19.2.19

BUKU MENGGENGGAM EMPAT BENUA

Menulis buku adalah satu dari sekian mimpi-mimpi yang selalu saya tulis di dalam agenda/planner saya. Setiap ganti agenda di awal tahun, mimpi menulis buku itu selalu saya tulis. Sudah tak terhitung bilangan tahun mimpi itu selalu saya tulis yang artinya butuh perjuangan panjang ternyata mewujudkan mimpi itu.  Sampai akhirnya tahun 2018 bisa mencentang mimpi ini menjadi nyata.. yes... buku saya terbit... Lalu apakah di agenda tahun 2019 mimpi itu sudah tidak ditulis lagi? ternyata masih ada.. Berharap ada buku kedua, ketiga dan seterusnya.Ternyata menulis buku itu ibarat candu.. Begitu banyak ide berseliweran, serasa semuanya ingin di tulis.. Tapi jadi bingung sendiri bagaimana menyelesaikannya..

Buku yang saya tulis ini sebenarnya adalah kumpulan dari catatan-catatan saya di blog dan juga tulisan saya pada berbagai media online. Pengalaman unik saya menempuh pendidikan di empat negara adalah pengalaman yang menurut saya perlu dibagi kepada semua orang.  Seluk beluk perjuangan, sistem pendidikan dan bagaimana suka dan dukanya kuliah dan hidup berpindah.. Awalnya saya kira ini adalah bagian yang paling menarik dari program ini, tapi ternyata setelah dijalani adalah ini the most challenging part. Tapi saya benar-benar sangat bersyukur atas semua itu..Pengalaman menyelami kehidupan di berbagai negara adalah kekayaan yang saya miliki. Saya tak punya harta dan tahtah hehehe.. tapi saya punya pengalaman ini.

Namun tak hanya itu, atas saran editor, buku ini juga dilengkapi dengan berbagai tips mulai dari persiapan beasiswa itu sendiri sampai bagaimana menjalani perkuliahan di Luar Negeri. Semua yang saya tulis tentu adalah persepsi dan berdasarkan pengalaman saya pribadi. Setiap orang yang pernah mendapatkan beasiswa di luar negeri pasti memiliki pengalaman persiapan beasiswa yang berbeda, so dalam buku ini adalah pengalaman saya sendiri ya.. 

The main message dari buku ini sebenarnya adalah tentang mimpi dan perjuangan... setiap orang, siapapun itu berhak memimiliki mimpi setinggi apapun. Segala keterbatasan adalah peluang dan tantangan. Sebuah perjalanan yang menunjukkan bahwa dengan keyakinan dan perjuangan mimpi yang tak mungkin menjadi mungkin dan nyata. 

Hal ini tentu tak hanya untuk perjuangan memperoleh beasiswa tapi juga perjuangan bagian kehidupan lain nya. Hanya orang-orang yang bernyali tinggi yang bisa memenangkan kehidupan ini. Bahwa apapun haru dijalani dengan semangat membaja..

Beberapa testimoni dari pembaca saya tampilkan di halaman ini...  














Yang berminat dengan buku ini bisa chat FB atau IG saya ya : yelisarvina..


12.2.19

KELILING DUNIA DENGAN BEASISWA KENAPA TIDAK?

Judul tulisan ini memutar kembali memoriku pada dialog 10 tahun lalu. Sebuah dialog singkat dan sebenarnya sangat sederhana. Namun dialog itulah yang membuat aku sangat yakin dan sangat percaya diri untuk bermimpi tentang apapun setinggi-setingginya.Kadang memang inspirasi itu datang dengan cara yang kita tak pernah duga.

Dialog itu bermula saat temanku sebut namanya Eza membuat blog dengan nama yang sangat fantastis (http://eza-kelilingdunia.blogspot.com/).
" Za, blog lu namanya songong amat" , Tanyaku memulai obrolan. Aku yang saat itu sedang semangat-semangatnya jadi blogger hanya menuliskan inisial namuku untuk blog itu dan menurutku itu sudah cukup.
" Iya yel, kenapa namanya fantastis ya?" Response Eza sambil kembali bertanya padaku
" Aku yakin yel, suatu saat aku akan mampu keliling dunia, entah dengan apa caranya. Ini bukan songong, tapi mimpi dan doa yel", Eza menambahkan.
" wow...aku mah nga berani bermimpi setinggi itu za", tambahku lagi
" Hidup harus yakin yel, dan percayalah sama gue, lue InsyaAllah akan bisa keliling dunia dan entah dengan cara apapun itu juga, dan mungkin dengan beasiswa salah satu caranya"
" won amin... ?" aku menimpali perkataan eza.
 Kebetulan saat itu aku memang sedang berjuang sekuat tenaga berjuang untuk mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikanku.  Eza memang sering menjadi "korban" ajakanku menemaniku menghadiri berbagai pameran beasiswa atau workshop apapun yang aku ikuti.  Eza dengan senang hati selalu menemani. "iseng, sambil nambah ilmu" itu komen Eza setiap aku tanya mengapa mau nemanin aku.. hehehhe..

Anyway Thanks Za sudah jadi bagian perjuanganku..

