16.12.10

DINNER BERSAMA GUBERNUR BALI


Satu hal yang mungkin patut ditiru oleh pemerintahan provinsi lain di indonesia dari pemerintahan Bali adalah cara mereka menyambut dan memuliakan tamu. keramahan, keelokan dan kebaikan mereka menjamu tamu patut diacungi jempol. mungkin itu pulalah salah satu alasan pulau yang satu ini menjadi syurga bagi para wisatawan mancanegara, disamping keindahan alamnya yang memang tak diragukan lagi

Pertengahan November 2010 yang lalu, Bali dipilih sebagai tuan rumah penyelenggaran sebuah kongres international dimana saya hadir sebai salah satu anggotanya. Gubernur Bali Bapak Made Mangku Pastika disamping hadir membuka acara kongress tersebut juga mengundang semua peserta dan komite untuk dinner di kompleks gurbernuran Bali. Pengalaman pertama nih dinner di sebuah komplek gurbernuran dan dengan gubernurnya. kesempatan tak disia-siakan. dengan pakaian Batik kebanggaan Indonesia hadirlah saya dan rekan lain di sana.

 Dinner

Datang disambut dengan keramahan remaja berpakaian tradisional Bali. Tanpa basa-basi semua peserta pun langsung menikmati makanan pembuka. Setelah Menyampaikan ucapan selamat datangnya yang singkat padat dan berisi, gubernur bali langsung menawarkan kami untuk mencicipi hidangan utama yang telah disediakan. Sepanjang dinnerdipanggung utama pun dipertunjukkan berbagai tarian Bali. Luar biasa. Mungkin ini salah satu promosi wisata Bali kepada peserta yang memang berasal dari beberapa negara.
 Performance tarian Bali 

Puas bercengkarama dan berbagai cerita, terakhir kami pun bersalaman dan foto bersama dengan penari tentu dengan pak gubernurnya. terimakasih pak gubernur...nice to meeet u (halah. bseok harinya pun bersiap dinner dengan Walikota Denpasar Bali...

Foto bersama pak gubernur









13.12.10

DOLPHIN HUNTING @KILUAN BAY

 
 Foto by Bembi. Kebetulan yang dijukun itu aku he...
Satu lagi pesona keindahan wisata indonesia yang tersembunyi.Yaps one of hidden paradise Indonesia yang tersembunyi di ujung selatan Pulau Sumatera, tepatnya di teluk kiluan (kiluan Bay), kecamatan Kelumbayang, Kabupaten Tannggamus Lampung. Teluk kiluan adalah salah dua tempat dimana kita bisa menyaksikan aksi, pesona dan goyangan lumba-lumba secara langsung di laut lepas. Satu yang lain adalah di Lovina Bali. 

Lokasi teluk kiluan

Banyak orang yang tak tau daerah ini, mungkin termasuk orang Lampung sendiri. ini terbukti di Pelabuhan Bekauhuni, ketika banyak calo bertanya tujuan kami mau kemana,? kami jawab ke teluk kiluan eh mereka malah balik bertanya teluk kiluan itu dimana."capek deh"

Beruntung trip ini lewat TLnya  kakek dwie telah menyewa mobil langsung menuju kiluan. Sekitar jam 6 pagi kami berangkat dari bekauhuni menuju  Bandar Lampung untuk selanjutnya menuju Kiluan. Perjalanan lumayan panjang, pantat serasa semakin menipis. pukul 12 an kami baru menginjakkan kaki di Kelumbayang. Jalan menuju kiluan ini sangat jelek, tanjakan, dan jembatan kayu ala kadarnya.  Suguhan pesoana sepanjang perjalanan paling tidak sedikit menghapus lelah kami.  Selanjutnya kami harus melanjutkan perjalanan menggunakan kapal Jukun menuju Pulau Kelapa, tidak terlalu jauh, kira-kira 10-15 menit perjalanan. di pulau inilah kami menghabiskan malam.
 Pesona blue...hm..
Setelah beristirahat sebentar, kami pun mulai bercengkarama dengan salty water of kiluan. Pantainya indah tapi belum mampu mengalahkan keindahan pantai Peucang Ujung Kulon (menurutku_red). Pasirnya putih dan gradasi biru lautnya pun mempesona. Setelah puas beraksi dan bernarsis ria, sore harinya kami segera menuju sebuah laguna. Tidak terlalu jauh. Laguna yang sangat indah. Bongkahan karang menambah apiknya laguna ini. Semakin sore ombak semakin besar, akhirnya kami pun meninggalkan laguna itu..
Dolphin Hunting
Minggu Pagi itu, 21 November 2010, setelah shubuh kami bersiap mengarungi samudera Indonesia demi sebuh pertemuan dengan yang namanya lumba-lumba. Menggunakan live vest berwarna orange dan sedikit perbekalan makanan dan minuman, perburuan pun dimulai. Kapal jukun yang kami gunakan hanya boleh diisi oleh tiga orang, karena kami berjumlah 15 orang maka  lima kapal jukun pun melaju...

