16.12.10

DINNER BERSAMA GUBERNUR BALI


Satu hal yang mungkin patut ditiru oleh pemerintahan provinsi lain di indonesia dari pemerintahan Bali adalah cara mereka menyambut dan memuliakan tamu. keramahan, keelokan dan kebaikan mereka menjamu tamu patut diacungi jempol. mungkin itu pulalah salah satu alasan pulau yang satu ini menjadi syurga bagi para wisatawan mancanegara, disamping keindahan alamnya yang memang tak diragukan lagi

Pertengahan November 2010 yang lalu, Bali dipilih sebagai tuan rumah penyelenggaran sebuah kongres international dimana saya hadir sebai salah satu anggotanya. Gubernur Bali Bapak Made Mangku Pastika disamping hadir membuka acara kongress tersebut juga mengundang semua peserta dan komite untuk dinner di kompleks gurbernuran Bali. Pengalaman pertama nih dinner di sebuah komplek gurbernuran dan dengan gubernurnya. kesempatan tak disia-siakan. dengan pakaian Batik kebanggaan Indonesia hadirlah saya dan rekan lain di sana.

 Dinner

Datang disambut dengan keramahan remaja berpakaian tradisional Bali. Tanpa basa-basi semua peserta pun langsung menikmati makanan pembuka. Setelah Menyampaikan ucapan selamat datangnya yang singkat padat dan berisi, gubernur bali langsung menawarkan kami untuk mencicipi hidangan utama yang telah disediakan. Sepanjang dinnerdipanggung utama pun dipertunjukkan berbagai tarian Bali. Luar biasa. Mungkin ini salah satu promosi wisata Bali kepada peserta yang memang berasal dari beberapa negara.
 Performance tarian Bali 

Puas bercengkarama dan berbagai cerita, terakhir kami pun bersalaman dan foto bersama dengan penari tentu dengan pak gubernurnya. terimakasih pak gubernur...nice to meeet u (halah. bseok harinya pun bersiap dinner dengan Walikota Denpasar Bali...

Foto bersama pak gubernur









13.12.10

DOLPHIN HUNTING @KILUAN BAY

 
 Foto by Bembi. Kebetulan yang dijukun itu aku he...
Satu lagi pesona keindahan wisata indonesia yang tersembunyi.Yaps one of hidden paradise Indonesia yang tersembunyi di ujung selatan Pulau Sumatera, tepatnya di teluk kiluan (kiluan Bay), kecamatan Kelumbayang, Kabupaten Tannggamus Lampung. Teluk kiluan adalah salah dua tempat dimana kita bisa menyaksikan aksi, pesona dan goyangan lumba-lumba secara langsung di laut lepas. Satu yang lain adalah di Lovina Bali. 

Lokasi teluk kiluan

Banyak orang yang tak tau daerah ini, mungkin termasuk orang Lampung sendiri. ini terbukti di Pelabuhan Bekauhuni, ketika banyak calo bertanya tujuan kami mau kemana,? kami jawab ke teluk kiluan eh mereka malah balik bertanya teluk kiluan itu dimana."capek deh"

Beruntung trip ini lewat TLnya  kakek dwie telah menyewa mobil langsung menuju kiluan. Sekitar jam 6 pagi kami berangkat dari bekauhuni menuju  Bandar Lampung untuk selanjutnya menuju Kiluan. Perjalanan lumayan panjang, pantat serasa semakin menipis. pukul 12 an kami baru menginjakkan kaki di Kelumbayang. Jalan menuju kiluan ini sangat jelek, tanjakan, dan jembatan kayu ala kadarnya.  Suguhan pesoana sepanjang perjalanan paling tidak sedikit menghapus lelah kami.  Selanjutnya kami harus melanjutkan perjalanan menggunakan kapal Jukun menuju Pulau Kelapa, tidak terlalu jauh, kira-kira 10-15 menit perjalanan. di pulau inilah kami menghabiskan malam.
 Pesona blue...hm..
Setelah beristirahat sebentar, kami pun mulai bercengkarama dengan salty water of kiluan. Pantainya indah tapi belum mampu mengalahkan keindahan pantai Peucang Ujung Kulon (menurutku_red). Pasirnya putih dan gradasi biru lautnya pun mempesona. Setelah puas beraksi dan bernarsis ria, sore harinya kami segera menuju sebuah laguna. Tidak terlalu jauh. Laguna yang sangat indah. Bongkahan karang menambah apiknya laguna ini. Semakin sore ombak semakin besar, akhirnya kami pun meninggalkan laguna itu..
Dolphin Hunting
Minggu Pagi itu, 21 November 2010, setelah shubuh kami bersiap mengarungi samudera Indonesia demi sebuh pertemuan dengan yang namanya lumba-lumba. Menggunakan live vest berwarna orange dan sedikit perbekalan makanan dan minuman, perburuan pun dimulai. Kapal jukun yang kami gunakan hanya boleh diisi oleh tiga orang, karena kami berjumlah 15 orang maka  lima kapal jukun pun melaju...

