15.10.09

"NEGERI KITA, NEGERI GEMPA NAK"!


“Negeri kita, negeri gempa nak”, Itulah kalimat yang pernah disampaikan ibuku ketika kecilku. Gempa bukanlah hal yang asing bagiku. Bahkan saking seringnya gempa, dirumahku terdapat alat patokan untuk memastikan apa yang terjadi itu gempa atau tidak. Jika perasaan kami mengatakan ada gempa, maka kami akan memastikan pada patokan tersebut. Jika patokan tersebut bergoyang maka benar itu gempa. Finally, dari kalimat ibuku yang mengatakan “negeri kita negeri gempa nak”, aku mencoba membahas struktur geologi daerahku. Menjelaskan dan memahaminya secara ilmiah. Tulisan ini disarikan dari berbagai sumber termasuk salah satunya dari catatan kuliah yang pernah kudapatkan. Kebetulan pernah mendapatkan matakuliah pengantar geosains.


Indonesia secara umum adalah daerah rawan gempa. Setiap menit, seismograf mencatat terjadinya gempa di Indonesia. Tetapi tidak dirasakan oleh manusia, lantaran kekuatannya relatif kecil. Namun, bila berada di atas 4 skala richter baru bisa dirasakan getarannya. Bila berbicara tentang Sumatra Barat, sudah pasti jawabannya adalah salah satu daerah rawan gempa di Indonesia. Itu terjadi akibat, Pulau Sumatera berada di atas patahan besar Sumatra atau patahan semangko. Daerah di Sumatera Barat yang menjadi episentrum dan yang menjadi patahan utama. Seperti mulai dari Muara Sipongi-Panti-Lubuk Sikaping-Ngaraik Sianok-Pinggiran Danau Singkarak-Gunung Talang-Danau Di Atas dan Di Bawah-Air Dingin-Muaro Labuh-Gunung Kerinci. Oleh sebab itu, masyarakat yang berada dalam kawasan tersebut harus berhati-hati dan tetap waspada setiap saat.


Daerah yang berbold hitam tersebeut adalah daerah ku. Cukup unik memang. Jika terjadi gempa tektonik dan vulkanik di dearah kerinci jambi, maka daerahkupun bergetar, jika dari muko-muko Bengkulu, daerahku juga ikut bergetar, jika dari kota padang daearahku juga ikut bergetar. Dan jika kota solok gempa vulkanik akibat gunung talangnya maka daearahku juga bergetar.


Patahan ini sudah lama terjadi, sebelum Sumatra ini terbentuk. Terjadinya patahan akibat dari patahan/sesar transform (geser) yang bersumber dari dasar laut. Patahan semangko itu dimulai dari Teluk Semangko di ujung Sumatra sampai ke Teluk Andaman di Pulau Nicobar. Sampai di teluk tersebut, spreading (pemekaran). Dari sinilah, sumber terjadinya pergerakan lempeng kulit bumi karena adanya magma yang keluar ke permukaan.


Terdapat pertemuan dua lempeng besar di Pulau Sumatera, lempeng Samudra-Hindia-Australia dan lempeng Eurasia atau disebut juga lempeng benua. Ketika magma bergerak memberikan tekanan ke lempeng Samudra Hindia-Australia dan tekanan itu semakin lama semakin kuat. Sementara lempeng Eurasia cenderung bersifat pasif. Karena tekanan yang terus semakin kuat, sehingga terjadi beberapa patahan. Akibat patahan tersebut terlepaslah energi yang selama ini tersimpan dan menghasilkan gempa. Patahan itulah yang menjadi episentrum gempa.


Patahan ini ada di daratan maupun di lautan. Bila terjadi gempa akibat dari patahan di darat maka akan menimbulkan akibat kerusakan yang amat parah. Apalagi episentrumnya, sangat dekat atau beberapa kilometer kedalamannya. Dan ini, tak menyebabkan terjadinya tsunami. Lain hal, bila gempa terjadi akibat patahan di laut bisa berpotensi tsunami. Tapi tidak selalu, tergantung kepada kondisi atau bentuk patahan yang terjadi. Bila patahan itu turun alias terjadinya penurunan pada dasar laut yang cukup jauh, maka akan terjadi tsunami yang cukup hebat. Tetapi, bila patahan itu dalam bentuk pergeseran saja maka itu tak apa-apa, tak ada terjadi tsunami kecuali gelombang pasang yang cukup besar 1-2 meter.


