27.11.12

The Spirit From Korea

Huaha, my blog, Finally I come back. Rindu sangat itu pasti, almost 6 bulan tidak bercerita dan berbagi dengan mu. Sedikit agak bingung dengan penampilanmu yang  berubah..
Rutinitas dan segala kesibukan memang harus di akui membuat semangat menulisku  turun drastis  bahkan mungkin sampai titik nadirnya (mengenaskan memang:p). Namun bila diselidiki lebih dalam, alasan mendasar sebenarnya adalah kemalasan. Andaikan kemalasan adalah kertas pasti sudah kuremuk-kuremukan dan kubuang jauh-jauh dari hidup ku. Dan malam ini, ditengah dingin yang benar-benar mencekam (almost 3 Decree Celcius),  mencoba melawan seagala kemalasan di hati, menyapa mu blog ku, merangkai kembali simponi kata yang  sempat terbiarkan begitu saja. walau sebenarnya, nga tau juga mau menulis dari mana.

Banyak tawa, tangis, kecewa, dan keajaiban yang terjadi paling tidak selama 6 bulan belakangan ini. Jalan hidup kita memang tidak akan pernah kita tau.  Banyak harapan dan rencana hidupku berlalu begitu saja. Berbagai kegagalan sempat menumpahkan air mata kecewa.  Kenyataan, memang harus diterima dengan hati yang lapang. "mungkin ini belum yang terbaik", menjadi kata pamungkas untuk membasuh segala luka di hati. Tapi Allah memang maha Adil. Ditengah begitu banyak kekecewaan ternyata ada begitu banyak gelak dan tawa yang menyertai. Banyak ke ajaiban yang tak pernah terbayangkan terjadi. 

Kegagalan untuk menunaikan setengah dien ku di tahun ini, adalah cerita pertama yang sangat menyayat hati. tangis  akhirnya mengekpresikan  rasa  ketika mulut tak mampu lagi mengungkapkannya. belajar banyak dari semua peristiwa yang dijalani ini. Yah dalam pangdangan Allah, mungkin aku memang belum layak dan pantas untuk didampingi oleh seorang pangeran berkuda putih. aku masih punya banyak power dan kekuatan untuk menjalani hidupku sendiri. hiks..hiks..

kegagalan untuk segera memulai masterku adalah bagian kecewa berikutnya. kadang memang apa yang sudah di tangan, belum tentu milik kita, kita masih butuh usaha untuk  menggemgannya. . Diterima di salah satu program beasiswa bergensi di negara impian ternyata belum cukup  untuk memulai impianku. Sangat menyakitkan memang, gagal berangkat setelah mengikuti pre-departure. tapi sekali lagi aku yakin ada hikmah yang tak terkira dibalik semua itu.

Dan saat ini, berada di Busan,  sebuah kota di ujung selatan negri gingseng adalah bagian cerita yang tak pernah terkira sebelumnya.  Alhamdulilah mendapatkan kesempatan training dan semua akomodasi ditanggung oleh penyelenggara yaitu APEC Climate Center (APCC). inilah drama kehidupan yang memang kita tak pernah kukira. Awalnya tak menyangka akan lulus pada program ini karena memang mengapply last minute dan informasinya pun ku dapat dari salah satu teman via facebook. Untunglah persyaratannya tidak terlalu susah, hanya mengisi formulir pendaftaran dan  surat rekomendasi. 

Berada di busan ini, kembali menegakkan kepalaku. Masih banyak harapan-harapan besar kehidupan terbentang ke depan.  Stop thinking about the past and don't worry to much about what's going to happen in the future. Your presence is a present, so live for today, and appreciate everyone and everything you have. Stop thinking about what you don't have, what you wish you had, and who walked out of your life. Think about what you have, who you have in your life and how fortunate you are. Someday, someone will walk into your life and make you realize why it never worked out with anyone else.

I have found my new life..
Spirit From Busan, KOrea