Sayang cuaca dipagi itu kurang baik. Ombak agak besar sehingga mengurangi laju kapal jukun kami.  Kelima kapal jukun berjalan secara terpisah sehingga kami tidak melihat lagi kapal yang lain. Sampailah pada saat aku, simon dan sofi menikmati hujan ditengah samudera. Tak ada yang terlihat kecuali  hitam pekatnya langit dan birunya samudera. Pengalaman pertama menikmati hujan  ditengah laut tak bertepi. Banyak hal berkecamuk dalam pikiranku saat itu. inilah saat  penyerahan diri seutuhnya dimana  tak ada satupun yang akan menolong kami kecuali kekuatan sang pencipta. Kami kecil dan teramat kecil. Pasrah sepasrahnya...
Dua jam berlalu, lumba-lumba pun belum terlihat. rasanya sudah tak mungkin. bertemu dengan si  lumba sempat berucap " pak pulang saja, mungkin memang belum waktunya kami menikmatai pesona lumba-lumba di teluk ini". si bapak hanya terseyum mendengarkan pernyataan kami. Tak lama berselang si bapak berteriak , " itu neng, disitu sudah ada". seketika kepala kami yang sudah terkantuk-kantuk kembali tegak dan suara teriakkan kegembiraan melihat lumba-lumba pun bergema, memecah samudera indonesia (lebay.com).

Tak mau kehilangan moment ini, kamera pun beraksi. Aksinya yang cepat membuat lumba-lumba ini agak susah difoto. disarankan untuk yang akan  ke sini menggunakan kamera multishot. Cara terbaik untuk tidak kehilangan moment lumba-lumba ini adalah dengan merekamnya. Luar biasa, perjalanan 6 jam bekauheni-kiluan ditambah perjalanan dengan kapal jukun 2-3 jam terbayar sudah. Sangat jauh berbeda menikmati sensasi lumba-lumba di samudera lepas di banding di gelanggang samudera..he..

Terimakasih untuk semua teman perjalanan kali ini. kalian luar biasa, tetap bertahan dari yang semula berjumlah 30 orang tersisa 15 orang. satu dari sekian pesona indonesia telah kita nikmati. lets enjoy the other beuty..
Kiluan team 

Koleksi Foto lain bisa di klik disini

8.12.10

THE ISSAAS INTERNATIONAL CONGRESS 2010


Kembali ke Bali...yaps jika bulan September lalu sempat ke Bali ala gembel maka kali ini datang dengan cara berbeda dan tentu dengan tujuan berbeda pula. Semuanya bermula atas direkomendasikannya saya oleh Bapak Prof. Las  ke  Indonesian Council For Climate Change (DNPI) untuk mengikuti  sebuah kongress di Inna Grand Beach Hotel, Sanur, Bali tanggal 14-18 November lalu. Kongres ini terselenggara atas kerjasama The International Society Southeast Asian Agriculture Sciences (ISSAAS) dan Society for Agricultural Education‐Research Development Abroad (SAEDA). Terimakasih luar biasa saya ucapkan untuk British Council yang telah membiayai semua biaya perjalanan dan akomodasi saya  mengikuti kongres ini.

Kongres ISSAAS tahun 2010 kali ini diikuti oleh lebih kurang 300 peserta  terdiri dari dosen, peneliti, pemerhati dan praktisis pertanian dalam arti luas dari  enam negara yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Philiphina, Vietnam,  dan Jepang. Kongres yang mengambil tema Agriculture Adaptation in Respon To Climate Change ini dibuka oleh gubernur Bali dan hadir sebagai keynote speaker Menteri Kementrian Lingkungan Hidup Indonesia. Kongres ini terdiri dari rangkaian acara general meeting, plenary session yang dibawakan oleh perwakilan tiap negara yang intinya menyampaikan upaya-upaya yang sedang dan akan dilakukan dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim terutama di sektor pertanian. disamping itu presentasin akademik pun dilaksanakan baik secara oral maupun poster  secara paralel pada empat kelompok.
 
My Academic Presentation Team
Bagi saya ini adalah kesempatan tak ternilai. Dari acara ini saya mendapatkan banyak hal terutama strategi dan kebijakan di negara-negara anggota ISSAAS terkait  upaya adaptasi dan mitigasi  perubahan iklim pada  sektor pertanian. Banyak hasil-hasil penelitian teranyar dipublikasikan pada kongres ini. Kembali membuka mata saya dan menyadarkan saya bahwa keilmuan yang saya miliki belum ada apa-apanya. Masih perlu perjuangan panjang dan usaha lebih untuk menjadi seperti mereka.