Banyak penyebab tsunami selain patahan. Contohnya, letusan gunung berapi baik yang muncul maupun di dasar lautan. Di samping itu, longsor besar di dasar laut. Besarnya gelombang laut yang dihasilkan, hampir sama saja tergantung besarnya kekuatan masing-masing yang terjadi.
Wallahu a’lam, tak satu pun alat canggih yang bisa memprediksi kapan itu terjadi. Atau ilmu manusia pun, tak sanggup untuk mengetahuinya. Semuanya. bisa terjadi kapan saja sesuai kehendak yang Maha Kuasa. Tinggal dari kitanya saja menyikapi dengan baik. Bila berbuat yang baik, sesuai dengan perintah Tuhan mungkin musibah atau bencana itu bisa ditunda atau tak bakal terjadi. Lain hal, bila manusia sudah merusak dan berbuat maksiat serta keingkaran di muka bumi, maka sesuatu yang menakutkan itu pasti bakal terjadi.


Lempeng Samudra Hindia-Australia telah mengalami pergeseran hingga 11 sentimeter setahun. Sementara, lempeng benua di sekitar pulau-pulau Mentawai mengalami pergeseran 2-3 sentimeter setahun. Jadi yang paling ditakuti saat ini, bila terjadi patahan hebat pertemuan dua lempeng besar di palung Mentawai tersebut antara lempeng Erusia dan lempeng Samudra Hindia Australia.

Peta Gempa Sumatera Barat, 30 September 2009

14.10.09

PIALA PERNIKAHAN GFM38

Ide siapa Ya?

Entah bermula dari ide siapa, piala bergilir pernikahan gfm 38 itu pun tercipta. Kalo nga salah rencana pembuatan piala ini bergulir akhir tahun 2005. Dimana pada saat itu, satu per satu kami pun telah menamatkan masa study Perpisahan itu adalah pasti, tapi kami ingin indahnya persahabatan dan kebersamaan kami di GFM'38 ini tetap terjalin. satu diantara pengikatnya adalah piala bergilir ini, lainnya adalah reunian tiap tahun yang kami laksanakan setiap minggu ketiga bulan delapan. seperti nama angkatan kami. Reunian pertama kami laksanakan tahun 2005 dikebun raya bogor, selanjutnya di Dunia Fantasi, Plaza Semanggi, Di rumah makan gurih 7 Bogor dan terakhir kemaren di rumah ady.

tentang GFM'38

GFM adalah singkatan departemen almamaterku yaitu Geofisika dan Meteorology. Tapi di IPB departemen ini hanya mempunyai satu program study yaitu meteorology, dan saat ini Program study ini pun telah berubah nama menjadi Meteorology terapan. Angka 38 adalah angka angkatan kami, jika diuniversitas lain, angkatan disebut dengan tahun masuk kuliah, maka tidak di IPB. Angka 38 adalah usia IPB dikala aku masuk di dalamnya. Karena IPB dalam sejarah tercatat lahir pada tahun 1963. Jadi mahasiswa yang masuk tahun 2009 di IPB akan tercatat sebagai generasi 46. ho..ho...tanpa terasa delapan generasi pun telah berganti sejak aku masuk IPB.

Piala Pernikahan itu.

Piala pernikahan ini lumayan unik menurutku. Bentuknya terinspirasi dari sebuah alat meteorology yaitu campblestoc. Tapi perjalanan waktu camplestoc itu pun tidak murni kami adops bentuknya. Yang pasti piala ini di desain oleh desainer kami yaitu Beni. Jangan salah beni adalah seorang desainer beberapa merek kaos terkenal, beberapa kali menang dalam sayembara desain logo dan tercatat sebagai mahasiswa fotografi di IKJ. Ceritanya kuliah ganda IPB dan IKJ. Jaket angkatan kamipun didesain oleh Beni. Jadi keingat, jaket angkatanku sekarang ada diamna Ya? sudah tak tau dimana bukit dan rimbanya.