Sayang cuaca dipagi itu kurang baik. Ombak agak besar sehingga mengurangi laju kapal jukun kami.  Kelima kapal jukun berjalan secara terpisah sehingga kami tidak melihat lagi kapal yang lain. Sampailah pada saat aku, simon dan sofi menikmati hujan ditengah samudera. Tak ada yang terlihat kecuali  hitam pekatnya langit dan birunya samudera. Pengalaman pertama menikmati hujan  ditengah laut tak bertepi. Banyak hal berkecamuk dalam pikiranku saat itu. inilah saat  penyerahan diri seutuhnya dimana  tak ada satupun yang akan menolong kami kecuali kekuatan sang pencipta. Kami kecil dan teramat kecil. Pasrah sepasrahnya...
Dua jam berlalu, lumba-lumba pun belum terlihat. rasanya sudah tak mungkin. bertemu dengan si  lumba sempat berucap " pak pulang saja, mungkin memang belum waktunya kami menikmatai pesona lumba-lumba di teluk ini". si bapak hanya terseyum mendengarkan pernyataan kami. Tak lama berselang si bapak berteriak , " itu neng, disitu sudah ada". seketika kepala kami yang sudah terkantuk-kantuk kembali tegak dan suara teriakkan kegembiraan melihat lumba-lumba pun bergema, memecah samudera indonesia (lebay.com).

Tak mau kehilangan moment ini, kamera pun beraksi. Aksinya yang cepat membuat lumba-lumba ini agak susah difoto. disarankan untuk yang akan  ke sini menggunakan kamera multishot. Cara terbaik untuk tidak kehilangan moment lumba-lumba ini adalah dengan merekamnya. Luar biasa, perjalanan 6 jam bekauheni-kiluan ditambah perjalanan dengan kapal jukun 2-3 jam terbayar sudah. Sangat jauh berbeda menikmati sensasi lumba-lumba di samudera lepas di banding di gelanggang samudera..he..

Terimakasih untuk semua teman perjalanan kali ini. kalian luar biasa, tetap bertahan dari yang semula berjumlah 30 orang tersisa 15 orang. satu dari sekian pesona indonesia telah kita nikmati. lets enjoy the other beuty..
Kiluan team 

Koleksi Foto lain bisa di klik disini

8.12.10

THE ISSAAS INTERNATIONAL CONGRESS 2010


Kembali ke Bali...yaps jika bulan September lalu sempat ke Bali ala gembel maka kali ini datang dengan cara berbeda dan tentu dengan tujuan berbeda pula. Semuanya bermula atas direkomendasikannya saya oleh Bapak Prof. Las  ke  Indonesian Council For Climate Change (DNPI) untuk mengikuti  sebuah kongress di Inna Grand Beach Hotel, Sanur, Bali tanggal 14-18 November lalu. Kongres ini terselenggara atas kerjasama The International Society Southeast Asian Agriculture Sciences (ISSAAS) dan Society for Agricultural Education‐Research Development Abroad (SAEDA). Terimakasih luar biasa saya ucapkan untuk British Council yang telah membiayai semua biaya perjalanan dan akomodasi saya  mengikuti kongres ini.

Kongres ISSAAS tahun 2010 kali ini diikuti oleh lebih kurang 300 peserta  terdiri dari dosen, peneliti, pemerhati dan praktisis pertanian dalam arti luas dari  enam negara yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Philiphina, Vietnam,  dan Jepang. Kongres yang mengambil tema Agriculture Adaptation in Respon To Climate Change ini dibuka oleh gubernur Bali dan hadir sebagai keynote speaker Menteri Kementrian Lingkungan Hidup Indonesia. Kongres ini terdiri dari rangkaian acara general meeting, plenary session yang dibawakan oleh perwakilan tiap negara yang intinya menyampaikan upaya-upaya yang sedang dan akan dilakukan dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim terutama di sektor pertanian. disamping itu presentasin akademik pun dilaksanakan baik secara oral maupun poster  secara paralel pada empat kelompok.
 
My Academic Presentation Team
Bagi saya ini adalah kesempatan tak ternilai. Dari acara ini saya mendapatkan banyak hal terutama strategi dan kebijakan di negara-negara anggota ISSAAS terkait  upaya adaptasi dan mitigasi  perubahan iklim pada  sektor pertanian. Banyak hasil-hasil penelitian teranyar dipublikasikan pada kongres ini. Kembali membuka mata saya dan menyadarkan saya bahwa keilmuan yang saya miliki belum ada apa-apanya. Masih perlu perjuangan panjang dan usaha lebih untuk menjadi seperti mereka.

1.11.10

PESTA BLOGGER 2010; MERAYAKAN KEBERAGAMAN



"Setiap manusia adalah musafir.Sejak lahir, ia telah berpindah. Dari nyamannya rahim ibu ke indahnya dunia. Bertemu orang lain. Bertemu dirinya sendiri. Sampai akhirnya menyadari, ia dan orang lain memang berbeda.
Tanpa beda justru tak ada warna. Dan Tuhan tidak menciptakan dunia dalam palet dua warna. Untuk itulah Ia menyuruh kita berpindah. Berkelana. Untuk melihat warna. Keindahannya.
Karena kita berbeda. Mari rayakan perbedaan ini.Mari berkelana. Tulisan di atas  saya kutip dari  blog mas endro,salah seorang petualang ACI 2010. Tulisan ini saya kutip karena tulisan ini tepat
menggambarkan tema acara pesta blogger 2010 yang diadakan di Epicentrum  Walk( sarangnya bakrie_red) pada tanggal 30 Oktober 2010 kemaren. 

panggung utama; para pementang kompetisi
Acara yang rutin diadakan tiap tahun ini merupakan ajang berkumpul dan bertemunya para blogger Indonesia. Acara ini merupakan puncak dari  rangkaian acara yang telah dilaksanakan di berbagai daerah. Pesta blogger 2010 ini dilaksanakan satu harian penuh. acara terdiri dari acara utama di main stage dan acara break session yang  diisi oleh berbagai komunitas, tentu menghadirkan tema dan acara yang menarik. jadwal dan susunan acara dapat dilihat di sini. Merasakan sekali nuansa kita kaya karena  berbeda. yap keberagaman kita harus dirayakan.Bukan untuk dijadikan sumber konflik dan perpecahan.

Saya dan Pesta Blogger 2010
info tentang pesta blogger 2010 saya dapatkan beberapa bulan yang lalu dari halaman blog  eza, di blognya  tercantum button pesta blogger 2010. setelah membaca infonya dengan seksama, maka acara inipun masuk dalam agenda saya. Seminggu sebelum hari H barulah saya kembali membuka halamam pesta blogger  2010 dan ternyata penutupan online sudah ditutup karena pendaftar membludak. ditengah kekecewaan  ada angin segar.  Pada hari H bagi yang belum mendaftar online akan dibuka pendaftaran khusus dengan jumlah kursi terbatas. Ini berarti masih ada kesempatan  untuk mengikuti rangkaian acara ini. eh sehari sebelum hari H, saya  baru tau, sabtu pagi harus survey dan klarifikasi ke sebuah perusahaan, maklum panitia  pengadaan.  Jadilah saya mengikuti pesta blogger ini siang hari. Dan seperti yang saya bayangkan, pendaftaran sun udah ditutup. 
Artika Sari Devi hadir pada acara komunitas pemerhati perempuan (lupa nama komunitasnya apa)

Setelah bernegosiasi dengan panitia, saya diperbolehkan masuk. hikmahnya uang saya Rp. 50.000 tidak hilang. oh ya peserta yang ikut acara ini diharuskan membayar uang pendaftaran Rp. 50.000. Dengan uang 50 ribu itu peserta mendapatkan tas laptop warna biru, kaos dll. Yah saya tidak bayar berarti saya tidak mendapatkan itu. Kecewa juga sih. Tapi masih bersyukur karena masih diizinkan mengikuti rangkaian acara pesta blogger 2010.

Pada bebera acara break session, alhamdulilah dapat door prize. thank for VOA Indonesia atas hadiahnya flasdisk, topi dan pin. Thank for detik.com atas hadiah kaos dan tasnya karena permainan yang yang mengandalkan suara ini. permainan yang menarik, terlihat mudah tapi tak semuanya bisa. Alhamdulilah dengan modal dengkul bisa mendapatkan itu semua.

Selamat untuk semua pemenang. especially buat mba febri. Terkagum dan salut, mba febri  memenangkan dua kategori penulisan pada writing contest. sebuah tulisannya tentang "Terlahir kekurangan pun merupakan bagian dari keberagaman" sungguh inspiratif dan menggugah. yaps mba ferbri adalah salah satu pengguna alat bantu dengar sejak kecil. Sempat menitikkan air mata juga untuk sebuah blog, "blog jalan cahaya.org". blog ini ditulis oleh seorang tunanetra dan pada pesta blogger ini di anugrahi penghargaan khusus.

PESTA BLOGGER 2010, GREAT JOB. Selamat kepada semua blogger. keep writing, keep blogging.....see u in the next blogger party

28.10.10

MAMPIR DI SAM POO KONG

 
Ditengah kesibukan survey di Semarang, aku menyempatkan datang ke sebuah klenteng yang cukup terkenal di Semarang,konon katanya klenteng ini pun terkenal sampai ke Tiongkok. Bahkan pihak pemerintah Tionkok memberi pesan kepada penduduknya yan melancong ke Indonesia untuk mengunjungi klenteng ini. Jadi bertanya-tanya, whats up? yaps setelah bertanya pada beberapa orang berkompeten barulah aku mengerti..he..ternyata klenteng Sam Poo Kong adalah klenteng yang dibangun untuk menghormati pangeran Chenho yang pernah singgah ke semarang tepatnya di lokasi sam poo kong sekarang berada. Sejarah lengkapnya lihat di sini
Peta Pembangunana klenteng

Kuil atau kelenteng Sam Poo Kong terletak di daerah Simongan, Semarang. Cukup mudah dicapai dari tengah kota Semarang, ada papan petunjuk jalan yang jelas. Sering disebut Gedung Batu karena di dalamnya terdapat gua batu besar yang dipercaya sebagai tempat awal mendarat dan markas Laksamana Cheng Ho (dikenal juga dengan nama Sam Poo Tay Djien) beserta anak buahnya saat berkunjung ke Pulau Jawa.

Kuil ini sangat luas dan memiliki beberapa bangunan. Bangunan pertama adalah semacam pendopo yang menjual hio untuk kepentingan orang sembayang, lalu ada lagi pendopo yang menyediakan jasa pemotretan dengan menggunakan baju tradisional China, lalu bangunan utama nya yaitu kuil atau kelenteng itu sendiri yang terdiri dari beberapa bangunan. Di dalamnya terdapat lapangandan sebuah panggung yang hanya digunakan untuk acara-acara tertentu. untuk masuk kedalam area klenteng ini kita diminta retribusi Rp.3000. Tapi jika ingin masuk kedalam bangunan utama maka harus membayar Rp.20.000, kecuali bagi mereka yang akan melaksanakan ibadah maka tidak akan diminta retribusi. 

Pendopo

Bangunan Utama

Bagi anda yang berkunjung ke Semarang, maka klenteng ini layak masuk dalam list tempat yang harus and a kunjungi. Selamat menikmati nuansa Tiongha sebelum benar-benar berada di negeri Tiongha..

26.10.10

BERBURU DATA DURIAN DI KAKI GUNUNG UNGARAN


kembali membahas Durian. Maklum tergabung dalam sebuh project yang menjadikan durian sebagai objek kajiannya. yaps seperti tulisanku tentang durian jatuhan haji arief di banten, penyusuran sentra-sentra durian di Provinsi Banten,  kali ini aku dan beberapa rekan menyusuri sentra-sentra durian di Jawa Tengah. Dalam project ini kami akan melakukan kajian dan analisis se Pulau Jawa, maka mau tak mau kami harus mengelilingi pulau ini untuk mendapatakan data.


Daerah  Jawa Tengah yang kami susuri adalah  Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang, Boyolali, Klaten , Jepara dan purworejo.  mengulang kembali memori setahun yang lalu menelusuri hampir semua kota/kabupaten di Jawatengah. Tapi yang menarik perhatianku adalah sebuah sentra durian di daerah Gunung Pati  Semarang. Yah kawasan ini berada di kaki Gunung Ungaran.  Selama ini perkebunan durian di daerah ini dikelola secara perorangan oleh penduduk lokal setempat, tapi ada sebuah kawasan pengembangan durian yang ditata dan dikelola dengan apik. setelah mengobrol dengan salah satu petani durian di kawasan itu, diperoleh informasi bahwa kawasan itu akan dijadikan agrowisata yang dikelola dan dikembangkan oleh para inverstor dari  Jepang. Gilee..jepang tidak hanya akan mengusai dunia industri kita tapi juga mulai merambah pertanian.



Daerah Gunung Pati menurutku memang layak dijadikan salah satu kawasan wisata agro. Kesejukan udara dan sketsa gunung ungaran yang indah adalah nilai lebihnya. Nuansa pedesaan terasa sangat kental disini. Lokasinya yang tak terlalu jauh dari pusat jauh dari kota semarang, menjadikan tempat ini sebagai list destinasi wisata di kota semarang. 
 suasana pedesaan di kaki gunung ungaran 


Durian-durian di kawasan ini dikelola dengan cukup baik. Durian sudah ditanam 4-5 tahun yang lalu. diperkirakan dua sampai tigga tahun lagi, durian-durian ini akan berbuah.  Durian di anam dengan jarak tanam  5 meter,  disela-selanya ditanam buah lengkeng yang sudah berbuah ketika kami datang. 


Fakta hubungan iklim dan durian


Dari obrolan dengan beberapa petani di sentra durian di dapatkan informasi bahwa ada hubungan yang sangat kuat antara produksi durian dengan curah hujan. seperti tahun 2010 ini bisa diprediksi produksi durian akan turun drastis. Yaps seperti kita tau, tahun ini di negara kita ini tak ada musim kemarau, hujan turun sepanjang tahun.  informasi ini mengalirkan banyak ide dikepalaku untuk melihat hubungan curah hujan dengan produksi durian ini secara matematis sehingga nanti akan didapatkan sebuah model hubungan curah  (intensitas dan hari hujan) hujan dan produksi baik kualitas maupun kuantitas. Tapi yang terpenting tahun ini kami baru akan menyelesaikan peta/atlas potensi pengembangan durian berdasrkan dinamika musim.

5.10.10

Fun Rafting di sungai Ayung BALI




Beberapa kali sudah aku menyusun rencana untuk rafting di beberapa sungai di Bogor dan Sukabumi tapi Kesemuanya ternyata tinggal rencana.. NATO (no action Talk Only).  finally keinginan untuk rafting  terkabul  di sebuah sungai di Pulau Dewata.  Hm... Sebagian besar orang-orang yang menikmati liburan di  Bali pasti ingin bercengkrama dengan pantai yang terkenal keelokannya ke seantero tapi tidak dengan kami, kedatangan kami ke Bali kali ini hanya untuk menikmati semburan air sungai bali. Yaps just fun Rafting in Ayung River Bali. Tepatnya di daerah ubud kira-kira 1 jam perjalanan dari Denpasar.





Sampai di  Bahama kami langsung menggunakan pelampung dan memasang atribut yang lain.  Menuju star point kami harus berjalan agak lama dan menyusuri anak tangga yang lumayan panjang. lupa eh ngitung berapa anak tangganya. Sebelum memulai rafting kami dikenalkan dengan pemandu yang akan membimbing dan memimpin rafting kami, selanjutnya kami diberi instruksi cara menggunakan dayung & aba-aba panduan  dalam berbagai rintangan nantinya. Setelah diberi pengarahan, kami bersiap untuk memulai petualangan kami.. Dan inilah rintangan awal, saat memulai dari starting point kami langsung di hadapkan dengan arus sungai yang deras serta undakan batu sungai yang cukup menghujam, wouw… seketika tubuh kami melayang sedikit ke udara. hihihi…seru banget.
 Setelah menempuh anak tangga

kami menempuh sungai ayung ini selama dua jam. Nuansa Bali ternyata tetap terasa kental di sungai ini. Dinding sungai menjadi nilai karya seni yang maha indah setelah di pahat oleh para seniman-seniman Bali. Benar kata orang-orang kebanyakan" orang Bali pantang melihat batu nganggur"..he..yaps tangan mereka gatal untuk terus mengukir.

Berbagai pemandangan bisa kami nikmati sepanjang perjalanan. Kehidupan masyarakat Bali di pinggir sungai, persawahan, dan hotel-hotel bali yang memilih sungai sebagai nilai lebihnya. di samping di beberapa bagian terdapat sungai dengan aliran yang cukup tenang kami bisa turun dan berenang di sana. Air terjung dengan ketinggian sampai 30 meter pun tersedia di sungai ini. Huh guide kami pun membiarkan kami berlama-lama di bawah air terjun. Luar biasa merasakan cipratan air terjun di tubuh. Berasa di Pijit.pijit.
 Bercengkarama dengan penduduk di pinggir sungai yang sedang membuat tempat sesajen

Sialnya kami, kami mendapatkan Guide yang senangnya jailin orang. Beberapa kali kami dibenturkan ke batu-batu, air pun langsung menjiprat tubuh dan bahkan sampai  terjungkir balik. Teriakan membahana dan sang guide tertawa dengan puasnya. Tapi di bawah bimbingannya kami  benar-benar menikmati rafting kali ini. Kami mampu melewati titik berbahaya di jalur sungai ayung ini. Dan yang paling mengasyikkan adalah kami selalu berhasil menyalip setiap perahu di depan kami dan berhasil memenangkan perperangan air. he...

Puasssssssssssssssss, tapi sayang sekali ukiran batu dan tembok sungai ayung yang bernilai seni tidak bisa kami abadikan. Beberapa air terjun pun tak terekam kamera. but nevermind lah, Yang terpenting memori kami telah merekam keindahan sunagi ini.
 Rafting di Bali ini menjadi rangkain akhir perjalanan sepuluh hari menempuh lombok dan mampir sebentar di Bali. Liburan yang sangat menyenangkan tentunya.. satu paket komplit. wisata Gunung, Danau, Budaya, Laut dan pantai, wisata belanja dan terakhir menikmati wisata Sungai. Great Experience... untuk semua rekan trimakasih telah menjadi teman perjalanan yang mengasyikkan. mari kita susun rencana berikutnya dan yang terpenting adalah mari jaga alam ini.....

4.10.10

27 TAHUN USIAKU...

Rasanya baru kemaren aku menuliskan cerita yang sama tentang usiaku. tapi kini ulangan itu datang lagi. sungguh dan sunguuh semuanya begitu cepat. Alhamulilah, Terima Kasih Ya Allah, sampai detik ini , aku masih di anugrahkan usia. Terima kasih buat semua rekan, teman, dan sahabat atas semua doa dan ucapannya. Semoga Allah Mengabulkan.


1 oktober 2010, mengingatkan ku pada peristiwa tepat setahun yang lalu. dimana tanah kelahiranku berduka, ribuan nyawa melayang karena kedahsyatan gempa. setahun sudah gempa itu berlalu, tapi puing-puing bangunan dah bahkan puing-puing luka masih tersisa. semoga negeriku segera bangkit. bangkik padang....seperti semangatku yang akan terus bangkik menjalani waktu demi perwujudan serial 1001 mimpi.

27 tahun, Suatu paruh perjalanan anak manusia yang semakin mendekat ke detik akhir. Jalan panjang yang berliku, naik, turun, lurus, kadang membelok tiba-tiba, yang kadang kulupa mengerem, telat menghentak gas, atau memacu kecepatan tanpa peduli sekitar, aku lalui jenjang lebih seperempat abad usiaku.

Menyimak dan merenungi perjalanan laluku. Kurangkai kembali dalam deret kalimat dari jejak-jejak kakiku yang lelah, diatas rumput jalan setapak, di bumiMu yang maha indah, aku menjelajah, mengembara.....-MENGEJAR MENTARI DAN MEWUJUDKAN SERIBU MIMPI ...!!!

30.9.10

BERCENGKRAMA DI KEELOKAN PANTAI SENGGIGI







Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) atau dikenal dengan sebutan bumi Gora, dengan dua pulau UTamanya Lombok dan Sumbawa adalah mutiara Dunia Paraiwasata Indonesia. Menuerut  sebagaian orang yang pernah berwisata ke NTB, Lombok jauh dianggap lebih indah, eksotik dan menawarkan lebih banyak pilihan  dibandingkan Sumbawa.Terutama dengan keindahan kawasan pantainya yang sudah  terkenal ke seantero dunia.
Kami memilih menghabiskan waktu sore hari dengan duduk di pantai berpasir putih sambil menikmati indahnya mentari tenggelam (sunset). Kalau Bali memiliki Pantai Kuta, Sanur, Legian, maka Lombok punya Pantai Senggigi yang asri dan nyaman. Kendati didapati hotel dan galeri, di sengigi ini kita  masih bisa melihat nelayan dengan kapal cadiknya yang hendak melaut mencari ikan setiap hari.

pesona Kapal candik

 
Pesona Lombok memang tak ada habisnya. Beragam tempat wisata dan atraksi budayanya yang dapat dinikmati. Wisatawan tinggal pilih, mau berwisata sejarah, berwisata pantai, berwisata belanja atau pun wisata Gunung dengan Taman Nasional Gunung Rinjaninya.Selain keindahan alam pesisirnya. Pantai Senggigi juga menawarkan ciri khas lain dari Lombok melalui berbagai cendera matanya. Tepatnya di Jalan Raya Senggigi Km 7 terdapat pusat perbelanjaan berbagal cendera mata Lombok di Pasar Seni Senggigi (Art Market Senggigi).

Pulau Lombok memiliki magnet tersendiri bagi para pelancong yang ingn menikmati nuansa wisata yang berbeda. Terutama gili-gili (pulau kecil) yang menjadi primadona bagi pecinta wisata bahari. Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air, Tiga Gili dengan pesona bawah lautnya yang maha Indah. Tapi sayang sekali keinginan untuk bersnorkling di tiga pulau kecil ini tidak kesampaian karena cuaca memang tidak mendukung waktu kami berada disini. Hujan Mengguyur dari pagi sampai Sore hari. Tapi beruntunglah kami masih diberi kesempatan menikmati keindahan pantai Sengigi.
Gunung Agung Bali (sumber foto: Lin)

Senggigi yang sudah tersohor luas, terletaknya strategis hanya butuh perjalanan 15 menit dari kota Mataram dengan menggunakan kendaraan mobil. Kawasan pantai Senggigi sejak tahun 1980 sudah diperkenalkan kepariwisataannya, dan menjadi ikon pariwisata di NTB. Saat ini, puluhan hotel mulai dari kelas bintang 3 sampai 5 memadati kawasan ini dari selatan hingga utara. Pantai ini pun masuk dalam satu dari sekian banyak tempat kebanggaan Indonesia. Jika Cuaca Bagus (cerah) maka kita bisa menyaksikan sunset yang luar biasa indahnya, karena matahari di pantai ini seakan-akan terus tenggelam dan menghilang di kaki Gunung Agung Bali.




Selain menjadi pusat home stay wisatawan mancanegara dan nusantara, pantainya masih asli dan bisa dijadikan tempat rekreasi yang menyenangkan. konon katanya, Pemda Kabupaten Lombok Barat setiap pertengahan tahunnya menjadwalkan penyelengaraan Festival Senggigi. Tidak jarang kekayaan atraksi budaya yang dipentaskan selama sepekan bisa membuat wisatawan ingin menikmatinya.

Menghabiskan waktu dipantai, memburu sunset memang pesona yang diburu banyak orang.  Apalagi dalam trip kali ini, hampir semuanya punya hobbi menjaili orang lain. Maka main tarik-tarik dan cebur-ceburan ke laut menghiasi perjalanan kami di pantai Sengigi ini.


Pasar Seni Sengigi


Pasar Seni

Jiaaaah...ini syurganya ibu-ibu..he...maklum yang satu ini berhubungan dengan shoping. Pasar Seni Senggigi memiliki sekitar 12 kios (1 kios dihuni 4 - 6 pedagang). Di sana juga terdapat sekitar 56 pedagang kecil. Kios-kios cenderamata dibangun dengan bentuk rumah adat NTB yang beratap alang-alang kering.Setiap harinya kios-kios mulai buka pukul 09.00 s/d 19.00 malam. Umumnya ramai dikunjungi pads siang hingga sore hari. Banyak wisatawan yang berbelanja di tempat ini sebelum menuju pantai menikmati keindahan sunset di Pantai Senggigi yang letaknya berdekatan



Berbagai macam kerajinan seperti ukiran, mutiara, gelang, periuk dan anyaman bisa didapatkan di Pasar Seni Senggigi. Apalagi lombok pun terkenal sebagai bumi South sea Pearls. maka galeri-galeri mutiara baik laut maupun air tawar pun semarak di pasar seni ini. Belanja di pasar seni ini harus pintar menawar. walaupun sebenarnya harga-harga di pasar seni ini sedikit miring dibanding tempat-tempat souvenir shop lainnya. 

Berburu Mutiara

28.9.10

MELONGOK KEHIDUPAN SUKU SASAK DI PERKAMPUNGAN ADAT SENARU

bersama penduduk sasak

Suku Sasak adalah penduduk asli pulau Lombok. Mereka berperawakan seperti layaknya orang Indonesia, berkulit sawo matang (kalaupun sedikit gelap itu karena pengaruh sinar matahari). Penduduk Sasak Asli masih banyak ditemukan di pelosok-pelosok pulau Lombok, khususnya di kaki-kaki Gunung Rinjani sebelah utara yang rimbun. Masih ada sekelompok masyarakat sasak yang masih memegang teguh adat-istiadat dan ajaran leluhurnya dengan kuat. Sekolompok masyarakat sasak itu tinggal di sebuah perkampungan traditional di desa senaru, kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara.

Mengunjungi perkampungan tradional, menjadi bagian perjalanan yang sangat menarik bagiku. Maka tak heran ada beberapa perkampungan traditional yang telah kubidik dan bersiap menyusun strategi untuk mengunjunginya. Perkampungan Baduy Sudah, Suku Naga Sudah, Suku Sasak Sudah, next  Suku Talang Mamak (Riau), Suku Kubu (Jambi), Suku Dayak (Kal-Bal/Kaltim), dan beberapa suku pedalaman di Papua.

Senaru
Perkampungan adat desa Senaru ini terletak di kaki Gunung Rinjani tepatnya hanya berjarak 50 meter dari kantor pengelola Taman Nasional Gunung Rinjani. kata Senaru berarti Sinar Aru (gadis) Jumlah kepala keluarga yang tinggal di perkampungan adat ini hanya tinggal 20 kepala keluarga.


Jika melakukan pendakian ke Rinjani Melalui desa ini maka sempatkanlah mampir ke kampung traditional ini. disamping itu di desa Senaru ini juga terdapak objek wisata lain seperti Rumah adat Senaru, Air terjun Tiu Kelep, air terjun Sindang Gila, Menikmati Pemandangan Bangket Bayan, Masjid Kuno Bayan dan rumah adat traditional desa Karang Bajo.
Berbagi cerita dengan salah seorang Hamaloka

Penduduk setempat terutama tetua adat akan menyambut kedatangan para tamu. Setelah bersamalaman, biasanya pemangku adat mengajak para tamu duduk dan bercengkrama di sebuah bangunan traditional yang disebut Beruga. Pun dengan kami, kami bercerita banyak dengan selah seorang pemangku adat Sasak di Beruga. Banyak hal kami tanyakan pada sang Bapak, dan si Bapak menjawab setiap pertanyaan kami. Karena kami datang sudah di Sore hari mendekati magrib, jadi tak banyak waktu yang bisa kami lewatkan di kampung ini.

Agama
Dari hasil pengamatan terhadap perkampungan Senaru, salah satu perkampungan Sasak di Senaru, kami mengetahui bahwa Agama yang idnaut oleh suku Sasak adalah agama Islam. Walaupun berdasar pada agama Islam, Agama Islam di Lombok , setelah berakulturasi dengan kebudayaan setempat, terpecah menjadi 2, yaitu Agama Dima dan Agama Waktu Telu. Dalam agama Dima, orang bersembahyang menurut kemauannya sendiri. Dalam agama Waktu Telu, sesuai dengan sebutannya yang berarti 'tiga waktu', hanya beribadah 3 kali sehari, beda dengan Islam asli yang menunaikan shalat 5 kali sehari. Agama Waktu Telu ini hanya melakukan shalat pada waktu shubuh, dhuzur dan maghrib. Setiap perkampungan mempunyai seorang Hamaloka, pemangku yang memimpin segala kegiatan keagamaan kampung. Jabatan Hamaloka ini diperoleh secara turun-temurun. Hamaloka ini jugalah yang memimpin musyawarah-musyawarah penduduk seperti musyawarah acara penebangan kayu


Rumah Adat Suku Sasak
Rumah bukan sekadar tempat hunian yang multifungsi, melainkan juga punya nilai estetika dan pesan-pesan filosofi bagi penghuninya, baik arsitektur maupun tata ruangnya. Rumah adat Sasak pada bagian atapnya berbentuk seperti gunungan, menukik ke bawah dengan jarak sekitar 1,5-2 meter dari permukaan tanah. Atap dan bubungannya (bungus) terbuat dari alang-alang, dindingnya dari anyaman bambu, hanya mempunyai satu berukuran kecil dan tidak ada jendelanya. Ruangannya (rong) dibagi menjadi inan bale (ruang induk) yang meliputi bale luar (ruang tidur) dan bale dalem berupa tempat menyimpan harta benda, ruang ibu melahirkan sekaligus ruang disemayamkannya jenazah sebelum dimakamkan. Atapnya yang berbentuk gunung tentu sangat terinspirasi dari Gunung Rinjani, Gunung tertinggi di Lombok dan memiliki nilai sakral tertentu bagi suku sasak ini.


Ruangan bale dalem dilengkapi amben, dapur, dan sempare (tempat menyimpan makanan dan peralatan rumah tangga lainnya) terbuat dari bambu ukuran 2 x 2 meter persegi atau bisa empat persegi panjang. Selain itu ada sesangkok (ruang tamu) dan pintu masuk dengan sistem geser. Di antara bale luar dan bale dalem ada pintu dan tangga (tiga anak tangga) dan lantainya berupa campuran tanah dengan kotoran kerbau atau kuda, getah, dan abu jerami. Undak-undak (tangga), digunakan sebagai penghubung antara bale luar dan bale dalem.





Hal lain yang cukup menarik diperhatikan dari rumah adat Sasak adalah pola pembangunannya. Dalam membangun rumah, orang Sasak menyesuaikan dengan kebutuhan keluarga maupun kelompoknya. Artinya, pembangunan tidak semata-mata untuk mememenuhi kebutuhan keluarga tetapi juga kebutuhan kelompok. Karena konsep itulah, maka komplek perumahan adat Sasak tampak teratur seperti menggambarkan kehidupan harmoni penduduk setempat.


Pola permukiman Dusun Senaru
Dusun ini berada dalam satu kompleks yang tertutup dan secara eksternal dihubungkan oleh jalan menuju jalan utama ke Desa Bayan. Bale-bale di Dusun Senaru didirikan di atas tanah datar yang berada di daerah lereng. Di kelilingi oleh pagar dan berfungsi sebagai pembatas, pertahanan dan sebagai penyedia kelengkapan untuk upacara tertentu. Pembangunan bale dilakukan dengan konsep cermin atau berhadapan, dan diantara dua bale didirikan bangunan yang bernama beruga’. Di luar bangunan rumah dekat pagar berdiri kandang ternak.


Konsep pemujaan pada sepengkula juga diwujudkan pada sepengkula dalam perumahan, yakni pembangunan bale dibuat berdasarkan senioritas dalam sistem kekerabatan. Kriteria pembangunan adalah: tinggi rendah dan orientasi matahari. Pemilihan bale dan bahan sangat tergantung pada status sosial yang dimiliki. Tatanan ruang perumahan ditata menurut hirarki sesuai dengan kepercayaan mereka. Elemen bangunan yang dianggap memiliki nilai tinggi ditempatkan pada bagian depan, dan secara berurutan yang bernilai sakral lebih rendah diletakkan di bagian belakang. Peletakan bangunan seperti ini membentuk pola permukiman berhirarki

Semakin tinggi tingkat senioritas seseorang maka semakin tinggi pula lokasi atau tempat yang digunakan untuk membangun bale. Dan sebaliknya bila seseorang memiliki tingkat senioritasnya lebih rendah harus menerima lokasi atau tempat yang lebih rendah pula. Hal ini diterapkan dengan bangunan yang dianggap kedudukannya lebih tinggi dari pada bangunan yang lain maka dibangun pada tanah yang lebih ditinggikan. Indikator yang digunakan oleh masyarakat suku Sasak di Dusun Senaru adalah indikator Gunung Rinjani. Semakin dekat sebuah tempat/lokasi/elemen bangunan maka semakin tinggi pula kedudukan tempat/lokasi/elemen bangunan tersebut.
 
Mata pencarian dan kehidupan sosial
Hampir 90 % masyrakat di kampung traditional ini adalah petani dan sebagian kecil peternak. Meski masih mempertahankan tradisi, masyarakat desa ini tidak juga menolak modernisasi. Beberapa rumah kini telah diterangi lampu listrik berdaya 5 watt. Beberapa lainnya masih menggunakan lampu pijar yang terbuat dari kapas ditumbuk dengan campuran biji jarak.
Makan Pisang Goreng ala suku sasak
istirahat di depan salah satu rumah penduduk suku sasak
Bercengkrama dengan ibu dan anak2 suku sasak

27.9.10

DANAU SAGARA ANAK;KESEMPURNAAN PENDAKIAN RINJANI

Setelah puas menikmati keindahan tanah Lombok dari puncak Rinjani perjalanan kami lanjutkan kembali turun ke Plawangan. Hm...di Plawangan tempat kami ngecamp di hari ketiga ini ternyata banyak monyet..he...mereka berkeliaran tapi tidak menggangu, tetapi akan menggganngu makanan atau sejenisnya berserakan di area itu. Berberes dan membersihkan area camp, makan siang dan segera melanjutkan perjalanan ke Danau Sagara Anak. Yaps danau Sagara Anak yang terlihat begitu indah dari Puncak Rinjani. Di Sagara anak inilah kami menikmati malam ketiga dan keempat kami.
Danau Sagara Anak dari Puncak Rinjani

Jalur Pulang akan kami tempuh melalui danau sagara anak, terus turun melalui pintu desa Senaru. Jika Pergi kami masuk dari desa Sembalun secara administrasi masuk lombok Timur sedangkan turun melalui Desa Senaru secara administrasi masuk dalam kawasan Lombok UTara.

Jalur dari Plawangan menuju Sagara anak cukup berbahaya, curam dan terjal serta di hiasi oleh batuan-batuan cadas yang tajam dan runcing.  di bagian lain masih tersisa tanjakan yang harus kami tempuh dengan energi extra belum lagi tulang, dan dengkul yang rasanya sudah mau lepas, maklum habis muncak. Tapi mendekati danau kami melipir jalanan datar ditemani indahnya padang ilalang dan yang tak kalah indahnya adalah pemandangan danau sagara anak itu sendiri. Kami kurang beruntung karena dalam perjalanan ini hujan terus mengguyur, membuat medan terasa semakin berat.

Sedikit tentang danau Sagara Anak
Pada ketinggian 2000 m di atas permukaan laut di area TNGR ini terdapat kaldera yang membentuk danau Segara Anak. Di tengah-tengah terdapat gunung Barujari yang masih aktif, tempat ini juga merupakan sumber mata air panas yang dipergunakan untuk berobat, sedangkan danau Segara Anak dapat dipergunakan sebagai tempat memancing. Di sini juga terdapat tempat-tempat indah untuk berkemah terutama di tepi danau Segara Anak.




Danau Sagara Anak dan segala keindahannya

menikmati hari di Danau Sagara Anak.
Kami memilih ngecamp dipinggir danau Sagara Anak. Bermalam di tepi Sagara Anak tentu saja sangat mengesankan. Bayang-bayang Gunung Barujari, anak gunung Rinjani yang menjadi pusat aktivitas vulkanik saat ini, menemani saya malam itu. Bulan dan gemintang menggantung tinggi di langit gelap. Dingin memang terasa menggigit, namun ikan karper dan nila bakar hasil memancing di danau plus sambal ulek, mampu “memanaskan” suasana.

Satu dari sekian banyak hasil pancingan kami

Yaps di danau Sagara Anak ini banyak  ikan. Jadi kalo ke Rinjani jangan lupa bawa pancingan. Memancing di keindahan danau sagara anak adalah sensasi lain di Rinjani ini. Hm..tak kan terlupakan. Hasil tangkapan segera di olah, membakarnya bersama-sama...romantis ei..he...ditemani alunan suara fales-fales gimana gitu....

Mancing nyok...

Tak hanya itu berjarak 100 meter dari pinggir danau kita bisa menikmati sensasi pemandian air panas. air panas disini terdiri dari tiga kolam yang masing-masing airnya menghasilkan panas berbeda. Air panas yang mengandung balerang ini sudah terkenal baik untuk kesehatan. Tidak ketinggalan kami pun berleha-leha dan membersihkan tubuh di pemandian air panas ini.  Sebenarnya tak jauh dari pemandian air panas ini masih terdapat air terjun dan gua susuk. tapi karena sudah terlanjur kelelahan dan harus menyiapkan energi menuju desa senarau maka kami memutuskan untuk tidak mengexplorenya.


acara di Sagara Anak

di Danau Sagara Anak ini, akhirnya panitia menggelar berbagai acara. mulai perkenalan sampai bagi-bagi doorprize. alhamdulilah dapat sendal gunung baru..he... thanks panitia jadi kebanyakan sendal nih gw..

Our Camp dari kejauhan