Itu cuplikan dialog singkat itu.. Sederhana sekali bukan?. Tapi siapa yang menyangka obrolan sederhana ini, hari ini menjadi nyata.. Jadi merinding..
Alhamdulilah setelah sepuluh tahun berlalu dari dialog itu hari ini aku menulis di sini mengabarkan pada dunia bahwa aku sudah keliling dunia, menginjakkan kaki di lima benua. Amazingly, semuanya dengan sponsorship dan beasiswa. Peristiwa dialog di atas pada akhirnya mengajarkanku banyak hal beberapa diantaranya selalu membangun kalimat positif dalam kehidupan, membangun mimpi tak boleh tanggung-tanggung, dan terakhir adalah berupayalah mencari sahabat yang membangun mimpi  dan hindari orang-orang yang mencuri mimpi. Sadar atau tidak sadar itu akan mempengaruhi alam bawah sadar dan kehidupan kita. 

Petualanganku mengembara dunia berawal dari bergabungnya aku di program Flood Risk Management Erasmus Mundus Program. Program ini membawaku menginjakkan kaki dan mewujdukan mimpi menempuh pendidikan di benua biru, Benua Eropa.   Tak pernah disangka, program ini pulalah yang telah membawaku menginjakkan kaki di benua lain yaitu Amerika, Asia dan Afrika. Cerita perjuangan di empat benua ini sudah aku  bukukan dalam buku  bertajuk " Menggenggam Empat benua" (yang minat bisa Japri ya hehhehe.. maaf cerita mengandung iklan). Lalu bagaimana dengan Australia? Alhamdulilah tahun 2018 kemaren melalui perjuangan yang tidak mudah juga saya diberi kesempatan untuk menginjakkan kaki di benua Australia melalui beasiswa conference. Finally tahun 2018 menjadi sejarah besar dalam hidupku, pernah menginjakkan kaki di lima benua.
Benua kelima; Australia...
Berikut adalah scholarship dan Beasiswa yang pernah saya peroleh:
Flood Risk Management Erasmus Mundus Master Program  (2013-2015)
Unesco Water Ambasador 2014 ( Florida USA)
Netherland Fellowship Program (Nfp)  2012
Asian Pacific Climate Center Scholarship  (South Korea) 2012
Asian Pacific Climate Center Scholarship  (South Korea) 2015
Asian Pacific Climate Center Scholarship  (South Korea) 2017
Uncecar– Un Nation ( Jepang- Srilangka) 2014
Conference Scholarship  Australia  2018
Asean Science Diplomat 2018 

Insya Allah dalam waktu singkat  akan share semua pengalaman ini dalam beberapa acara dan rencananya melalui kuliah wathsapp juga.. Be Ready ya!  hehehehhe...

Dalam kehidupan tak ada yang tak mungkin...
anak petani desa, di perbatasan Jambi dan Sumatera Barat telah menunjukkan pada dunia bahwa kekuatan mimpi itu nyata..
Aku bisa, kenapa kamu tidak?

Tulislah mimpi-mimpi sebagai doa yang akan melangit tinggi dan suatu hari nanti semoga kembali menjelma menjadi nyata....
Maka Bermimpilah !
Lalu Tulislah !
Tulislah mimpi-mimpi itu...

6.2.19

Welcome back my blog

Huahaa... akhirnya kembali ke halaman ini. Entah berapa purnama terlewatkan.. . Lama menghilang ditelan hiruk pikuk dunia yang membuat saya sedikit oleng dan tidak bisa membagi banyak waktu untuk bercerita banyak hal di sini.  Alhamdulilah kini hadir di sini dengan status dan semangat baru tentunya. Semoga bisa berbagi banyak hal dan berharap bisa bermanfaat untuk semuanya.

Sebenarnya setahun yang lalu saya coba untuk memulai bercerita di halaman ini, dilalahnya waktu itu tidak bisa login.  Lupa pasword...yah begitulah penyakit manusia yang sudah mulai menua. Coba reset paswor lagi-lagi tak bisa. Metode pemulihan yang saya gunakan adalah nomor HP, dan ternyatanya lagi nomor HP yang saya gunakan  sudah tidak saya gunakan lagi. So give up..

Dan entah mengapa pagi-pagi ini tiba-tiba saja ini ingin kembali menulis di sini. Login lagi step by step, mengingat lagi paswordnya and  finally login succesfully.
Bingung mau mulai bercerita tentang apa  saking banyaknya hal yang hendak diceritakan..hehhehe... Baiklah saya mulai dulu dengan peristiwa besar yang terjadi 4 tahun belakangan ini.. Pertama saat ini telah menjadi istri seorang laki-laki dan ibu dari seorang anak laki-laki. Status yang luar biasa... hehehhe. membuat saya terharu.  I think it is my first story here after marriage life.. Kehidupaan rumah tangga yang nano-nano rasanya.

Saat ini sedang menempuh pendidikan lagi... yaps I am phd candidate. Rasanya bagai mimpi bisa menapaki jenjang pendidikan tertinggi itu. Jadi mak-mak yang phd itu ternyata berat saudara-saudara.
Oh ya saya juga sudah membukukan catatan perjalanan saya selama menempuh pendidikan S2 di eropa yang saya beri judul " Menggenggam Empat Benua.". Penerbitan buku ini juga luar biasa perjuangannya. Tapi sungguh banyak pelajaran dan hikmah yang didapat.  Insyallah the next posting saya akan bercerita tentang buku saya..Apa isinya dan lika-liku perjuangan menerbitkanya.  Semoga buku tersebut bisa memberikan semangat dan inspirasi.. amin




Yang mau pesan bisa hubungi saya di IG : Yeli Sarvina...