Piala terdiri dari empat sisi. Sisi pertama bertuliskan quite yang diambil dari sebuah karya Socrater yang bunyinya,"Bagaimanapun kawinlah". Dua buah lingkaran yang ada paling atas adalah menggambarkan dua individu. Bagian bawah adalah logo GFM 38 yang dibuat oleh beni. Di jaket angkatan kami logo ini pun tertera. Sedangkan di ketiga sisi yang lain terdapat simbol-simbol meteorology kuno yang saat ini sudah jarang di pakai. Diantaranya simbol angin dan kecepatannya, simbol perawanan dll.
Siapa yang pertama dan siapa yang terakhir?

Samsul tercatat sebagai orang pertama yang menerima piala ini. Penyeraha piala ini ketika pernikahan samsul lumayan rame, karena kami gfm 38 punya seremoni khusus untuk penyerahannya. Setelah samsul, ada Utian, Dian, Nely, Anto, Lintang dan Ady. Who the next, sempat bertanya akankah aku menjadi yang terakhir???????ini artinya aku akan memiliki piala ini selamanya. he....



Penyerahan piala dari anto ke lintang ketika reunian. maklum dihari pernikahan lintang kami tak bisa datang karena jauh............

Penyerahan piala dari Dian Ke Anto...kok yeli nga ada ya? maklum ini waktu aku masih di Papua sana he..........



13.10.09

REALITAS DATA IKLIM SAAT INI

Berbicara iklim maka kita akan bebicara dimensi waktu yang panjang dan dimensi keruangan/spasial yang sangat besar pula. Data panjang unsur-unsur iklim yang juga merupakan unsur cuaca menjadi sebuah kebutuhan yang tidak dapat dielakkan. Semakin panjang data yang tersedia maka diyakini akan menghasilkan analisis iklim yang semakin baik pula. Sebagai seorang yang berkecimpung dalam bidang iklim dan cuaca, saya sangat sedih dan prihatin melihat record data iklim di Indonesia. Bahkan untuk mendapatkan 30 tahun data terakhirpun kadang terlalu sulit. ini tentu berbeda dengan negara-negara yang memang aware terhadap iklim dan cuacanya, mereka punya record data yang sangat panjang bahkan ratusan tahun. Nah lo?

Di indonesia tercatat beberapa lembaga yang terlibat dan berperan dalam dunia iklim dan cuaca diantaranya:

1. BMKG, ini jelas. karena memang BMKG adalah lembaga yang telah diberikan tugas pokok dan fungsi untuk itu. BMKG berkembang sangat pesat setelah ia menjadi lembaga pemerintah non departemen, keluar dari struktur Departemen Perhubungan. Dulu mungkin banyak yang bertanya apa itu BMG dan apa itu meteorologi. Tapi saat ini coba tanya siapa yang tak kenal BMKG? he...apalagi kalau ada bencana banjir, kekeringan, gempa, badai, maka informasi dari lembaga ini paling dicari. terlepas dari akurat atau tidaknya informasi tersebut. Tentu ini menjadi tantangan bagi lembaga ini.

2. LAPAN. disamping BMKG Lapan pun mempunya record data iklim. bahkan lembaga ini pun mengeluarkan prediksi cuaca harian. Tapi metode yang digunakan berbeda dengan BMKG. Sesuai dengan tugas dan fungsinya juga sepertinya mereka lebih banyak menggunakan data dari citra satelit dan inderaja.

3. Depertemen Pekerjaan Umum. Departemen pekerjaan umum juga memiliki stasiun cuaca dan stasiun hujan yang menyebar di seluruh indonesia. Data-data ini tentu sangat penting dalam pengelolaan sumber daya air yang menjadi tanggung jawabnya.

4. Departemen Pertanian. Departemen Pertanian juga memiliki stasiun iklim dan pos hujan yang menyebar di sentra-sentra pertanian di Indonesia. Informasi ini sangat penting untuk penentuan waktu tanam, pola tanam, kalender tanam, perkiraan hama dan penyakit dll

5. Perguruan Tinggi. Beberapa perguruan tinggi yang juga mempunyai record data iklim dan cuaca adalah ITB dan IPB. Yups inilah dua perguruan tinggi yang mempunyai jurusan Meteorology. Record data mereka ini tentu lebih banyak digunakan untuk proses belajar

Realitas Stasiun Cuaca saat ini.

Pemerintah indonesia sejak dulu kala (kayak lagu...he..) telah menghabiskan anggaran yang lumayan besar untuk pengadaaan stasiun iklim maupun pos hujan. bahkan kadang itupun didapat dari hibah luar negeri yang itu artinya adalah hutang bangsa ini. Tapi sayang stasiun yang ada tidak dirawat dan dijaga. akibatnya stasiun tak lagi punya record data. informasi dan data hilang dan terputus tentu ini akan mempengaruhi hasil analisis iklim.

Kondisi yang lebih memprihatinkan lagi adalah adanya beberapa pihak yang mencuri beberapa komponen stasiun cuaca. Konon katanya adalah masyarakat sekitarnya untuk dijual diloakan dengan harga yang tentu bisa kita tebak..Sayang sekali....padahal biaya yang dikeluarkan sangat besar.
Kondisi sebuah stasium iklim,
Hasil Survey lokasi AWS di Indramayu Jawa Barat


AWS Telemetri

Sebelum lebaran kemaren saya, beberapa orang balitklimat dan pak budi, perekayasa dari BPPT melakukan survey untuk pemasangan AWS telemetri, yaitu AWS yang datanya bisa di akses setiap jam melalui telepon gengam. AWS ini diharapkan mampu menjawab berbagai permasalahan tentang data iklim dan cuaca. Kegiatan ini dibiayai dari SINTA (sinergisitas penelitian Pertanian dan DikTI). Kami mensurvey daerah Indramayu. Daerah ini menjadi titik yang dipilih di Jawa Barat. Selanjutnya akan dilakukan di Jawa Tengah, Banten dan Jawa Timur. Bahkan dalam survey ke Jawa tengah kemaren, melibatkan tim dari BMKG.


BMKG sendiri pun telah memasang banyak AWS. Tapi sebarannya masih dominan di pulau jawa. AWS ini menghasilkan data perjam yang bisa diakses oleh semua orang dengan internet dengan alamat http://aws-online.bmg.go.id/bmg/aws/. AWS ini belum menggunakan prinsip telemetri.

9.10.09

Welcome to the Jungle, Selamat Datang Amanah Baru

Berita kelulusanku dalam ujian sertifikasi pengadaan barang dan jasa pemerintah (Pegumuman ujian sertifikasi), 27 Agustus Badan litbang Pertanian) membuat aku bingung, harus bersedihkah atau berbahagiakah?. Karena sungguh aku tak pernah membayangkan akan bersentuhan dengan dunia itu. Dunia yang bagiku begitu mengerikan….

Tapi seorang teman mengingatkan ku” Jangan Pernah paksakan logika mu untuk memahami takdir Tuhan”, Deg…langsung menusuk ke hati.” dalam…ei…”, gumanku. Sejenak aku renungi quite itu, akhirnya aku mengambil kesimpulan Tuhan memang sudah menilai aku layak untuk posisi ini. Walau ilmuku tentang hal ini masih nol besar.


Mungkin untuk saat ini aku harus mensyukurinya. Diantara 130 orang peserta yang ikut ujian bersama denganku, yang lulus hanya 26 orang, satu diantaranya adalah aku. Bahkan seorang bapak peserta yang kukenal dalam pembekalan, telah lima kali ikut ujian sertifikasi ini , tapi sayang untuk saat ini nasib baik pun belum menghampiri sang bapak . Tapi salut juga dengan semangatnya.


Selamat datang amanah baru, semoga ini tidak menggangu aktifitasku sebagai seorang peneliti yunior. Welcome to the junggle. Keep Fighter…

8.10.09

MENYUSURI TEPI BARAT PULAU JAWA;UJUNG KULON 6(CIBOM, TANJUNG LAYAR, CITERJUN DAN PULANG)


Rute Perjalanan hari kedua


Setelah puas bertrekking ria selama lebih kurang lebih tiga jam, perjalanan kami lanjutkan menuju cibom dan Tanjung layar. Perjalanan dari pulau peucang menuju cibom ditempuh lebih kurang 1 jam. Tidak ada Dermaga di Cibom, lagi-lagi kapal motor kami hanya bisa berlabuh ditengah lautan dan perjalanan kami lanjutkan dengan cano. Berbeda dengan bercano sebelumnya, bercano kali ini lumayan menciutkan nyali kami, ombak saat itu sedang pasang. Jika sebelumnya kami bercano hanya dengan membaya day pack, maka tidak dengan ini, kami harus menurunkan semua perlengkapan dan back kami.

Cano yang kunaiki bersama nani, dan dody sempat terbalik, akibatnya kami terhempas dilautan itu..ho..ho..untung secara fisikly tidak terjadi apa-apa. Malangnya sidodi, dengkul seksi yang jadi kebanggaaanya menjadi terluka…Tapi kata anak-anak dengkulnya si Jodi semakin seksi aja. Barang-barang kami pun terselamatkan, karena sebelumnya kami sudah mengantisipasi dengan membukus semua back kami dengan plastic yang sudah disiapkan oleh kepala suku kami.

Dengkul seksi dody yang terluka...dengkul...oh dengkul...

Pantai peucang indah dengan ombak yang tenang, gradasi warna lautnya yang indah serta pasirnya yang putih , pantai karang copong indah dengan karang dan ombaknya yang luar biasa maka cibom adalah pantai yang indah karena karang, pasir dan ombaknya yang besar. Pantai Cibom ditutupi bongkahan karang, terbentang diatas pasir yang putih. Konon katanya karang yang ada dipantai ini adalah sisa material meletusnya gunung karakatau yang maha dasyat ratusan tahun lalu.
Di Pantai Cibom ini terdapat sebuah tempat peristirahatan. Di tempat ini terdapat majalah dinding yang berisi informasi tentang ,meletusnya karakatau, tentang cibom dan tanjung layar dan tentang TNUK tentunya.

Tempat peristirahatan di Cibom

Menuju Tanjung layar dari Cibom harus kami tempuh dengan bertrekking ria. Info yang kami peroleh jarak cibom dan tanjung layar hanya 1 km, tapi dalam satu jam perjalanan tempat itu pun belum kami capai. Trekking ini terasa berat karena kami membawa semua perlengkapan kami. Huh,..pegal mak…

Persimpangan jalan di Cibom menuju Cibon atau cibunar
Titik referensi Tanjung Layar

Tapi semunya terbayarkan dengan indahnya pemandangan di tanjung Layar ini. Disini juga terdapat pemakaman dan bekas penjara penjajahan belanda dulu. Tanjung layar adalah titik paling barat pulau jawa. Indah pemandangan di sini ditambah dengan mercusuar baik yang lama maupun yang baru. Tapi sungguh kami tak sanggup lagi untuk menaiki mercusuar ini karena energy kami telah terkuras dan suasana yang sudah gelap. Tanpa terasa malam pun telah menjelang….aku sudah membayangkan bisa menikmati pantai ini dari ketinggian mercusuar…sebuah mimpi yang terkandaskan oleh kondisi fisik yang tak memungkinkan.

Mercusuar yang difoto dari dimensi waktu yang berbeda: sore dan pagi hari

Lokasi camp yang kami pilih, untuk malam kedua ini benar-benar luar biasa indah. Di sebuah hamparan dikelilingi bukit karang. Arah tenda kami hadapkan pada sebuah laut terbuka diantara dua bukit karang. Ombak disini luar biasa, lebih besar dari ombak pantai karang copong. Kami baru sadar ternyata itu adalah pantai selatan yang terkenal dengan ombaknya yang besar dibandingkan dengan pantai utara.
Satu sisi: hempasan gelombang pantai selatan di Tanjung Layar

Tanjung Layar dari Kaki Mercusuar di pagi hari...

Mengintip terbitnya mentari

Gemuruh ombak luar biasa, dan iya pun terpecahkan oleh hempasan batu karang. Gemuruh yang kembali menambah energy kami. Dari pak udin Guide kami, kami pun tau Karang-karang di tanjung layar juga adalah karang-karang bekas material meletusnya karakatau. Ini pun menjadi bukti tak terbantahkan betapa dahsyatnya ketusan karakatau ratusan tahun lalu itu.
Dihadapan karang dan lautan itu...
Bongkahan karang bukti kedahsyatan meletusnya Gunung Karakatau

Jika malam pertama, formasi tenda kami melingkar maka malam ini posisinya kami ubah menjadi sejajar menghadat ke arah laut dan karang. Malampun kami habiskan di luar tenda dengan api unggung yang memberika kehangatan pada malam yang dingin dan anginnya yang kencang. Disini kami bercerita tentang banyak hal dan yang tak kalah asyiknya adalah menyaksikan ribuan bintang. Sorak riang dan tepuk tanga kami lakukan ketika menyaksikan bintang itu jatuh… tercatat dalam memori kami, empat bintang telah jatuh mengiringi kebersamaan kami malam itu.
Lokasi Camp dihari kedua

Malam itu kamilewati dengan tidur sejam, dua jam saja. Shubuh menjelang. Shubuh diiringi dengan gemuruh hempasan ombak dan menghadap kearah laut, benar-benar luar biasa. Huh…inilah saat-saat yang sangat kurindukan, mentadabburi ayat-ayat MU di alam terbuka.
Tidur di alam terbuka

Jam 7 pagi kami harus segera meninggalkan tanjung layar menuju cibom kembali. Setelah jam 7 di Cibom ombak akan besar sekali sehingga akan menyulitkan kami menuju kapal motor. Benar saja kamin terlambat 30 menit, ombak benar-benar lebih besar dari sore kemarem, akibatnya cano yang kami gunakan menuju kapal motor beberapa kali harus terhempas.

Meninggalkan Tanjung Layar

Finally, perjalanan kami dihari ketiga ini kami lanjutkan menuju citerjun. Ini menjadi tempat terakhir yang kami tuju di TNUK ini. Citerjun adalah pantai yang sangat indah dengan pemandangan bawah lautnya. Maka bersknorkling yang paling tepat adalah di pantai ini. Hampir 2 jam kami bermain disini.
Perjalanan pulang kami dihadapkan pada ombak yang tidak bersahabat. Beberapa diantara kami ada yang mabuk laut. “Serasa naik kora-kora di dufan”, celetuk seorang temanku . Sempat takut dan cemas . Hanya berdoa semoga kami selamat sampai di daratan. Sore hari seiring dengan tenggelamnya mentari kami berlabuh di dermaga taman jaya. Alhamdulilah perjalanan di TNUK kami tempuh dengan selamat dan kenanga yang sangat indah.Yaps TNUK adalah satu dari sekian banyak bukti kekayaan dan keindahan alam Indonesia.
Dari Cibom Menuju Citerjun;barang-barang berserakan

Perjalanan Pulang
Sambail menunggu kedatangan ELF yang disewakan oleh pak Komar, kami Beristirahat di taman jaya, lalu makan bersama di halaman rumah pak komar. Malang sekali nasib kami, ELF untuk perjalanan pulang kami itu, mengalami accident. Akibatnya tidak bisa kami gunakan. Mencari elf yang lain, malam itu tidak memungkinkan . Menunda perjalanan pulang juga tidak memungkiknkan . Besok senin, sebagian besar kami harus beraktifitas dan tidak bisa ditinggalkan. Sosusi satu-satunya kami pulang menggunakan truk menuju serang.
Makan Bersama Sebelum pulang...Meninggalkan Taman Jaya di halaman pak Komar

Benar-benar Backpakc,. Walau dalam keadaan berdesakan, perjalanan itu kami hiasi dengan lelapnyaaa tidur kami. Kelelahan, hasil 3 hari perjalanan kami. Tepat jam 2 pagi kami sampai di terminal serang, dilanjutkan ke kebon nanas dengan bis tujuan Cirebon. Berdiri pula…tapi yah gimana lagi. Pukul 3 pagi kebon nanas kami sapa. Belum ada siapa-siapa apalagi angkutan . Akhirnya kami menuju rumah si israr tempat star point kami kemaren dengan menaiki taksi. Dan yang lebih gila lagi, satu taksi kami isi 6 orang…(jangan heran ya…)
Perpisahan kami di rumah siisrar menjadi tanda berakhirnya kebersamaan kami di tim TNUK+3 lebaran. Nice to meet u…and see u in kopdar and in the next travelling….Trip Rinjani dan Flores telah menanti…ayo menabung mewujudkan mimpi kita itu.

6.10.09

POTRET YANG BERBICARA...................

Potret akibat gempa di Sumatera Barat. Biarkanlah potret ini berbicara..menyampaikan sebuah makna kepada manusia yang masih diberikan kesempatan berada di alam dunia. Semoga kita mampu memaknainya..














pesta pernikahan dalam selimut bencana






















dikutip dari sebuah situs: www.boston.com