Berita tentang gempa di Sumatera Barat pertama kali ku tahu dari sebuh status Facebook seorang teman pukul 17.20. Seperti biasa aku hanya berguma," oh sumbar gempa lagi". inilah ekspresi biasaku. Gempa bukan sesuatu yang asing lagi bagiku dan mungkin bagi sebagian besar masyarakat sumatera Barat. Sedari kecil aku sudah sangat sering merasakan fenomena alam ini.
Sesampai di kosan dan melihat berita di Televisi reaksiku juga masih datar. Reaksiku mulai berubah ketika aku mengetahui bahwa jumlah korban tewas telah mencapai angka 75 orang. Ini mengagetkanku. Seketika aku langsung menghubungi keluargaku. Tapi tak ada satupun yang bisa dihubungi.
Kecemasan ku semakin memuncak ketika aku melihat di TV beberapa gambar dan lokasi gempa. Adikku engga memang tinggal di kota padang sementara keluargaku yang lain di Solok. Adikku tinggal di Asrama kampus lantai empat. Berita tentang hancur dan rubuhnya kampus Unand menambah kecemasanku.
semakin malam semakin jelaslah bahwa gempa ini bukan gempa biasa, ini lah gempa luar biasa. Kota Padang telah berubah menjadi kota mati. Kota dengan gelimpanagn mayat dan puing-puing runtuhan. kota yang penuh tangis, cemas dan harap. kota yang penuh dengan jeritan minta tolong tapi semakin malam jeritan itu semakin hilang karena mungkin Allah telah mencukupkan waktu bagi mereka. Maka air mataku tak henti mengalir sembari berdoa semoga masyarakat minang, tanah kelahiran ku mendapatkan ketabahan dan kesabaran serta keselamatan dalam bencana ini.
Kota padang berduka..kota padang wajahnya kini telah berubah. Seminggu yang lalu aku baru kembalinya, merakakan Iedul Fitri bersama keluargaku di sana. wajah kota padang seperti seminggu yang lalu itu tak akan pernah kutemukan lagi...
Ibu dan Bapakku baru bisa ku hubungi tepat jam 1 pagi dini hari. Alhamdulilah ibu dan bapakku selamat serta kakakku. tapi Kabar dan keberadaan adikku, ibu dan bapakku pun tak tau. akhirnya hanya doa yang bisa kuucapkan.
Alhamdulilah, Terima Kasih Ya Allah, Tadi pagi aku mendapatkan kabar adiiku telah ditemukan dalam keadaan selamat. Adikku ditemukan dini hari pukul 3. Cerita dari dia benar-benar kembali menggulirkan air mata ini. Terlalu banyak kisah pilu dan menyayat hati. kisah yang menyadarkan orang-orang yang mengalaminya bahwa kematian itu dekat dan ternyata kita bukan apa-apa. Terima kasih ya Allah, Berita keselamatan adikku ini kujadikan sebagai kado terindah untuk ulang tahunku yang ke 26 ini (seperti tulisanku sebelumnya) dan semakin terharu, adikku masih sempat mengucapan selamat ulang tahun padaku sembari meminta maaf karena tidak mengucapkan selamat tepat pada hari ulang tahun ku. Hmmm makasih adikku
Saat ini Korban gempa disumatera Barat sangat membutuhkan logistik makanan, bukan bantuan dalam bentuk uang. adikku sudah dua hari tidak makan. alhamdulilah ekarang sudah makan. tapi tidak bagi korban yang lain.. mereka masih membutuhkan bantuan...
Di bawah ini adalah sebagian foto-foto kerusakan gempa di kota padang tanggal 1 oktober 2009. Foto ini diambil oleh seorang temanku. Sebenarnya masih banyak foto-foto yang lain yang lebih mengeriakan, foto-foto mayat dan korban gempa tapi sungguh aku tak kuat untuk menguploadnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar