yang masih berusia 31 tahun ini tercatat sebagai salah satu peraih beasiswa doktor Departemen Pertanian. Dan dalam waktu singkat mba ini akan berangkat mewakili Indonesia dalam Course Pertanian Organik di Swedia dan Thailand.

Dalam uasinya yang sangat mudah ini ia pun telah menjadi manajer beberapa projek penelitian. Hebat ei....

MEREKA BISA MAKA AKU JUGA BISA.............................




KABUT, AWAN DAN ASAP.


Pagi ini ada yang berbeda dengan Lembang, biasanya terang menderang berubah menjadi berkabut. Ini adalah peristiwa pertama yang kualami selama hampir setahun disini. Menarik juga mempelajari fenomena alam tentang kabut ini. Banyak orang yang menyamakan kabut, asap dan awan dan kadang embun. Dari sudut pandang Meteorologi hal di atas jelas mempunyai perbedaan.

So untuk itu aku coba menjelaskan sesuai pengetahuanku.

1. Kabut

Kabut adalah tetes air yang mengapung di udara, terbentuk di dalam udara dekat permukaan bumi melalui pendinginan udara oleh sentuhan dan percampuran atau melalui penjenuhan udara oleh penambahan kadar air.

Jika udara dekat permukaan mencapai titik embun, maka kabut diperkirakan akan terjadi. jika suhu naik stelah kabut terjadi, maka diperkirakan kabut akan buyar. Ketebalan kabut tergantung pada berbagai faktor seperti kelembaban, suhu, angin, inti kondensasi dll. Penggolongan kabut biasanya didasarkan kepada efek jarak pandang.

Berdasarkan pada prosesnya kabut dibagi dua:

a. Kabut Radiasi atau Kabut Pancaran

Kabut ini terjadi karena pendinginan radiasi. Terjadi pada malam hari yang cerah saat lapisan udara dekat permukaan banyak mengandung uap air, sedangkan lapisan udara di atasnya sangat rendah kelembabannya. Dalam hal ini permukaan tanah menjadi dingin dengan cepat karena radiasi dari permukaan sangat sedikit dibandingkan radiasi ke bawah dari udara yang terleak di atasnya.

Permukaan tanah menjadi lebih dingin daripada lapisan udara lembab di atasnya. Lapisan udara lembab ini menyerap radiasi lebih kecil dari pada mengemisikan radiasi sehingga udara jenuh dan menghasilkan kabut.

b. Kabut Adveksi

Kabut ini terjadi karena gerakan udara yang hangat dan lembab secara horizontal ke arah permukaan yang dingin. Kabut ini sering terjadi di daerah pantai dan daerah tepi badan berair yang besar di daratan pada saat terjadinya gradien suhu horizontal yang besar.


2. Awan

Awan dan kabut mempunyai kesamaan yaitu berupa tetes air yang mengapung di udara. Kabut terjadi di dekat permukaan bumi maka awan terjadi pada aras yang lebih tinggi. Perbedaan mendasar antara kabut dan awan lebih ditekankan pada metode dan tempat pembentukannya ketimbang pada strukturnya.

Pembahasan tentang awan ini cukup panjang. Karena awan adalah salah satu kajian meteorologi yang sangat penting. Bahkan semasa kuliah tentang fisika awan di bahas dalam satu matakuliah tersendiri.

3. Asap
Asap adalah suspensi partikel kecil di udara (aerosol) yang berasal dari pembakaran tak sempurna. Proses penyebarannya di atmosfer dipengaruhi oleh cuaca.

4. Embun
Embun adalah tetesan air di permukaan terjadi akibat kondensasi pada permukaan tanah terutama pada waktu malam hari saat tanah menjadi dingin akibat radiasi yang hilang. kadang-kadang angin laut membawa sejumlah uap air pada siang hari yang kemnudian mengembun pada waktu malam yang dingin.

Artikel lain yang terkait: Tipe Presipitasi

10.6.09

MALU AKU MENATAP WAJAH SAUDARAKU PARA PETANI


Sebuah puisi dari Taufik Ismail


Ketika menatap Indonesia di abad 21 ini
Tampaklah olehku ratusan ribu desa,
Jutaan hektar sawah, ladang, perkebunan,
Peternakan, perikanan,
Di pedalaman, di pantai dan lautan,
Terasa olehku denyut irigasi, pergantian cuaca,
Kemarau dan banjir datang dan pergi
Dan tanah airku yang
Digebrak krisis demi krisis, seperti tak habis habis,
Terpincang-pincang dan sempoyongan.

Berjuta wajahmu tampak olehku
Wahai saudaraku petani, dengan istri dan anakmu,
Garis-garis wajahmu di abad 21 ini
Masih serupa dengan garis-garis wajahmu abad yang lalu,
Garis-garis penderitaan berkepanjangan,
Dan aku malu,
Aku malu kepadamu.

Aku malu kepadamu, wahai saudaraku petani di pedesaan.
Hidup kami di kota disubsidi oleh kalian petani.
Beras yang masuk ke perut kami
Harganya kalian subsidi
Sedangkan pakaian, rumah, dan pendidikan anak kalian
Tak pernah kami orang kota
Kepada kalian petani, ganti memberikan subsidi

Petani saudaraku
Aku terpaksa mengaku
Kalian selama ini kami jadikan objek
Belum lagi jadi subjek
Berpulih-puluh tahun lamanya.
Aku malu.

Hasil cucuran keringat kalian berbulan-bulan
Bulir-bulir indah, kuning keemasan
Dipanen dengan hati-hati penuh kesayangan
Dikumpulkan dan ke dalam karung dimasukkan
Tetapi ketika sampai pada masalah penjualan
Kami orang kota
Yang menentapkan harga
Aku malu mengatakan
Ini adalah suatu bentuk penindasan
Dan aku tertegun menyaksikan
Gabah yang kalian bakar itu
Bau asapnya
Merebak ke seantero bangsa

Demikian siklus pengulangan dan pengulangan
Hidup kami di kota disubsidi oleh kalian petani
Karbohidrat yang setia kalian sediakan
Harganya tak dapat kalian sendiri menentukanSedangkan kami orang perkotaan
Bila kami memproduksi sesuatu
Dan bila tentang harga, ada yang mencoba campur tangan
Kami orang kota akan berteriak habis-habisan
Dan mengacungkan tinju, setinggi awan

Kalian seperti bandul yang diayun-ayunkan
Antara swasembada dan tidak swasembada
Antara menghentikan impor beras dengan mengimpor beras
Swasembada tidak swasembada
Menghentikan impor beras mengimpor beras
Bandul yang bingung berayun-ayun
Bandul yang bingung diayun-ayunkan

Petani saudaraku
Aku terpaksa mengaku
Kalian selama ini kami jadikan objek
Belum jadi subjek
Berpuluh-puluh tahun lamanya
Aku malu

Didalam setiap pemilihan umum dilangsungkan
Kepada kalian janji-janji diumpankan
Tapi sekaligus ke arah kepala kalian
Diacungkan pula tinju ancaman
Dulu oleh pemerintah, kini oleh partai politik
Dan kalian hadapi ini
Antara kesabaran dan kemuakan
Menonton dari kejauhan
DPR yang turun, DPR yang naik
Presiden yang turun dan presiden yang naik
Nasib yang beringsut sangat lamban
Dan tak kudengar dari mulut kalian
Sepatah katapun diucapkan

Saudaraku,
Ditengah krisis ini yang seperti tak habis-habis
Di tengah azab demi azab menimpa bangsa
Kami berdoa semoga yang selama ini jadi objek
Dapatlah kiranya berubah menjadi subjek
Jangka waktunya pastilah lama
Tapi semuanya kita pulangkan
Kepada Tuhan
Ya Tuhan
Tolonglah petani kami
Tolonglah bangsa kami
Amin.

Juli 2003

RADIO TUA


Petani, aku selalu menyebutnya kaum yang paling termarginalkan di negeri ini. Lihatlah kondisi mereka, lihatlah hidup mereka. Semuanya penuh dengan keterbatasan, keserdahanaan, kepolosan dan bahkan kepasrahan yang luar biasa pada hidup yang mereka jalani. Pelajaran moral yang kudapat dari mereka adalah tentang keiklasan mereka untuk berbagi. kadang hasil yang mereka dapat, mereka bagi kepada sesama padahal besok mereka belum tentu makan apa.

Dalam kesederhanaanya mereka pun ingin selalu memberikan suguhan pada kami yang memang secara berkala datang mengunjungi mereka. Rebus singkong, kelapa muda, atau apalah yang mereka masak dengan cara mereka sendiri di depan kami semua. Tapi sungguh aku bahagia bisa bercengkarama dengan mereka.

Ini adalah foto-foto yang kuambil dari sebuah basecamp kelompok tani di tasikmalaya. Disini mereka secara bergantian memelihara sapi bantuan dari pemerintah.inilah sisi lain dari petani kita. perjuangan kita ternyata masih panjang untuk membangun pertanian ini pada petani modern seperti mimpi besar bangsa ini.

Radio tua itu adalah salah satu penghibur mereka. Aku mengira ini hanyalah ornamen usang yang tak berguna. Tapi dari radio yang sudah terpinggirkan zaman inilah mereka sejenak berhenti menghibur diri dan sejenak merefres kepenatan


9.6.09

MENGAPA SAYA PERLU MENULIS?

Tulisan ini disarikan dari slide presentasi pak Supriadi yang disampaikan dalam pelatihan metodologi pengkajian di Makasar beberapa bulan yang lalu. Beliau adalah seorang peneliti ahli di Balitro ( Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatika) dan sebagai seorang Dewan redaksi majalah Indonesian Jurnal Of Agriculture Science (IJCS).

Beliau memulai tulisan ini dengan sebuah pepatah yang mungkin tidak asing lagi ditelinga kita, Gajah mati meninggalkan Gading, harimau mati meninggalkan belang, dan manusia mati meninggalk perbuatan. Lalu beliau bertanya jika PNS dan atau peneliti mati meninggalkan apa?. Sambil tersenyum beliau menjawab “ silahkan jawab sendiri”.


The purpose of scientific research is to increase the knowledge of all interested humans, and thus research is wasted effort if it is not communicated clearly (L.B. Railsback, Department of Geology, University of Georgia http://www.gly.uga.edu/railbackwriting2.html).


Dari kalimat yang disampaikan oleh L.B. Railsblack di atas saya mencoba mengambil sebuah kesimpulan bahwa sebuah penelitian dan riset yang menghabiskan dana yang lumayan banyak tak akan berarti jika tidak dapat dikomunikasikan dengan baik. Salah satu bentuk komunikasi penelitian tentu dengan tulisan. Maka peneliti dan menulis adalah sebuah paduan yang tidak bisa dilepaskan. Karena sebagian besar nilai point dari peneliti memang berasal dari tulisan. Maka ada sebuah kesimpulan yang menyatakan seorang peneliti yang hebat adalah penulis yang hebat. Tapi penulis yang hebat belum tentu menjadi peneliti yang hebat.


Beberapa manfaat yang bisa diambil dari pribadi yang bisa menulis:

  1. Koneksi dan jaringan untuk kepentingan karir;
  2. Pengetahuan yang lebih mendalam;
  3. Motivasi personal dan sosial yang meningkat;
  4. Financial reward;
  5. Kredit akademis;
  6. Hubungan dengan dunia ilmu yang tak terputus
  7. Kemampuan yang lebih baik dalam bekerja secara tim (team work)
  8. Kemampuan yang lebih baik dalam aspek komunikasi yang lain seperti membaca, mendengar dan berbicara;
  9. Peningkatan dalam kemampuan presentasi;
  10. Peningkatan percaya diri dan personal branding
  11. Anda telah membuka pintu-pintu baru bagi masa depan Anda dengan lebih baik


Dan inilah beberapa alasan yang sering diajukan oleh beberapa orang untuk tidak menulis:

1. tidak punya waktu

2. tidak berbakat menulis

3. tidak boleh menggunakan nama perusahaan dalam menulis

4.bidang saya tidak terkait dengan apa yang harus ditulis

5. pernah menulis dan ditolak

6.kompensasinya masih rendah

7.tidak bisa menuangkan ide

8.tidak percaya diri

9. sudah menulis di tempat

10. saya adalah penulis buku, bukan penulis artikel pendek

11. tidak menguasai aturan main di bidang itu

12. lebih suka menulis fiksi

13.tidak ada komputer untuk menulis

14.sudah terlambat untuk menulis


Untuk para peneliti beberapa peluang yang bisa dimanfaatkan adalah:

1. Jurnal primer untuk menyalurkan hasil penelitian

2. Jurnal Review ilmiah untuk yang mempunyai gagasan

3. Media masa


ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS.


Kemampuan mendengar dan berbicara adalah kemampuan yang kita miliki dan terlatih sejak kita masih bayi, membaca adalah kemampuan yang mungkin sudah kita miliki semenjak kita SD, lalu bagaimana dengan kemampuan kita menulis?


Membaca adalah kemampuan dasar sebelum memiliki kemampuan menulis.Kemampuan menulis yang baik berarti memiliki kemampuan berbahasa yang baik karena telah menguasai tiga kemampuan dasar lainnya (Indonesian-saram).


Kemampuan membaca dikalangan masyarakat Indonesia belum terlalu baik seperti yang diungkap oleh seorang sastrawan dalam sebuah Harian : Kemampuan membaca di kalangan masyarakat Indonesia belumlah terlalu baik, termasuk akademisi (Sapardi Djoko Damono, seorang sastrawan; Kompas, Senin, 6 November 2006)”.


Budaya lisan masih dominan di Indonesia, maka tidak mengherankan jika masyarakat membaca, mereka tidak mengerti apa yang dibacanya tetapi ketika diceritakan secara lisan maka mereka bisa mengerti.


Untuk mendapatkan ide dan inspirasi dalam menulis maka kita dianjurkan untuk banyak membaca dari alam dan membaca karya-karya orang lain. Tidak hanya karya-karya hebat, karya-karya yang dinilai kurang bagus pun dianjurkan untuk dibaca. Sebenarnya dari karya-karya yang kurang bagus itulah kita bisa mendapatkan banyak ide untuk menghasilkan karya yang lebih baik.


Lalu bagaimana cara kita menulis, maka jawabnya adalah menulislah. Karena sebagian besar penulis yang berhasil adalah penulis dengan menulis dan menulis setelah itu baru tulisannya dihubungkan dengan teori –teori yang ada. Bukan teori dulu baru menulis.


Eep Saifullah Fatah, penulis dan kolomnis beken Indonesia, mengatakan bahwa menulis akan terasa mudah kalau kita tidak terlalu terikat pada aturan orang lain. Artinya, apa yang ingin kita tulis, tulis saja. Sama dengan gaya kita menulis buku diary. Setidaknya, itulah langkah awal kita menulis: menulis menurut gaya dan cara kita sendiri. Setelah beberapa kali kita berhasil mengirim tulisan ke media -- dimuat atau tidak itu tidak penting-- barulah kita dapat melirik buku-buku teori menulis, untuk mengasah kemampuan menulis kita” (Mario Gahgo).


So, lets go....write....write.....and write


METODE PERAMALAN OPT DENGAN MENGGUNAKAN UNSUR IKLIM

Kondisi cuaca yang tidak baik akan berpengaruh secara langsung (banjir, kekeringan) dan tidak langsung ( meledaknya populsai hama dan penyakit) akan mempengaruhi hasil tanaman secara tajam. Oleh karena itu menurut Coakelay, 1988 pemahaman terhadap peranan iklim dan cuaca terhadap perkembangan hama dan penyakit sangat penting dalam pengelolaan tanaman sehingga dapat berproduksi secara optimal.

Tersedinya inventarisasi data iklim dan OPT hasil pemgamatan jangka panjang sangat bermanfaat dalam pengembangan model peramalan. Adanya data ini dapat digunakan untuk melihat bagaimana keterkaitan antara cuaca/iklim terhadap perkembangan hama dan penyakit. Salah satu teknik analisis yang digunakan adalah teknik yang dikembangkan Coakley (1990). Tahapan analisis adalah:

  1. Tentukan periode musim tanam
  2. tentukan fase tanaman yang peka terhadap serangan OPT
  3. susun indeks kerusakan tanaman dan indeks iklim selama periode yang dijadikan perhatian menurut segmen waktu yang ditentukan
  4. lakukan analasis korelasi antara indeks kerusakan tanaman akibat serangan organsime pengganggu tanaman tertentu denga indeks ikllim untuk menentukan peubah iklim yang pentimng dlam penentuan perkembangan OPT.

penyusunan indeks kerusakan tanaman dan indeks iklim dilakukan menurut segmen waktu yang telah ditentukan. Penentuna panjang segmen waktu dapat didasarkan kepada perkiraan lamanya fase pertumbuhan yang sensitive terhadap serangan OPT. setelah segmen waktu di buat maka lakukan perhitungan indeks iklim dan indeks OPT pada masing-masing segmen setiap tahun dan lakukan analaisis korelasi.

PARCIPATORY RURAL APPRAISAL (PRA)

Participatory Rural Appraisal (PRA) adalah sebuah metode penelitian yang banyak digunakan dalam penelitian-penelitian pertanian yang bersifat spesifik lokasi. Demikian juga dengan sebuah kegiatan yang aku tercatat di dalamnya yaitu kegiatan Pengkajian Pengendalian Hama Penggerek Batang Padi (PBP) Spesifik lokasi untuk mengurangi Resiko Gagal Penen Padi 20%. Kegiatan ini adalah salah satu kegiatan baru di balaiku yang didanai dari APBN.

Sebagai orang yang terbilang baru, memang dengan susah payah aku berusaha untuk memahami metode penelitian ini. Tulisan ini ku kumpulkan dari berbagai makalah, buku dan slide-slide penelitian terkait. Semoga dengan menuliskan ini, aku semakin paham dengan metode ini.

Suatu komunitas terdri dari kelompok dan individu yang beragam. Suatu kegiatan, baru akan terlaksana dengan baik apabila seluruh pengguna teknologi dari suatu komunitas mengembangkan suatu pema-haman bersama secara jelas terhadap topik permasalahan yang didiskusi-kan. Karena itu, kelompok atau individu yang berbeda-beda haruslah dilibatkan, sehingga mereka menyadari permasalahan yang ada. Sekali mereka menyadari dan memahami isu permasalahan yang ada, maka rencana kegiatan dan pelaksanaan tindak lanjutnya akan dirasakan menjadi milik mereka. Dengan cara ini pembatas antara peneliti dengan pengguna teknologi dapat dipatahkan dan petani lebih merasa memiliki kegiatan yang dilaksanakan.

PRA merupakan suatu metoda jalan pintas dalam pengumpulan data. PRA banyak digunakan untuk action research dan menggunakan beragam teknik. PRA melibatkan suatu komunitas lokal dan fasilitator dari berbagai sektor maupun bidang ilmu. Fasilitator memfasilitasi peserta PRA dalam menganalisis informasi, membagi pengetahuan sesuai kondisi setempat untuk perencanaan dan tidak lanjut kegiatan.

PRA tidak memberikan solusi untuk petani sendiri, tetapi membe-rikan pada kita jalan untuk mendapatkan solusi. PRA membantu kita untuk berkomunikasi dengan cara yang lebih baik dengan pengguna teknologi dan mendorong mereka berbagi informasi dan pemahaman dengan kita.

Prinsip-prinsip PRA

(a) Gunakan pengetahuan secara optimal. Berhubungan dengan penting-nya mengetahui apa yang tidak penting. Hal ini akan mengurangi kita dari data yang terlalu detail dan kurang relevan. Hasil PRA tidak bisa mengukur secara tepat seperti yang diinginkan. Tetapi merupakan suatu trade off antara kualitas, relevansi, keakuratan, dan keterse-diaan waktu.

(b) Hindari bias. Terutama dalam pembangunan pedesaan, lakukan dengan santai, tidak terburu-buru, mendengar tidak menguliahi, menggali/menyelidiki, serta memberikan perhatian lebih kepada yang kurang mampu dan wanita tani serta saran pemikirannya.

(c) Gunakan teknik triangulasi, mencek ulang kebenaran informasi pada lebih dari satu orang/sumber.

(d) Belajar dari dan dengan penduduk desa. Langsung, di lokasi, tatap muka.

(e) Pelajari dengan cepat tahap demi tahap. Melalui eksplorasi, metoda yang fleksibel, improvisasi dan cek-ulang, tidak kaku mengikuti cetak biru panduan PRA, tapi lebih mengadopsi melalui suatu proses pembelajaran.

Tahapan PRA

Terdapat paling tidak 7 tahap dalam pelaksanaan PRA yaitu :

(1) review data sekunder,

(2) pengamatan,

(3) interview semi struktur,

(4) analisis dan skoring,

(5) sejarah dan analisis kecenderungan,

(6) Diagram, dan

(7) Lokakarya/pertemuan.

Analisis data dapat dilakukan untuk data kualitatif berdasarkan kategori/pengelompokan. Bisa kategori induksi (penarikan kesimpulan berdasarkan keadaan-keadaan yang khusus untuk diperlakukan secara umum) atau kategori deduksi (penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum). Untuk data yang bersifat kuantitatif dapat digunakan analisis statistika sederhana seperti nilai rata-rata, nilai tengah, varian (nilai tertentu dari suatu varibel), standar deviasi, frekuensi atau persentase.

Presentasi hasil PRA, baik dalam bentuk pertemuan atau loka-karya, dapat mengkikuti pola urutan : catatan lapangan, catatan yang lebih lengkap, dan catatan akhir. Pada hari terakhir pelaksanaan PRA, para fasilitator berkumpul bersama, dan mengkonsolidasikan catatan lapangan menjadi catatan yang lebih lengkap. Catatan yang lebih lengkap menjadi dasar untuk bahan diskusi lebih lanjut, analisis dan bahan penulisan laporan akhir.

Catatan dapat disusun berdasarkan urutan kronologis (jika detail diperlukan) atau berdasarkan topik (jika waktu menjadi faktor pembatas), atau berdasarkan pertanyaan kunci.

Laporan untuk pertemuan paling tidak mengemukakan : pernyataan masalah, tujuan dan ruang lingkup, metodologi, data dan temuan, implikasi dari temuan, dan ringkasan/kesimpulan.

8.6.09

TIPE PRESIPITASI


Proses gerakan air dari suatu fase (bentuk) ke fase lain dinyatakan dalam suatu siklus tertentu yaitu siklus hidrologi. Air laut sebagai fase cair dari air apabila terkena radiasi surya akan menguap dan terangkat ke atas menjauhi permukaan air laut. Apabila proses ini berlanjut dan disekitar uap air tersebut terdapat inti kondensasi maka uap air tersebut akan mengumpul dan membentuk tetes air hujan sebagai salah satu bentuk presipitasi. Presipitasi tersebut ada yang jatuh kembali kepermukaan air, atau di atas permukaan tanah, vegetasi atau badan air yang lain.


Berdasarkan posisi, sifat, karakter dan bentuk dari presipitasi tersebut maka wewenang kajian ahli meteorology dan klimatolgi adalah pada mekanisme gerakan dan distribusi uap air di udara. Sedangkan ahli hidrologi umumnya lebih tertarik pada proses perjalanan presipitasi menuju sungai, bagaimana sifat alirannya, berbagai peristiwa selama proses tersebut, serta hukum-hukum yang menyertainya.


TIPE PRESIPITASI


Tipe presipitasi dapat diidentifikasi melalui dua cara yaitu genetik dan bentuk.

Berdasarkan genetis dan asal mulanya, suatu presipitasi dapat terjadi apabila didukung oleh tiga faktor utama yaitu tubuh udara yang lembab, inti kondensasi dan suatu sarana untuk menaikkan udara yang lembab. Proses naiknya udara yang lembab dapat berlangsung dengan tiga cara yaitu konvektif, orografik, dan siklonik ( Viesman, dkk, 1977)


Hujan Konvektif

Proses naiknya udara secara konvektif diawali dengan terjadinya pemanasan udara yang terdapat dipermukaan tanah. Akibat pemanasan tersebut maka udara yang terpanaskan akan ringan dan naik dengan penurunan suhu secara adiabatik.


Hujan ini biasanya terjadi pada cakupan wilayah yang sempit dengan waktu yang relatif singkat. Hujan ini terdiri dari arus-arus lokal yang hangat dan lembab yang biasnya membentuk awan comuli atau berkembang menjadi awan comulinimbus. Sehingga menghasilkan hujan yang lebat disertai kilat dan guntur dan sering disertai hail. Hujan konvektif ditandai dengan:

  1. terpencar-pencar(setengah dari total hujan jatuhb pada awal 10% dari interval waktu) , pada luasan yang relatif sempit (20-50 Km) atau sering berupa hujan lokal.
  2. Banyak hujan konveksi mempunyai siklus musiman dan harian yang berhubungan dengan pemanasan radiasi surya.

Hujan Orografik

Hujan yang dihasilkan oleh naiknya udara lembab secara paksa oleh dataran tinggi atau pegunungan. Scurah hujan tahuna didataran tinggi pada umumnya lebih tinggi dari pada dataran rendah sekitarnya teruutama pada arah hadap angin.


Pengaruh dataran tinggi pada peningkatan curah hujan terutama adalah memberi dorongan /paksaan udara untuk naik. Pengaruh lain yang tidak langsung adalah:

  1. Mengahasilkan turbulensi alamiah yang kuat baik mekanik maupun konvektif karena melewati permukaan yang kasap.
  2. Merupakan penghalang dan memperlambat gerakan depresi (badai siklon)
  3. Menimbulkan konvergensi pada arus udara horizontal karena melewati lembah yang menyerupai cerobong
  4. Memacu udara naik sebagai awal ketidakstabilan.


Dorongan naik oleh dataran tinggi membawa udara sampai ke aras kondensasi. Penambahan udara hasil kondensasi membuat udara menjadi tidak stabil dan terus naik.

Pengaruh dataran tinggi pada hujan tidak semata-mata tergantung ketinggiannya tetapi juga pada suhu dan kelembaban udara yang naik serta arah dan kecepatan angin.

Bila udra yang dipaksa naik adalah udara stabil maka akan menghasilkan awan tipe strati yang behubungan dengan curah hujan yang ringan dan jatuh dalam waktu yang lama. Tapi jika udara yang naik adalah udara yang tidak stabil maka akan menghasilkan tipe comuli dengan hujan yang deras.


Hujan Siklonik

Hujan yang disebabkan oleh gerakan udara naik dalam skala besar yang berasosiasi dengan system pusat tekanan rendah(siklon). Gerakan udara yang naik biasanya perlahan-lahan sehingga bisa tersebbar luas. Hujan agak lebat dalma waktu yang agak panjang dan meliputi daerah yang luas.


Hujan Frontal

Biasanya terjadi pada lintang menengah akibat dari naiknya massa udara yang mebgalami konvergensi. Jika dua mass udara bertemu (udara hangat yang lembab dengan udara dingin yang kering) maka ketidakstabilan atmosfer akan meningkat udara akan naik dan menghasilkan awan. Bagian terdepan dari massa udara yag lebih hangat dan lebih dingin dari udara sekitarnya disebut front. Oleh karena itu hujan yang dihasilkan akibat front panas dan front dingin disebut hujan frontal.


KLASIFIKASI BENTUK

Berdasarkan posisi pembentukannya presipitasi dipilah menjadi dua yaitu presipitasi vertikal dan horizontal. Presipitasi vertikal adalah presipitasi yang posisi jatuhnya ke arah vertikal atau ke arah muka bumi. Presipitasi ini dapat diukur dengan alat penakar hujan. Presipitasi horizontal adalah presipitasi yang dibentuk di atas muka bumi.


Presipitasi vertikal menurut Seyhan dapat dipilah menjadi lima jenis yaitu:

  1. Hujan: air yang jatuh dalam bentuk tetesan yang dikondensasikan dari uap air di atmosfer.
  2. Hujan gerimis: hujan dengan ukuran tetes hujan yang sangat kecil
  3. Salju: Kristal-kristal kecil dan air beku yang secara langsung terbetuk uap air di udara bila suhunya pada saat kondensasai kurang 0 derajat.
  4. hujan batu es: gumpalan es kecil dengan bentuk agak bulat dan dipresipitasikan selama hujan salju.
  5. sleet: campuran hujan dan salju, hujan ini disebut juga glaze (salju basah)


presipitasi horizontal

  1. es : salju yang sangat padat
  2. Kabut : uap air yang dikondensasikan menjadi partikel-partikel air halus di dekat permukaan tanah
  3. Embun beku : bentuk kabut yang membeku di atas permukaan tanah dan vegetasi. Disebut juga emben beku putih
  4. Embun : air yang terdapat di atas permukaan tubuh yang dingin terutama pada malam hari. Embun ini menguap pada pagi hari
  5. Kondensasi pada es dan dalam tanah:


Menurut Bayong Tjasyono, 2004 bentuk presipitasi disebut dengan unsur Hidrometeor yaitu:

1. Gerimis: Tetes dengan diameter kurang dari 0,5 mm, intensitasnya kurang dari 1 mm/jam. Gerimis merupakan tetesan yang sangat kecil dengan jumlah besar yang tampak mengapung mengikuti arus udara.

2. Hujan : tetesan dengan diameter lebih dari 0,5 mm, intensitasnya lebih dari 1,25 mm/jam. Tetes hujan lebih besar tetapi jumlahnya lebih sedikit dibandingkan gerimis sehingga lebih sedkit mengurangi jarak pandang kecuali untuk hujan lebat

3. Salju : kristal es putih seringkali bergumpal ke dalam bentuk serpihan. Ukuran serpihan tergantung pada kadar air dan kelembaban disekitar kristal.

4. Batu es hujan : Bola es dengan diameter lebih dari 5 mm. Jika diameternya kurang dari 5 mm disebut butiran es yaitu bentuk awal dari batu es hujan

5. Virga: partikel air atau es yang jatuh dari awan tetapi menguap sebelum mencapai permukaan bumi

6. Kabut : seperti awan terdiri atas tetesan air kecil yang mengapung di udara. Secara fisisk ada sedikit perbedaan antara kabut dan awan. Kabut terbentuk di dalam udara dekat permukaan bumi. Kabut menatakamn suatu kondisi saat jarak pandang berkurang akibat tetesan air mikroskpis di dalam udara

7. Embun : air mengembun pada objek di dekat tanah yang suhunya di atas titik beku tetapi di bawah suhu titik embunya. Jika air mengembun pada suhu titik beku disebut titik embun beku.



Daftar Pustaka:

Handoko. 1994.Klimatologi Dasar. Bogor. Pustaka Jaya

Tjasyono, Bayong. 2004. Klimatologi. Bandung. ITB

5.6.09

TAKKAN PERNAH BISA............

Bersama hujan yang terus mengguyur malam ini, aku iringi irama tetesannya dengan kesedihanku yang luar biasa. untuk sebuah cinta yang tak pernah kupahami. sahabatku untuk kesekian kalinya, maafkan aku atas nama cintaku, sekali lagi atas nama cintaku

Aku hanya tidak ingin mengulang cerita untuk kedua kalinya. aku telah pernah terjebak dalam rasa hingga lepas darinya adalah bagian dari luka. sungguh guliran hari yang panjang yang bisa membawanya pada tawa yang sedikit dipaksa. entah berapa panjang renungan makna yang kucoba. tapi kadang berbagai alibi pun melintas dan melayang dalam ingatanku. akhirnya semuanya hanya kembali kepada kata Pasrah..........

atas nama cintaku, sekali lagi aku tak ingin ada luka. kau adalah sahabat tak terkira bagiku. Walau kita terpisah darah, bahasa dan agama.
tapi sungguh aku hanya bisa mencintaimu seperti cinta-cinta sebelumnya. takkan pernah bisa lebih.tak ada yang salah dengan semuanya, tapi ada saatnya nanti semuanya kan jadi batas bagikita jika apa yang kau harapkan akan kita wujudkan.

keputusan mu kembali ke tanah kupangmu, kuharap adalah keputusan terbaikmu.
tanah kupangmu akan menjadi tanah minang bagiku. suatu waktu akan kuinjakkan kakiku ke tanahmu itu.

aku akan mencintaimu seperti dulu....tapi atas nama sebuah rasa jika kau putuskan semuanya maka akan kuterima.kadang cinta itu naiff. sebuah persahabatan indah menjadi tak ada karnanya. Jika ia tak sanggup kita satukan mengapa, yang sudah ada harus kita lepaskan?
tapi kuterima segala keputusanmu. karena sekali lagi aku takkan pernah bisa......
untuk kesekian kalinya aku kehilangan sahabat dan saudaraku...............

2.6.09

NERACA AIR DAN MANFAATNYA DALAM PERTANIAN


Pada suatu areal pertanian penyediaan air tanaman berasal dari curah hujan dan irigasi. Sedangkan kehilangan air dapat berupa drainase, limpasan permukaan, evaporasi, dan transpirasi. Sebagian air disimpan sebagai cadangan makanan dalam tanah. Keseluruhan masukan (input) dan keluaran (output) air dapat dirumuskan sebagai neraca air (Handoko, 1994).


Menurut Hillel (1972) neraca air lahan sebagai rincian tentang masukan (input), keluaran (output) dan perubahan simpanan air yang terdapat pada suatu lingkungan tertentu selama periode waktu tertentu. Nasir (1999) mengemukakan bahwa analisis neraca air lahan memerlukan input data curah hujan (CH), evapotranspirasi potensial (ETP), kandungan air tanah pada kapasitas lapang (KL), dan kandungan air pada titik layu permanen (TLP).


Perhitungan neraca air lahan merupakan salah satu informasi penting untuk menentukan langkah kegiatan usaha tani dari hari ke hari. Hal ini disebabkan karena tingkat ketersediaan air mampu mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman. Jika tanaman pernah mengalami tekanan, maka pertumbuhan dan produksinya akan turun. Penurunan ini akan semakin tajam jika kejadian iklim dan cuaca yang mengganggu terjadi pada saat fase pertumbuhan tanaman peka terhadap ketersediaan air. Peristiwa tersebut jika terjadi pada intensitas yang tinggi dan daerah yang luas akan menurunkan produksi dalam jumlah yang besar.


Menurut Nasir (2002) berdasarkan cakupan ruang dan manfaat untuk perencanaan pertanian, disusun neraca air agroklimat dengan tiga model analisis sebagai berikut :

1. Neraca air umum, untuk mengetahui kondisi agroklimatik terutama air secara umum.

2. Neraca air lahan, untuk mengetahui kondisi agroklimatik terutama dinamika kadar air tanah untuk perencanaan pola tanam secara umum.

3. Neraca air tanaman, untuk mengetahui kondisi agroklimatik terutama dinamika kadar air tanah dan penggunaan air tanaman untuk perencanaan tanaman tiap kultivar.


Analisis pada neraca air lahan berguna terutama untuk penggunaan dalam pertanian secara umum. Nasir (2002) mengatakan secara umum manfaat neraca air lahan terutama untuk :

  1. Mengetahui kondisi agroklimat terutama dari segi kondisi air
  2. Mengetahui periode musim kemarau dan musim hujan berdasarkan perimbangan antara hujan dan ETP.
  3. Memilih jenis tanaman dan mengatur jadwal tanam dan panen serta mengatur kombinasi tanaman tumpang sari bila diperlukan.
  4. Mengatur pemberian air irigasi baik jumlah maupun waktu sesuai dengan keperluan. Informasi terpenting dari neraca air lahan adalah untuk mengetahui dinamika perubahan kadar air tanah sehingga berguna untuk menyusun strategi pengelolaan usaha tani tersebut.

Untuk menyederhanakan sistem neraca air yang terjadi di lapang maka digunakanlah suatu persamaan. Persamaan neraca air yang umum pada suatu lahan pertanian adalah sebagai berikut:


CH + I = D + Ronoff+ ETP+ Δ KAT.........(1)

Dimana:

CH :Curah hujan

I :Irigasi

D :Drainase

Runoff :Aliran permukaan

ETP :Evapotranspirasi

∆ KAT :Perubahan kandungan air tanah


Thornhtwaite dan Mather (1957) membuat persamaan yang sederhana menggunakan input hanya dari curah hujan saja. Pada metode ini semua aliran masuk dan keluar air serta nilai kapasitas cadangan air tanah pada lokasi dengan kondisi tanaman tertentu digunakan untuk mendapatkan besarnya kadar air tanah, kehilangan air, surplus, dan defisit.


CH=ETP+∆ KAT+Ro………...(2)

Dimana:

CH :Curah hujan

ETP :Evapotranspirasi

∆ KAT :Perubahan kandungan air tanah

Ro :Aliran permukaan


Sedangkan persamaan neraca air menurut Chang (1974) sebagai berikut :

CH+ I = ETP+∆ KAT + Pc +Ro……(3)

Dimana:

CH :Curah hujan

I :Irigasi

Ro :Aliran permukaan

ETP :Evapotranspirasi

∆ KAT :Perubahan kandungan air tanah

Pc :Perkolasi


Prosedur perhitungan neraca air menurut Thornthwaite and Mather (1957) menggunakan sistem tata buku yaitu dengan membuat sebuah tabel dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Mengisi curah hujan (CH)

2. Mengisi kolom evapotranspirasi potensial (ETP)

3. APML (Accumulation of Potensial Water Loss).

Nilai APWL merupakan akumulasi CH-ETP dari waktu ke waktu. Akumulasi air yang hilang secara potensial ini akan menentukan kandungan air tanah pada saat curah hujan lebih kecil dari evapotranspirasi potensial.

4. Kadar air tanah.

Kandungan air tanah dapat maksimum pada suatu periode dimana CH-ETP bernilai positif. Sedangkan apabila CH-ETP bernilai negatif maka kandungan air tanah akan ditentukan:

AT= KL- TLP

5. dKAT (Perubahan Kandungan Air Tanah)

Perubahan kandungan air tanah merupakan selisih kandungan air tanah antara satu periode dengan periode sebelumnya secara berurutan. Nilai dKAT yang positif menunjukkan terjadinya penambahan kandungan air tanah. Penambahan ini akan terhenti setelah kapasitas lapang terpenuhi.

6. ETA (Evapotranspirasi aktual)

Bila curah hujan lebih besar dari nilai evapotranspirasi maka nilai ETA sama dengan nilai ETP. Namun bila curah hujan jauh lebih kecil dari nilai ETP maka tanah akan mulai mengering dan ETA menjadi lebih rendah dari nilai potensialnya. Pada kondisi ini maka nilai ETA akan sama dengan nilai CH+dKAT.

7. Defisit

Defisit berarti berkurangnya air untuk keperluan evapotranspirasi potensial sehingga defisit air adalah perbedaan atau selisih antara nilai ETP dan ETA. Nilai defisit merupakan jumlah air yang perlu ditambahkan untuk memenuhi keperluan ETP tanaman.

8. Surplus

Setelah simpan air mencapai kapasitas lapang maka kelebihan curah hujan akan dihitung sebagai surplus. Air ini merupakan kelebihan setelah air tanah terisi kembali. Dengan demikian surplus dihitung sebagai nilai curah hujan dikurangi dengan nilai ETP dan perubahan kadar air tanah (CH-ETP-dKAT)


DAFTAR PUSTAKA

Handoko. 1995. Klimatologi Dasar. PT. Dunia Pustaka Jaya. Jakarta.

Hillel,D. 1972. The Field Water Balanced and Water Use Efesiensy. In: D hillel (ed) Optimizing the soil physical Enviroment Toward Greater Crop Yields. Academic Press. New York.

Nasir, A.2002. Neraca Air Agroklimatik. Makalah Pelatihan Bimbingan Pengamanan Tanaman Pangan dan Bencana Alam.Bogor